close
Nugatama

Jalan Panjang Sebuah Nama, Windows

“Launching” Windows 10, Kamis waktu WIB, 30 Juli 2015, merupakan rentangan panjang sebuah perjalanan sistem operasi canggih teknologi informasi, yang ujungnya, seperti diyakini oleh para pakar, masih akan menjulur tanpa pernah berhenti.

Windows 10, seperti di tulis laman situs “the verge,” bukanlah sebuah ujung yang harus di aplaus sebagai lompatan teknologi. Ia, tulis “the verge” hanya rentangan jalan panjang yang akan berakhir tanpa seorangpun tahu dimana ujungnya.

Sistem operasi Windows 10, milik Microsoft, raksasa software milik Bill Gates, orang terkaya di jagat bumi ini, sudah resmi diluncurkan serentak di seratus embilan puluh negara.

Banyak yang telah mengira seperti apa isi serta tampilan Windows 10.

Apakah berbeda dengan seri pendahulunya, Windows 8?

Tentu sangat berbeda.

Kehadiran Windows 10 memang sudah dinanti-nanti banyak pihak, bahkan sistem operasi paripurna Windows ini diklaim akan menjadi sistem operasi pertama Microsoft yang mendukung muti-platform, baik di perangkat mobile maupun PC.

Tak hanya itu, fitur klasik `Start Menu` akan kembali hadir di sistem operasi Windows 10 ini.

Fitur Start Menu memang sudah malang melintang di ranah sistem operasi Windows selama hampir dua dekade lamanya.

Di Windows 8, Microsoft mencoba menggantikan fitur tersebut dengan fitur `Start Screen` yang dinilai kurang begitu efisien digunakan.

Tampilan sistem operasi Windows dengan Start Menu-nya yang ciri khas memang berubah dari tahun ke tahun.

Namun, Microsoft tetap mengusung elemen yang wajib hadir di setiap tampilan sistem operasinya agar tetap dapat dinikmati oleh para penggunanya.

“nuga” mengutip laman situs “Ars Technica,” mengajak Anda kembali melihat seperti apa tampilan sistem operasi Windows dari tahun sembilan puluhan, ketika pertama kali diluncurkan, sampai saat ini.
Anda mengenal Windows Chicago?

Windows Chicago merupakan sistem operasi Windows pertama yang mengadopsi sistem beta yang nantinya akan menjadi Windows 95.

Pada sistem operasi ini, tampak beberapa fitur dasar Start Menu, Taskbar, dan fitur My Computer.

Yang bisa dilihat dari tampilan Windows Chicago yang begitu sederhana dan `pas-pas`an ini adalah Start Menu yang muncul dalam tiga ikon di sudut bawah kiri.

Tiga ikon tersebut melingkupi ikon Windows yang berperan sebagai application management, ikon eyeball yang berperan sebagai app launcher, dan ikon tanda tanya yang berperan sebagai fitur help and file searches.

Hadirnya Windows 95 pada saat itu cukup menarik sorotan publik akan canggihnya teknologi yang ditawarkan Microsoft lewat sistem operasi terbarunya. Windows 95 memang memegang peranan penting karena sistem operasi ini secara resmi memperkenalkan fitur Start Menu-nya yang mampu memudahkan penggunanya untuk langsung menggunakan aplikasi yang ingin dipakai di PC.

Terdapat beberapa direktori yang dapat secara langsung mengarahkan penggunanya untuk menggunakan aplikasi tersebut. Seperti Program yang berisi software yang terinstal di PC, Documents, Settings, Find, Help, Run dan pilihan Shut Down.

Fitur Start Menu ini pada akhirnya menjadi patokan Microsoft di sistem operasi selanjutnya karena mengedepankan efektivitas penggunaan sistem operasi yang mudah, nyaman dan cepat.

Windows 95 bahkan sempat mengalami beberapa update hingga lahirnya Windows NT yang dirilis pada setahun kemudian, di saat Windows 95 sedang merajai dunai teknologi komputer.

Windows NT, kemudiannya, justru lebih dikhususkan untuk keperluan bisnis.

Tampilan NT tidak terlalu berubah jika dibandingkan dengan pendahulunya Start Menu di NT sama persis dengan Windows 95, tidak ada yang berubah dan tidak ada yang kurang sekalipun pada tampilan Start Menu tersebut.

Tiga tahun kemudian, Windows 95 mulai `lapuk` lantaran sistem operasi terbaru Windows muncul pada saat itu.

Windows 98 hadir dengan beberapa perubahan signifikan baik dari segi performa bahkan tampilan. Windows 98 tetap hadir dengan fitur Start Menu yang menghadirkan pilihan Favorite, Log Off, dan beberapa direktori aplikasi yang serupa hadir di sistem operasi pendahulunya.

Di sistem operasi ini, Windows pun memperkenalkan fitur right click dan kemampuan untuk melakukan drag icon pada Start menu, yang dimana semakin dapat memudahkan para penggunanya.

Pada tahun 1999, seri kedua dari Windows 98 diluncurkan. Perbedaannya tidak terlalu banyak dari seri pendahulunya. Hanya saja, fitur baru `Sort by Name` muncul ketika penggunanya melakukan right click pada saat membuka direktori Program.

Dipergantian abad, Microsoft merilis kembali sistem operasi ini tidak terlalu berbeda jika dibandingkan dengan Windows 98.

Hanya saja, sistem operasi ini menghadirkan beberapa fitur baru dan memiliki system requirements yang adaptif dan begitu fungsional untuk digunakan.

Pun begitu, banyak yang menilai bahwa sistem operasi ini merupakan `kloningan` Windows 98 yang justru hadir kurang lebih sama saja.

Kehadiran XP pada tahun 2001 bisa dibilang mampu menarik sorotan publik, serupa ketika Windows 98 diluncurkan. Windows XP tampil sangat berbeda jika dibandingkan seri terdahulu.

Kali ini, sistem operasi tersebut membawa resolusi 1024×768 dan menghadirkan tampilan antarmuka yang sangat fresh dan minimalis dengan padanan warna hijau dan biru.

Fungsi Start Menu disini bahkan sedikit berubah, hanya saja terdapat beberapa penambahan direktori di Start Menu agar dapat memudahkan penggunanya ketika memakai PC ini. XP pun menghadirkan fitur `personalized menu` yang dimana mampu melakukan highlight aplikasi yang baru di-install dan dapat membantu penggunanya menyimpan aplikasi tersebut secara cepat.

Dirilis pada tahun 2007, kehadiran Windows Vista bak primadona di tengah panggung gemerlap. Sistem operasi ini menawarkan perfoma yang lebih mulus, cepat dan begitu diandalkan.

Tak hanya itu, tampilan antarmuka Vista, jika dibandingkan dengan XP juga sangat berubah. Vista tampil lebih elegan dan lebih minimalis dengan padanan warna transparan yang begitu enak dilihat.

Start Menu yang ada di Vista pun telah terintegrasi, dimana tulisan Start telah diganti dengan ikon Windows. Lewat Start Menu, Anda langsung mengetik apa yang bisa dicari dan bisa langsung menyusun aplikasi secara langsung.

ampilan Windows 7 secara drastis tidak terlalu berbeda jika dibandingkan dengan Windows Vista, namun dari segi performa jelas Windows 7 lebih diandalakan. Tampilan dan fitur Start Menu secara dasar tidak berubah total. Hanya saja, text label telah dihilangkan, dan aplikasi individual tidak lagi muncul di Taskbar.

Windows 8 hadir tanpa tampilan tanpa fitur Start Menu ciri khasnya yang selama hampir dua dekade telah muncul.

Alih-alih menghadirkan Start Menu, Windows malah menampilkan Start Screen yang dimana menghadirkan tampilan live tiles dengan susunan aplikasi yang dapat dipilih, namun tampilan antarmuka sistem operasi ini hadir dengan desain yang begitu berwarna dan sangat menarik. Meskipun begitu, banyak yang menilai fitur Start Screen ini tidak terlalu efektif.

Selang beberapa waktu setelah Windows 8 diluncurkan, Microsoft pun merilis Windows 8.1 sebagai respon kritikan para pengguna Windows. Di sistem operasi ini, fitur Start Button akhirnya kembali, dan tampilan desktop akhirnya muncul kembali baik untuk PC dan laptop

Windows 10 kembali dengan tampilan antarmuka klasik yang dibalut dengan desain inovatif dan fresh. Live Tiles dari Start Screen tetap hadir, namun tampilan desktop klasik Windows juga menjadi salah satu fitur yang kembali dinantikan.

Microsoft juga menyatakan bahwa mereka membuka peluang aplikasi Android dan iOS berjalan di Windows 10.

Aplikasi Android dan iOS yang berjalan di Windows 10 akan menggunakan kode yang sudah ada di dalamnya, hanya saja dijalankan melalui wadah keamanan khusus. Kemudahan ini diharapkan Microsoft bisa mendongkrak jumlah aplikasi yang tersedia di Windows Store.