close
Nugatama

Messi Lagi..Messi Lagi…dan Messi….

Si Kutu baru saja menyabet gelar Ballon d’Or untuk kelima kali. Bukti bahwa tak ada pemain lain yang mampu menciptakan dominasi seperti Leo.

Untuk Ballon d’Or kelimanya ini Lionel Messi mengaku senang dan terutama dengan mengungguli Cristiano Ronaldo dan rekan setimnya di Barcelona, Neymar.

Bintang asal Argentina itu melewati tahun kemarin dengan sukses luar biasa bersama Blaugrana, yang dibawanya meraih treble winner dan memenangkan sejumlah trofi lain yakni Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.

Ia juga membawa negaranya melaju ke final Copa America.

Torehan prestasi tersebut membuat Messi memenangkan trofi Ballon d’Or kelima sepanjang kariernya, membuat catatan penghargaannya melebihi apa yang dimiliki Ronaldo sebagai pesaing individunya dalam dunia sepakbola.

“Ini adalah momen yang sangat spesial bagi saya untuk kembali ke panggung [Ballon d’Or], memenangkannya kembali setelah dua tahun kemarin melihat Ronaldo yang meraihnya,” tutur pemain yang disapa dengan “Si Kutu” itu.

“Luar biasa, karena ini yang kelima bagi saya. Ini jelas prestasi yang jauh lebih hebat dari apa yang saya impikan ketika masih anak-anak.”

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan setim dan juga kepada semuanya yang sudah memberikan dukungan pada saya. Penghargaan ini tidak akan mungkin dicapai tanpa dukungan tim.”

“Dan saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada sepakbola pada umumnya, atas apa yang sudah diberikan kepada saya selama ini, baik dalam hal baik maupun buruk,” pungkas Messi.

Ya, Messi lagi, Messi lagi. Pemain yang satu ini tampaknya tak pernah lelah mengukir sejarah.

Padahal, sebelum nama Si Kutu mencuat seru di dekade lalu, rekor-rekor pertandingan biasanya dicatat oleh sejumlah legenda, tidak hanya satu.

Tapi sekarang, sepertinya tak ada tempat bagi pemain lain menorehkan tinta emas.

Semuanya dibabat habis si kapten tim nasional Argentina.

Sebelum Lionel Messi, tak ada pemain yang menyabet empat Ballon d’Or, apalagi lima. Tapi apa yang tampak mustahil bagi orang lain, seolah berjalan mulus untuk Messi.

Andai tak ada lagi nama Messi untuk menambah trofi hingga beberapa tahun ke depan, bukan tak mungkin rekornya bakal dipatahkan dalam waktu dekat.

Bahkan mungkin selamanya.

Perlu dicatat bahwa, kehebatan Messi tak hanya dalam persaingan Ballon d’Or. Masih banyak cerita manis serta milestones lain yang melibatkan nama La Pulga.

Pecinta sepakbola tentu masih ingat bagaimana Messi memecahkan rekor demi rekor.

Salah satu yang paling fenomenal adalah jebolan La Masia ini resmi menjadi top skor sepanjang masa Barcelona, mengalahkan catatan Cesar Rodriguez yang bertahan selama lima puluh tujuh tahun!

Masih di tahun yang sama, Messi juga tercatat sebagai pemegang rekor gol terbanyak dalam satu musim di La Liga.

Ia juga menjadi pemain pertama yang mematahkan rekor gol Raul Gonzales di Liga Champions, meski saat ini tertinggal dari Cristiano Ronaldo di kompetisi terelite Benua Biru.

Walau posisinya sebagai penyerang, kehebatan Messi tak hanya dipandang gol.

Urusan assist, La Pulga melampaui catatan Luis Figo tahun lau dan bersama Andes Iniesta, ia adalah pemain yang paling panjang mengoleksi trofi, dua puluh enam, untuk Barca ketimbang penggawa lainnya dalam histori klub.

Untaian rekor masih berlanjut.

Setelah menyapu bersih trofi pada tujuh tahun lalu, Barca menutup tahun lalu dengan memborong lima gelar atas nama mereka.

Sayang, di tengah dominasi La Pulga di tingkat klub, 2015 juga menyisakan kegetiran untuknya.

Ya, Messi kembali gagal membawa timnas sukses di pentas internasional gara-gara kalah dari Cile di final Copa America, Juli tahun lalu.

Hasil negatif itu seolah menambah luka yang sebenarnya masih belum sembuh, menyusul kekalahan dari Jerman di final Piala Dunia setahun sebelumnya.

Kegagalan demi kegagalan yang Messi dapat di level internasional membuat Messi jadi sasaran kritik.

Tak sedikit yang menyebut sang kapten ini belum komplet selama ia tidak mampu mempersembahkan gelar mayor bagi negaranya.

Namun jika dipandang lebih jauh, tak ada pemain yang mampu begitu mendominasi seperti Leo, bahkan jika ia gagal menambah trofi di sisa kariernya ini.

Jadi intinya, kegagalan Argentina dua tahun silam tak semata-mata karena Messi dan sukses Albiceleste di Meksiko dulu juga bukan sekadar kontribusi Maradona semata.

Dua pemain ini butuh rekan setim, yang bisa menjadikan mereka pahlawan atau malah lawan di negeri sendiri.

Tak cukup membandingkan Messi dengan dua legenda tersebut?

Deretan rekor-rekor inilah yang jadi bukti sahih bagaimana pengaruh luar biasa Messi di era sepakbola modern, sampai ia lima kali membawa pulang trofi Ballon d’Or.

Meski tak mudah membandingkan era yang berbeda, toh sepakbola jauh lebih berkembang saat ini dan sulit untuk menyangkal bahwa Messi mendominasi era yang diyakini sebagai yang tersulit dalam sejarah.

Hebatnya lagi, ia melakukannya dengan begitu cantik, melalui permainan yang mampu menghipnotis jutaan pasang mata penikmat sepakbola.

Kalau sudah begini, tidaklah berlebihan untuk sepakat dengan ucapan Arda Turan beberapa waktu lalu yang menyebut La Pulga “keajaiban dari Tuhan”.

Tags : slide