close
Nuganomics

Hari Ini Harga Emas Lebih Cerah

Hari ini, Senin, 16 Mei 2016, emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, menemukan kembali momentum kenaikannya dengan harga yang lebih tinggi Rp 4.000 per gram di banding dengan penutupan perdagangan pekan lalu.

Kenaikan emas Antam ini dipicu oleh kabar kebijakan fiskal dari The Fed yang akan memperbaiki posisi dollar untuk lebih kompetitif

Naiknya harga emas Antam sebesar naik Rp 4.000 per gram menjadikan posisi harga emas menjadi  Rp 586 ribu per gram pada Senin pagi WIB.

Hal ini juga diikuti harga pembelian kembali atau buyback emas Antam yang naik Rp 5.000 per gram menjadi Rp 533 ribu per gram.

Artinya jika Anda hendak menjual emas Antam maka akan dihargai Rp 533 ribu per gram.

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.

Di pasar global, emas diperdagangkan dalam kondisi sideways pada awal pergerakan minggu, mengingat beberapa data ekonomi AS yang dirilis lebih optimis yang menunjukkan harga emas cukup bertahan dengan baik.

Emas bergerak naik di sesi Asia pada hari Senin karena investor melihat ke depan untuk mencari petunjuk dari Federal Reserve mengenai prospek kenaikan suku bunga AS.

Minggu  lalu, harga emas naik tipis pada hari Jumat dengan keuntungan yang terbatas karena pasar terus menilai kapan waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya akan dilakukan setelah AS merilis data ekonomi yang lebih baik.

Penjualan ritel AS naik satu koma persen pada bulan April, jauh di atas ekspektasi

Sentimen konsumen AS juga ikut melonjak menjadi sembilan puluh limakoma delapan  pada bulan Mei, di atas ekspektasi  bulan April.

Namun, pasar saham dan pasar obligasi AS bergerak kurang bergairah ketika prospek kenaikan suku bunga pada akhir tahun, berdasarkan Fed funds futures naik tipis.

Dolar tetap mendapat dukungan dengan diperdagangkan menguat lebih tinggi.

Data ekonomi yang dirilis optimis telah membuat momentum setelah mengalami tekanan pertumbuhan pada kuartal pertama.

Emas berpotensi akan menjadi pilihan karena investor masih tetap skeptis terhadap pemulihan ekonomi yang terjadi.

Penyesuaian portofolio yang diperlukan untuk melindungi kekayaan jelas tercermin dalam data permintaan emas yang dirilis kemarin, yang menunjukkan lonjakan pada Q1 tahun 2016 sebanyak dua puluh satu persen.

Laporan itu tentu saja menyebabkan kinerja harga emas terbaik dalam tiga dekade terakhir.

Para ekonom masih terus khawatir terhadap pendekatan kebijakan bank sentral global yang masih eksperimental sehingga membuat permintaan emas masih akan tetap kuat.