close
Nugatama

Kisah Pokemon Go Tak Pernah Abis

Kisah bagaimana cara menangkap Pokemon Go sepertinya tak pernah habis.

Para gamer Pokemon Go seringkali merasa kesulitan saat menangkap monster virtual karena jari mereka tidak lihai dalam mengarahkan Pokeball.

Untuk itu kehadiran Case iPhone 3D bisa membantu gamer menjadi penangkap Pokemon andal.

Platform online MyMinyFactory asal Amerika Serikat yang fokus pada pembuatan objek yang mampu dicetak secara tiga dimensi  menyediakan case iPhone 3D bernama Pokeball Aimer.

Case iPhone ini didesain oleh Jon Cleaver, tentu saja bentuk yang diberikan khusus diletakan pada layar ponsel.

Pokeball Aimer menawarkan rancangan yang sudah disesuaikan oleh pola jari pengguna yang mengarah langsung ke target Pokemon agar tidak meleset saat menangkapnya.

Dari situs MyMiniFactory, disebutkan platform ini memang menyediakan desain barang yang bisa dicetak secara 3D, sehingga apapun yang disediakan bisa langsung dicetak dengan printer 3D.

Rancangan mereka juga bisa langsung diunduh oleh netizen, termasuk Pokeball Aimer ini.

Pola case Pokemon Aimer saat ini tersedia hanya untuk iPhone 6, namun situs Gizmodo mewartakan bahwa Cleaver bakal merancang untuk format ponsel pintar lain jika peminatnya banyak.

Mungkin ini menjadi salah satu cara ‘curang’ lainnya untuk membantu memudahkan perburuan Pokemon.

Sebelumnya, seorang pengguna dengan nama akun hyperion di dalam forum online Reddit memamerkan foto ponsel pintarnya lengkap dengan drone DJI Phantom warna putih dan laptop.

Selama ini ia bermain dan mencari Pokemon menggunakan drone agar tidak repot keluar rumah seperti kebanyakan gamer lain.

Ia mengikatkan ponsel Android ke DJI Phantom miliknya, lalu menghubungkan apa yang terlihat dari kamera ponsel Android ke layar laptop di rumah menggunakan aplikasi AirDroid.

Nah, dengan begitu drone bisa terbang mengangkasa secara normal untuk membantu si gamer mencari Pokemon. Ketika hendak menangkap Pokemon, ia akan mengendalikan layar sentuh ponselnya dari laptop.

Masih cerita soal Pokemon Go.

Kali ini dampak postif lainnya berkat game berbasis augemnted reality dan GPS tersebut.

Sejak game besutan Niantic ini diluncurkan, pemain dipaksa untuk berkeliling ke tempat-tempat tertentu untuk mengumpulkan beberapa item yang disebut Pokestop. Tak sedikit dari Pokestop itu adalah tempat, situs atau monumen bersejarah.

Awalnya seperti dipaksa, lama kelamaan banyak para pemburu monster virtual itu mulai mencari tahu sejarah lanskap yang dijadikan Pokestop tersebut.

“Sebelum saya hanya akan dari Point A ke Point B, tapi sekarang aku belajar hal-hal,” kata Pokemon Traineer berusialima belas  tahun, Jaiden Cruz.

Awalnya dia hanya datang ke monumen di pusat kota Providence, Rhode Island untuk mengambil beberapa item.

Namun belakangan dia sadar Pokepstop yang dikunjunginya adalah situs di mana Abraham Lincon berbicara pada tahun 1860.

Seperti halnya Cruz, gamer lain  Cheryl DiMarzio, berkunjug mulai dari gereja tertua yang dibangun Roger Williams,  pada tahun 1638an dan batu yang menandai di mana tentara Perancis berkemah selama Perang Revolusi.

“Ini membuat Anda tertarik untu belajar tentang lingkungan Anda,” katanya, sembari mencari Pidgey atau Ratata.

“Landmark yang berbeda, patung-patung dan tempat-tempat bersejarah kini semakin menarik untuk diketahui,” ujarnya seperti dikutip dati Phsy.org

Beberapa orang menganggap Pokemon Go hanya soal mencari dan memperkuat monster-monster liar, mengumpulkan poin, dan memenangkan pertarungan.

Seorang pria asal Brooklyn, AS, bahkan mengaku telah menyelesaikan game itu dengan menangkap seratus empat puluh dua Pokemon di negaranya.

Pertanyaan besarnya, “setelah ini apa?”.

Kejenuhan pemain tampaknya telah diantisipasi Niantic Labs selaku studio pengembang game fenomenal tersebut. Sang CEO, John Hanke mengungkap rencana lanjutan Pokemon Go dalam ajang Comic-Con di San Diego, AS.

Prioritas Hanke adalah memperbaiki permasalahan teknis. Ia meminta maaf karena server Pokemon Go belum mampu menampung hasrat bermain semua orang.

Ia pun berjanji timnya bakal menuntaskan masalah itu sebelum memperkenalkan pembaruan lebih lanjut.

“Setelah generasi pertama, ada hal lain yang akan segera masuk ke game,” kata Hanke, sebagaimana dilaporkan TheVerge.

“Kami terus mencari cara-cara menarik yang akan direalisasikan dalam beberapa bulan dan tahun ke depan,” ia menambahkan.

Hanke tak mengungkap tanggal pasti pembaruan Pokemon Go. Yang jelas, pembaruan itu berkenaan dengan penambahan fungsi Pokestop, penambahan monster-monster Pokemon langka, serta memperkuat fungsi tim.

Saat ini Pokestop menjadi tempat persinggahan untuk mengumpulkan item-item bermanfaat, mulai dari Pokeball, Revive, Potion, Lure Module, hingga Lucky Egg. Ke depan, Pokestop tak cuma jadi wadah item semata.

“Ide yang baik ketika pemain bisa mengumpulkan item dan mengubah fungsi Pokestop sekaligus menambah kemampuannya,” Hanke menjelaskan.

Salah satu fungsi tambahan Pokestop adalah menjadi Pokemon Center. Seperti pada cerita di video game Pokemon yang sudah-sudah, Pokemon Center merupakan tempat menyembuhkan Pokemon yang terluka pasca bertarung.

Saat ini memang pemain bisa menyematkan Revive atau Potion pada Pokemon yang cedera. Namun, Pokemon Center dikatakan bakal lebih detil soal proses penyembuhan para monster.

Selain itu, ada juga ide untuk menambahkan fitur perdagangan (trading) dan pelatihan (training) Pokemon. Pembiakkan Pokemon pun sedang didiskusikan oleh tim penggodok Pokemon Go.

Dalam debut peluncurannya, pemimpin atau leader tim Pokemon Go hanya digambarkan sebagai siluet. Masing-masing membawa “harga diri” tim merah, kuning, dan biru. Hanke hendak memperkuat solidaritas tim dengan memperkenalkan karakter-karakter leader.

Dalam acara Comic-Con, Hanke pun memperkenalkan tiga leader tersebut. Tim Valor yang bernuansa merah dipimpin Candela. Tim Mystic yang membawa warna biru dinakhodai Blanche. Terakhir, tim Instinct dengan tema kuning dikepalai Spark.

Hanke mengakui secara jujur bahwa ketiga tim baru diluncurkan sekarang karena desain karakter mereka belum siap saat Pokemon Go dirilis. Ke depan, tiap leader bakal memberikan nasihat yang berguna bagi pemain untuk bertarung.

Hanke menegaskan bahwa masih banyak telur-telur Pokemon langka yang belum menetas. Ada juga beberapa jenis Pokemon langka yang sama sekali belum menampakkan diri dan bakal segera dirilis.

Hanya saja, lagi-lagi Hanke masih nyaman bermain teka-teki. Pria yang melalui proses 20 tahun untuk menciptakan Pokemon Go tersebut belum mau terbuka soal tanggal pasti.

Para penggila Pokemon Go tentu sudah tak sabar menanti pembaruan game tersebut. Kita tunggu saja kapan omongan-omongan Hanke bisa dibuktikan.

Tags : slide