close
Nugatama

Curang di Pokemon, Vonisnya Blokir

Jangan coba-coba melakukan kecurangan dalam permainan Pokemon.

Lantas?

Jika Anda mempraktekkan kecurangan, Niantic, sebagai “pemilik” game ini langsung menjatuhkan “penalti” berupa “out” sebagai “gamer.”

Begitu kerasnya hukuman yang diberikan Niantic?

“Ya,” tulis blog resminya, Kamis, 18 Agustus 2016.

Kebijakan  Niantic untuk “medrop” para gamer ini adalah memblokir secara  permanen terhadap setiap pemain yang pernah atau sedang melakukan kecurangan

Apakah sudah ada korban dari sikap keras Niantic ini?

“Telah “banyak korban” dan terpaksa diambil demi asas keadilan,”lanjut tulisan di blog resmi Niantic.

Perdebatan soal metode blokir yang ditetapkan Niantic ini pun muncul ke permukaan.

Ada yang mengatakan pemblokiran didasarkan pada pelacakan alamat internet protokol  atai dikenal dengan IP Address, berdasarkan akun, dan juga perangkat.

Keinginan untuk menguji tarung monster-monster terkuat yang dimiliki, dan ambisi menguasai Pokegym, merupakan alasan terbanyak yang ditemukan.

“Masa-masa untuk jalan mencari Pokemon dan mampir ke Pokestop sudah lewat,” kata seorang sumber  yang memilih bikin akun baru Pokemon Go setelah akun pertamanya diblokir permanen.

Niantic pada dasarnya melacak setiap riwayat pemain Pokemon Go. Jika ditemukan keganjilan, perusahaan pimpinan John Hanke itu akan melakukan evaluasi dan mengambil sikap blokir.

Pemblokiran bisa dilakukan jika pemain tertangkap memalsukan lokasi, menggunakan emulator, melakukan modifikasi peranti lunak secara tidak resmi, atau mengakses sistem Pokemon Go secara ilegal, dan termasuk memakai peranti lunak pihak ketiga.

Pengguna lain  yang , telah memainkan Pokemon Go sejak ia dirilis pertama kali pernah  memilih untuk pakai peranti lunak pihak ketiga bernama Pokecrot yang disebutnya sukses mempercepat kenaikan level

Lantas, beberapa hari kemudian, belum masuk level yang kehendaki  sang gamer  berkata akun Pokemon Go miliknya tak bisa menarik data-data dari server Niantic, alias blokir permanen.

“Tak ada ampun dari Niantic. Ini perma-banned  atau pemblokiran permanen.”

Aksi pemblokiran yang dilakukan Niantic ini tak membuatnyaputus asa. Dia membuat akun baru untuk main Pokemon Go, dan memakai peranti lunak lain untuk berlaku curang, tetapi diblokir lagi..

“Kami akan terus bekerja sama dengan Anda semua untuk meningkatkan kualitas gameplay, termasuk optimasi yang sedang berlangsung dan mencari cara terbaik pada sistem anti-curang kami,” tulis Niantic.

Niantic sampai sekarang belum menjelaskan metode apa yang mereka pakai dalam melakukan pemblokiran.

Sejumlah pengguna bahkan sengaja melakukan berbagai kecurangan, untuk mengetahui dan mengungkap metode yang dipakai Niantic.

Niantic tentu saja tak tinggal diam atas “gangguan” dari ahli pemrogram komputer yang menyediakan alat curang Pokemon Go, seperti Pokevision dan Pokecrot.

Permintaan untuk berhenti menipu permainan telah disuratkan, tetapi kenyataannya proses “kejar-kejaran” antara Niantic dan kelompok peretas tersebut tak berhenti sampai di sini.

Ada saja peretas yang berhasil memecahkan sepotong kode pemrograman Pokemon Go untuk diintegrasikan pada sebuah bot curang.

Ada juga pemain yang memakainya demi mendapatkan banyak Pokemon, melakukan evolusi monster, dan jadi penguasa di sebuah Pokegym.

Di sisi lain, masih ada orang di luar sana yang menikmati perjalanan mencari Pokemon kendati level ala kadarnya, combat power koleksi monster masih r’ecehan’, dan percaya monster andalan bisa pulih jika kalah bertarung.

Dalam syarat dan ketentuan baru yang dibuat Niantic, perusahaan itu menulis bahwa “cara yang curang, sayangnya, dibatasi oleh imajinasi orang yang berlaku curang.”

“Jangan lakukan itu. Bermain yang adil,” pinta Niantic.

Dalam Pokemon Go, tak sedikit pemain yang sengaja mengubah lokasi pada GPS agar bisa menangkap monster saku lebih banyak, atau ada pula yang memakai peranti lunak khusus yang secara otomatis membawa mereka berkeliling suatu kawasan sambil mengumpulkan monster virtual

Teknik curang tentu saja melanggar ketentuan dan kebijakan yang ada di dalam Pokemon Go sendiri.

Mengutip situs Mashable, Niantic ternyata telah memperbarui kolom FAQ di dalam situs resminya. Di dalamnya menyinggung soal akun yang diblokir.

Niantic menyatakan, perusahaan akan memblokir pemain jika mereka memalsukan lokasi, menggunakan emulator, hingga memodifikasi atau memasang peranti lunak pihak ketiga tidak resmi untuk mengakses sistem Pokemon Go.

Di sisi lain, Niantic juga akan melacak pengembang aplikasi pihak ketiga yang menyediakan peranti lunak untuk menyurangi sistem Pokemon Go.

Niantic juga menyediakan lembaran formulir bagi para gamer yang diblokir untuk mengajukan permohonan apabila mereka ternyata tak sengaja menggunakan cara curang tersebut atau ada kesalahan lainnya. Namun tidak terlalu jelas bagaimana cara kerja pengecualian tersebut.

“Kami akan terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas dari permainan ini, termasuk optimalisasi dan sistem anticurang di dalamnya,” tutur pihak Niantic.

Tags : slide