close
Nuganomics

Hari Ini Harga Emas Ada Dititik Stabil

Setelah dijungkirbalikkan penguatan dollar, hari ini, Selasa, 04 Juli, emas global, mencapai titik stabil di Merchantil Comex Exchange, New York.

“Harga emas stabil menjelang libur hari kemerdekaan AS,” tulis kantor berita “reuter”

Sementara itu, dolar kembali mendekati titik terendah dalam sembilan bulan pada minggu lalu yang menjadi pertanda terjadinya pengetatan moneter oleh bank sentral global.

Harga emas di pasar spot sebelumnya turun lebih dari dua persen, terutama sepanjang  bulan Juni.

Ini merupakan penurunan bulanan pertama di tahun ini.

Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun

Nilai tukar dolar turun dari level terendah dalam sembilan bulan terhadap sekeranjang mata uang lainnya, seiring harapan jika bank sentral di Eropa bergerak menjauh dengan kebijakan moneter yang akomodatif guna mendukung euro dan pound sterling.

Hedge fund dan money managers mengurangi rencana pembelian jangka panjang emas dan peraknya di pasar Comex untuk minggu ketiga berturut-turut.

Di sisi lain, produsen logam mulia Afrika Selatan Sibanye Gold mengatakan akan melanjutkan produksinya pada Tambang Cooke yang terkena serangan, yang telah menimbulkan kerugian di tengah pertambangan ilegal dan gangguan produksi.

Dalam enam bulan terakhir ini, harga emas memang sempat menguat cukup tajam pada tiga bulan pertama atau pada kuartal pertama.

Namun kemudian pada kuartal kedua harga emas terombang-ambing dan akhirnya tertekan di tengah Juni.

Pada pekan lalu, Harga emas tertekan dan menuju kerugian bulanan terbesar di tahun ini.

Pelemahan harga emas memang terjadi sejak Bank Sentral Amerika Serikat  atau the Federal Reserve  mengumumkan kenaikan suku bunga acuan.

Sementara itu penurunan harga emas  ini pertanda pertanda kemungkinan bank sentral mengkaji ulang kebijakan moneternya yang mendorong imbal hasil obligasi menguat meskipun penurunan dolar ke posisi terendahnya pada tahun ini memberikan dukungan terhadap emas.

Seperti ditulis Reuters,  harga emas di pasar spot turun nol koma tiga persen menjadi per ounce.

Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus juga turun dengan prosentase yang sama .

“Ini adalah pertarungan antara kelemahan dolar AS dan harapan bank sentral menghapus stimulus moneter. Pelemahan dolar memang mendukung tapi yang terakhir tidak,” ujar Analis ABN Amro, Georgette Boele.

Harga emas memang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, yang meningkatkan peluang bagi investasi pemberi imbal hasil.

Namun, melemahnya dolar mengimbangi dampak imbal hasil yang lebih tinggi untuk menjaga emas tetap stabil.

Sebuah komentar hawkish dari bank sentral minggu ini mengisyaratkan tentang kebijakan moneternya, yang membantu emas mencetak rekor tertinggi  mungkin akan segera berakhir.

Adapun imbal hasil obligasi AS dan obligasi Pemerintah Jerman mencapai lima minggu tertinggi dan euro menyentuh posisi puncak dalam empat belas bulan karena investor bersiap untuk menghadapi kebijakan Bank sentral Eropa untuk mengurangi stimulus moneter.

Pedagang juga mengevaluasi kembali prospek  agenda kebijakan Presiden Donald Trump.

“Dengan sebagian larangan perjalanan Trump kembali berlaku, mungkin ada sebagian berdampak terhadap harga emas dari sisa agenda Trump di pasaran, kali ini untuk emas merugikan,” kata RBC Capital Markets dalam sebuah catatannya.

Sebelumnya di awal pekan lalu, harga emas mendaki untuk tiga sesi berturut-turut pada perdagangan akhir pekan

Namun demikian kenaikan harga emas tak mampu mendorong harga logam ini di level tinggi secara mingguan.

“Harga emas konsolidasi dari penurunan sebelumnya, tapi tetap koreksi,” kata Nico Pantelis, Kepala Riset Secular Investor seperti dilansir dari Marketwatch.

“Kita harus mendekati dasar koreksi pada pekan depan atau dua  pekan lagi, di mana kenaikan yang lebih tinggi akan terjadi. Kita rasa Agustus akan menjadi bulan yang ideal untuk memulai tren kenaikan emas yang akan berlangsung hingga akhir musim gugur,” tuturnya.

Pelemahan dolar membantu harga emas naik  Indeks dolar menyebut mata uang As tersebut melemah  terhadap enam mata uang dunia lain.