close
Nugatama

Kurus Bukan Berarti “Bebas” Kolesterol

Kurus?

Memiliki kolesterol tinggi?

Ya!

Kenapa tidak!!

Laman “healty day,” Kamis, 28 Januari 2016, mengungkapkan tak sedikit orang yang bobot tubuhnya normal, bahkan kurus, juga bermasalah dengan kadar kolesterolnya.

Secara umum kadar Kolesterol yang tinggi memang lebih banyak ditemukan pada mereka yang berat badannya berlebih.

Kolesterol memang identik dengan orang-orang bertubuh gemuk. Namun, bukan berarti orang bertubuh gemuk bebas dari serangan kolesterol jahat. Kolesterol bisa menyerang siapa saja, baik gemuk maupun kurus.

Orang yang mengalami obesitas atau kegemukan memang berisiko lebih tinggi mengalami kolesterol tinggi, karena metabolisme lemak dalam tubuh berubah lantaran adanya resistensi insulin. Namun, si kurus yang tidak bisa menjaga pola hidupnya juga bisa mengalami kolesterol tinggi.

Mengapa demikian?
Dilansir dari laman galloinstitute.org, berikut alasan mengapa orang bertubuh kurus juga bisa mengalami kolesterol tinggi

Salah satu alasan utama mengapa orang kurus memiliki kolesterol tinggi adalah karena mereka tidak melakukan olahraga secara teratur.

Hal ini meningkatkan kadar asam lemak jenuh, yang meningkatkan kadar kolesterol.

Juga, kebanyakan orang menggunakan gadget terbaru untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang semakin mengurangi tingkat aktivitas mereka.

Terlalu banyak menonton televisi atau menggunakan komputer, yang mengurangi aktivitas fisik juga berkontribusi meningkatkan kolesterol.

Mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak jenuh secara teratur dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Beberapa makanan yang kaya kolesterol jahat adalah kuning telur, daging babi, udang, margarin, dan hati.

Kebanyakan orang kurus makan lebih sedikit makanan tetapi mereka masih menderita kolesterol tinggi karena mereka tidak makan makanan bergizi.

Minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Ketika Anda minum terlalu banyak, alkohol tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh yang meningkatkan tingkat low-density lipoprotein atau kolesterol jahat.

Gaya hidup sibuk telah meningkatkan level stres, yang merupakan salah satu penyebab utama dari kolesterol tinggi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan level stres dapat menyebabkan akumulasi glukosa dan asam lemak yang meningkatkan kolesterol.

Gen Anda juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Kolesterol diproduksi oleh hati, juga ditambah dari makanan yang Anda makan. Gen memengaruhi fungsi hati dalam hal ini.

Menurut laman situs kesehatan itu, Kolesterol tinggi merupakan hasil dari pola makan yang tidak sehat, seperti tinggi lemak jenuh.

Kolesterol tinggi ini bisa terjadi akibat konsumsi makanan berlemak, gorengan, dan daging merah.

Selain pola makan, gangguan metabolisme tubuh juga bisa menyebabkan produksi Kolesterol berlebih.

Mengurangi asupan lemak jenuh adalah kiat menurunkan Kolesterol tinggi yang paling efektif.

Selain itu, kurangi juga makanan yang mengandung Kolesterol, misalnya daging jeroan serta cake yang biasanya dibuat dengan jumlah telur yang banyak.

Jika ingin makan daging, bisa digantikan dengan daging ayam atau ikan. Mulailah mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang merupakan antioksidan untuk menurunkan Kolesterola.

Sementara itu, untuk orang yang memiliki sistem metabolisme tidak normal sehingga levernya memproduksi Kolesterol dalam jumlah banyak, konsultasikan dengan dokter.

Kolesterol adalah molekul penting dalam tubuh. Sebagian besar kolesterol diproduksi oleh organ hati, juga bisa diperoleh melalui makanan yang Anda konsumsi. Dalam jumlah yang normal kolesterol melayani beberapa fungsi yang sangat penting dalam tubuh.

Fungsi kolesterol antara lain sebagai prekursor untuk banyak hormon, termasuk testosteron dan estrogen, menjaga cairan sel membran, dan berkontribusi terhadap pembentukan asam empedu yang membantu mencerna lemak.

Bagaimana kolesterol bekerja?

Setelah diproduksi di hati, kolesterol siap untuk pindah ke dalam aliran darah dan pergi ke berbagai organ dan jaringan dalam tubuh. Sesampai di sana, kolesterol akan melakukan berbagai fungsi.

Namun, kolesterol tidak masuk ke dalam aliran darah dengan sendirinya, lantaran terlalu berlemak untuk bisa diserap langsung ke dalam aliran darah. Oleh karena itu, kolesterol memerlukan protein lain untuk mengangkutnya. Protein yang membawa kolesterol dalam darah disebut sebagai apolipoprotein.

Apolipoprotein bertanggung jawab untuk mengangkut kolesterol ke tujuan yang benar. Ketika apolipoprotein dan molekul kolesterol berkumpul di dalam hati, sekarang disebut sebagai lipoprotein.

Lipoprotein terjadi dalam berbagai ukuran. Masing-masing ukuran melakukan fungsi yang berbeda.

Satu hal yang perlu diingat, semakin banyak kolesterol dan kurangnya lipoprotein yang dimiliki, membuatnya menjadi molekul yang kurang stabil dan semakin besar kemungkinan Anda bisa berada pada risiko penyakit jantung.

Ada banyak jenis lipoprotein dalam tubuh, dan masing-masing memiliki fungsi penting

HDL adalah lipoprotein berat dan bertanggung jawab untuk membawa kolesterol dari berbagai organ dan jaringan kembali ke hati untuk didaur ulang atau degradasi. HDL juga disebut sebagai kolesterol ‘baik’ dan berhubungan dengan kesehatan jantung karena mereka membantu untuk membersihkan kelebihan kolesterol dari darah.

LDL atau kolesterol ‘jahat’, lebih ringan dibanding HDL dan bertanggung jawab untuk membawa kolesterol dari hati ke organ dan jaringan tubuh.

Lipoprotein ini kurang stabil karena mengandung sedikit protein dan lebih banyak lipid, yang membuatnya lebih rentan berantakan.

Karena mereka tidak membawa kolesterol kembali ke hati, LDL cenderung berkeliaran dalam darah, kadang-kadang menempel pada pembuluh yang meradang. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan aterosklerosis, yang menyebabkan penyakit jantung.

IDL lebih ringan daripada kolesterol LDL. Mereka adalah produk dari lipoprotein densitas sangat rendah ketika mereka rusak. Ketika IDL mengalami pecahan lebih lanjut, itu menghasilkan partikel kolesterol LDL.

Lipoprotein jenis ini bahkan lebih ringan dan sebagian besar dikonversi menjadi LDL, tetapi memiliki efek yang sama merugikan pada sistem peredaran darah.

Chylomicrons dibuat di usus halus dan bertanggung jawab untuk mengangkut trigliserida dari usus kecil untuk berbagai jaringan dalam tubuh.