close
Nugatama

Duel Miris “Duo” Merah di Old Trafford

Duel “duo merah,” Manchester United versus Liverpool di Old Trafford, Sabtu malam WIB ini, 12 September 2015, menandai suasana miris dari para “raja” Premier League ini sebagai tim pesakitan dari Inggris Utara.

Baik United maupun Liverpool akan melakoni laga kelima Premier League musim ini dengan hasrat yang sama, yakni menutup “luka” setelah kalah di pekan keempat dan kembali ke jalur kemenangan.

United sebelumnya kalah dari Swansea City, sementara Liverpool lebih parah lagi, tumbang di Anfield Stadium dengan skor mencolok dari West Ham United.

Banyak muka-muka baru yang menghiasi susunan pemain kedua tim, sehingga muncul pertanyaan apakah laga akan berlangsung sengit seperti masa lalu?

Namun rivalitas klasik kedua tim selalu dinanti pecinta sepakbola Inggris dalam laga bertajuk North West Derby itu.

Di Liverpool, tak ada lagi nama Jamie Carragher atau Steven Gerrard yang mengenal baik atmosfer laga melawan United.

Begitu juga dengan Setan Merah asuhan Louis van Gaal, hanya Wayne Rooney yang menjadi saksi sejarah sengit pertarungan United dengan Liverpool.

Liverpool bertandang ke Old Trafford tanpa pemain andalan, sekaligus playmaker, Philippe Coutinho yang absen akibat akumulasi kartu setelah menerima diusir di laga kontra West Ham United.

Brendan Rodgers dapat mengoptimalkan beberapa cara guna mengisi posisi yang ditinggalkan Coutinho, seperti memaksimalkan peran Roberto Firmino, Danny Ings dan Divock Origi.

Ia bisa tetap menerapkan pola empat-dua-tiga-satu dengan menempatkan Firmino di belakang Christian Benteke, atau menggunakan pakem empat-empat – dua hit and run dengan memainkan Ings sebagai penyerang kedua yang mendukung Benteke.

Pergerakan Ings sebagai penyerang kedua, telah teruji baik saat ia berduet dengan Benteke di laga kontra West Ham.

Jika Rodgers ingin memadatkan lini tengah dengan gelandang petarung seperti Emre Can, Lucas Leiva dan James Milner ia harus bergeser ke skema empat-tiga-tiga.

Dengan skema ini, Liverpool dapat mengimbangi lini tengah United dan menangkal penguasaan bola tim tuan rumah, apalagi kedua pelatih sama-sama mengedepankan penguasaan bola saat membangun serangan.

Sementara di kubu United, hanya Michael Carrick yang diragukan tampil karena cedera saat berlatih bersama Timnas Inggris. Liverpool wajib mewaspadai kiprah Rooney yang tengah on fire, karena baru saja memecahkan rekor gol Sir Bobby Charlton di Timnas Inggris.

Kapten United itu tentu ingin melanjutkan momentum positif yang dimilikinya.

Van Gaal juga takkan banyak mengubah strategi, dan tetap memainkan pola empat-dua-tiga-satu.

Jika Carrick tak bisa tampil, maka Bastian Schweinsteiger dan Morgan Schneiderlin akan menjadi duet gelandang jangkar atau pivot.

Sebagai penyokong Rooney, Van Gaal mungkin menempatkan Memphis Depay, Ander Herrera dan Juan mata.

Bek legendaris Liverpool, Jamie Carragher mengatakan baik Louis van Gaal maupun Brendan Rodgers sama-sama menanggung beban berat apabila klub mereka masing-masing menelan kekalahan.

Liverpool kini berada di urutan tujuh klasemen sementara berkat dua kemenangan, satu imbang, dan satu kekalahan. United juga memiliki catatan yang sama, namun Wayne Rooney dan rekan unggul dalam jumlah gol.

“Ini masih awal musim, tetapi dengan mengacu pada kekalahan di pertandingan terakhir, dan dengan pertanyaan yang selalu ditanyakan pada musim ini dan kemarin, saya pikir ini merupakan laga yang sangat penting bagi kedua klub –seperti yang selalu terjadi ketika keduanya bertemu,” kata Carragher, seperti dilansir Sportsmole

“Laga nanti juga akan krusial untuk dua pelatih. Sebab, untuk kalah di dua pertandingan berturut-turut tentu akan menambah beban yang ada,” tuntas pria yang kini bekerja untuk kantor berita Sky Sports itu.

Mantan pemain Timnas Inggris yang kini menjadi pandit di Sky Sports, Jamie Redknapp, menyebut kelemahan Manchester United yang bisa dimanfaatkan Liverpool dengan mengeksploitasi bek sentral United, Daley Blind.

Bek berpaspor Belanda itu dinilai tak bisa menjaga penyerang berbadan besar dan kuat layaknya Benteke.

Contoh bahwa mantan personel Ajax Amsterdam tak bisa berbuat banyak ketika menghadapi pemain seperti Benteke terlihat saat Red Devils dikalahkan Swansea Saat itu penyerang The Swans yang bertipikal seperti Benteke, yakni Bafetimbi Gomis, sanggup merajalela di lini pertahanan Manchester Merah.

Aksi penyerang Prancis mengungguli Blind membuatnya sukses mencetak satu gol sekaligus memastikan Swansea merebut tiga angka di kandangnya.

“Benteke bisa menekan Blind setiap kali Liverpool mendapatkan bola di sisi lapangan. Sebab, Liverpool bisa mengirim umpan silang kepada Benteke untuk mencetak gol,” jelas Redknapp seperti mengutip dari Squawka.

“Liverpool bisa memanfaatkan kekuatan Christian Benteke. Sebab, Bafetimbi Gomis sukses mengeksploitasi Blind di laga Swansea kontra United. Saya tidak bilang Blind tidak pantas bermain di posisi itu.”

“Bagi saya ia tak cukup cepat dan kuat untuk bermain di posisi bek tengah,” urai mantan pemain Liverpool itu.