close
Nugatama

Ducati Kesulitan Pilih Tandem Lorenzo

Ducati dihadapkan pada pilihan tersulit menghadapi musim depan, untuk mendepak salah satu pebalapnya,  Dovizioso atau  Iannone, bersamaan dengan kedatangan Jorge Lorenzo selama dua tahun kontraknya di tim pabrikan Italia itu.

Laman situs “speedweek,”  Rabu, 20 April 2016,  menulis, Ducati belum memiliki keberanian untuk memilih salah satu dari Dovizioso atau Iannone, untuk menjadi tandem Lorenzo.

“Belum ada keputusan siapa yang akan mendampingi Lorenzo,” tulis “speedweek,” mengutip salah seorang petinggi Ducati.

Lorenzo,Senin 18 April 2016 malam WIB, resmi menjadi pebalap Ducati selama dua musim usai kontraknya berakhior dengan Movistar Yamaha di akhir tahun ini.

Dengan datangnya Lorenzo, Ducati mau tidak mau harus membuang salah satu di antara Iannone atau Dovizioso.

CEO Ducati, Claudio Domenicali, mengakui membuat keputusan itu sangatlah sulit.

“Saya pikir nantinya proses itu akan sangat transparan.

Normalnya, Gigi  dan orang-orang di departemen balap akan melakukan evaluasi. Saya pikir dua Andrea ini sama-sama memiliki kesempatan bagus,” kata Domenicali, seperti dimuat Motorsport, Rabu, 20 April 2016.

“Keduanya telah menunjukkan sama-sama kompetitif, sehingga akan rumit menentukan siapa yang akan hengkang. Pasalnya, mereka telah memberikan kontribusi terhadap proyek ini. Sangat disayangkan kami tidak memiliki tiga motor,” jelasnya.

Lorenzo sendiri, dalam wawancara terbaru dengan “crash,” Rabu, 20 April 2016,  menyerahkan sepenuhnya kepada Ducati mengenai siapa yang akan menjadi rekan

Ducati musim masih diperkuat dua pebalap asal Italia, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone yang kontrak keduanya  akan berakhir musim ini.

Ciabatti mengatakan kedua pebalap Italia itu memiliki peluang yang sama.

“Dibutuhkan waktu untuk mengetahui Andrea mana yang akan bertahan dengan tim. Ini akan jadi keputusan yang sulit diambil, karena keduanya adalah pebalap yang hebat,” ujar Ciabatti.

Dovizioso dan Iannone sama-sama sudah meraih satu podium dan dua kali gagal finis di tiga seri awal MotoGP 2016.

Secara pengalaman, Dovizioso lebih berpengalaman daripada Iannone. Namun, penampilan Iannone semakin matang meski masih sering melakukan kesalahan.

“Kami sudah berbicara dengan Lorenzo dan dia tidak masalah siapapun yang akan jadi rekan setimnya. Dia sangat menghormati Dovizioso dan Iannone, dan tidak memberi indikasi siapa yang lebih dia pilih,” ujar Ciabatti.

Tentang kondisi motor Ducati, Lorenzo menyatakan, Ducati memiliki motor yang kompetitif, tetapi tidak hanya di tahun ini. “

“Mereka sudah sangat kuat sejak awal musim lalu,” ujar Lorenzo seperti dikutip dari Cycle World.

Lorenzo  mengambil contoh ketika Ducati sukses menapaki kejayaan bersama dengan eks juara dunia MotoGP, Casey Stoner.

Menurutnya semenjak saat itu lah Ducati terus mengalami perkembangan.

“Ini adalah motor juara, dan faktanya Casey Stoner tiba dan tampil dengan kecepatan luar biasa. Tahun ini pun Ducati bisa sangat berbahaya,” tuntasnya.

Tags : slide