close
Nugatama

Catat, Ini Dia Sosok Para Pembenci Pep

Pep Guardiola punya musuh besar, sekaligus pembenci di dunia sepakbola, walau pun ia dianggap “anak manis” yang menghindari sikap arogan.

“Mirror,” dalam edisi terbarunya Rabu, 03 Februari 2016, menulis para pembenci Pep dengan segala tipikalnya.

Pep Guardiola sejak Senin malam atau Selasa pagi WIB, menghiasai beragam media olahraga usai diumumkan sebagai suksesor pelatih Manchester City, Manuel Pellegrini

Ia akan menangani Sergio Aguero dkk mulai musim mendatang

City menjadi klub profesional ketiga bagi Guardiola.

Sebelumnya, ia pernah mencicipi jabatan pelatih di Barcelona dan Bayern Muenchen.

Sejak menjalani debut sebagai pelatih bersama Barca pada delapan tahun lalu, Guardiola diketahui punya beberapa musuh.

Tak hanya pemain yang membenci pria berkepala plontos itu, tetapi juga rekan seprofesi, pelatih.

Sebut saja satu nama paling pop,Jose Mourinho.

Dalam wawancara dengan koran Italia, La Gazzetta dello Sport, Jose Mourinho menyebut Guardiola sebagai salah satu pelatih yang ia benci.

Mantan manajer Chelsea itu mengatakan bahwa Guardiola adalah sosok botak yang tak menyukai sepak bola.

“Jika Anda benar-benar mencintai apa yang Anda lakukan, jangan sampai anda kehilangan rambut. Lihat saja Pep.”

“ Dia menjadi botak karena tidak menyukai sepak bola,” kata Mourinho.

Guardiola dan Mourinho sering terlibat perang kata-kata ketika keduanya masih menangani Barcelona dan Real Madrid selama rentang waktu tiga musim

Percik api kebencian kedua pelatih berawal di forum pelatih elite yang diselenggarakan UEFA pada September dua tahun lalu.

Saat itu, Guardiola mengusulkan rumput lapangan dibuat satu setengah sentimeter lebih tinggi agar laju bola semakin cepat, tetapi Mourinho tak sepakat.

Nama lain yang sangat membenci Pep adalah Mario Mandzukic.

Mandzukic menjadi pihak yang dirugikan dengan kedatangan Guardiola ke Bayern Muenchen pada musim panas dua tahun lalu.

Merasa tak nyaman dengan taktik sang pelatih, striker asal Kroasia itu akhirnya hengkang ke Atletico Madrid setahun kemudian.

Pada masa kepemimpinan pelatih sebelumnya, Jupp Heynckes, Muenchen sukses meraih treble pada tiga musim lalu.

Mandzukic ikut berkotribusi dua puluh dua gol pada musim tersebut.

“Guardiola membuat saya kecewa karena dia tidak memperlakukan saya dengan rasa hormat. Bayern dua kali lebih bagus ketika ditangani Heynckes,” ucap Mandzukic kepada Sportske Novosti.

Mandzukic bukan pemain pertama yang terang-terangan menyatakan tidak suka dengan Guardiola.

Sebelumnya, Zlatan Ibrahimovic pernah mengungkapkan hal serupa terhadap bekas pelatihnya ketika di Barcelona itu.

Dalam buku biografinya yang berjudul “I am Zlatan Ibrahimovic,” Ibra membuka keburukan Guardiola.

Salah satu isi curahan hati striker Paris Saint-Germain tersebut adalah tentang Guardiola yang menurutnya terlalu menganakemaskan Lionel Messi.

“Messi meminta dimainkan di posisi lain. Dia ingin bermain sebagai penyerang tengah dan tak sulit baginya mendapatkan itu.

Akibatnya, saya yang terpinggirkan dan bermain tak sesuai karakter saya,” ucap Ibrahimovic.

Kisah Ibrahimovic di Barcelona tak berlangsung lama. Setelah bermain di bawah arahan Guardiola selama satu musim, ia hengkang ke AC Milan.

Selain Ibrahimovic dan Mandzukic, Samuel Eto’o juga memendam benci kepada Guardiola.

Ia merasakan sentuhan tangan dingin Pep di Barcelona hanya selama semusim, yakni pada musim enam tahun silam.

Eto’o menganggap Guardiola sebagai sosok pengecut lantaran tak pernah berani berbicara secara terbuka kepadanya.

“Guardiola tidak pernah memiliki keberanian mengatakan hal apapun di depan saya. Dia menyampai sesuatu kepada saya melalui pemain lain,” ungkap Eto’o seperti dikutip Sport Mole.

Tags : slide