close
Nuganomics

Situasi Harga Emas Terus “Terjun” Bebas

Harga emas melemah pada perdagangan Kamis waktu New York atau hari ini, Jumat WIB, 16 Desember 2016,   ke level terendah sejak Februari.

Pelemahan harga emas tak terlepas dari kenaikan kurs dolar imbas dari the Fed yang menaikkan suku bunga.

The Fed pada pertemuan Rabu kemarin menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak hampir satu dekade terakhir.

“Faktor yang paling mengejutkan adakah keyakinan bahwa The Fed akan bergerak dari menaikkan suku bunga dengan bertahap, jadi akan ada kenaikan 3 kali tahun depan,” ujar Bill Baruch, Kepala Strategis Pasar di iiTRADER dilansir dari Marketwatch.

“Tapi jangan lupa, dulu pun di tahun ini ada rencana kenaikan hingga empat kali,” imbuhnya.

Itu dianggap menjadi salah satu faktor yang membuat harga emas anjlok ke level terendah sejak Februari. Karena dolar spontan menguat setelah keputusan The Fed tersebut.

Harga emas untuk pengiriman Februari anjlok hampir tiga persen.

Harga ini adalah yang terendah sejak 2 Februari 2016, dan kerugian karena dolar terbesar sejak bulan lalu, menurut data dari Dow Jones.

Seperti yang sudah dibayangkan sebelumnya, The Fed akhirnya menaikkan suku bunga dari

Tapi, apa yang disebut dot plot itu menunjukan bahwa Bank Sentral tersebut sekarang mewacanakan kenaikan tiga  kali di tahun depan.

Yang berarti satu kali lebih banyak dari perkiraan.

Harga emas memang bergerak ke bawah dan berada di level terendahnya, setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga AS sebanyak seperempat poin yang akhirnya menyebabkan dolar AS untuk bergerak rally.

Selama sebulan terakhir, harga emas telah jatuh karena kemungkinan kenaikan suku bunga sehingga mengurangi daya tarik aset yang tidak membayar hasil atau dividen.

Donald Trump sebagai presiden AS terpilih juga membantu memacu sell-off emas ketika transisi belanja infrastruktur sebanyak satu triliun dollar, memperkuat prospek pertumbuhan dan memacu rally saham AS.

The Fed mengakhiri pertemuan selama dua hari dengan nada pernyataan yang hawkish dari yang diharapkan di tengah serangkaian laporan ekonomi AS yang menguat terkait janji kampanye Trump untuk meningkatkan pertumbuhan melalui pemotongan pajak, belanja dan deregulasi.

“Ada beberapa optimisme yang dibangun oleh outlook ekonomi sebagai ‘titik’ perkiraan proyeksi kenaikan suku bunga pada tahun depan yang menjaga pertumbuhan pada kecepatan yang sama seperti yang diproyeksikan sebelumnya.”

Pasar masih melihat lima kali kenaikan suku bunga sebanyak seperempat poin selama dua tahun ke depan, dengan tiga kali kenaikan pada tahun mendatang dan dua kali kenaikan pada tahun selanjutnya.

Pasar juga melihat Fed akan menjadi sedikit lebih preemptive dalam mengantisipasi beberapa stimulus fiskal.

Bank sentral menggambarkan pertumbuhan ekonomi akan berjalan secara “bertahap” dan mendukung beberapa perbaikan lebih lanjut di dalam pasar kerja.