close
Nuganomics

Hari Ini Emas Global Kembali Bergerak Naik

Hari ini, Selasa pagi WIB, 10 April, harga emas dunia di Comex, New York, kembali naik bersamaan dengan pelemahan dolar Amerika Serikat, meski masih dibayangi potensi terjadinya perang dagang antara China dan AS.

Sengketa dagang, laporan data ekonomi, dan pertemuan Federal Reserve AS akan menjadi pemicu harga emas pekan ini.

Seperti ditulis laman media ekonomi dan keuangan “bloomberg,” pagi ini, Selasa,  harga emas di pasar spot naik nol koma persen per ounce.

Untuk  emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup juga naik dengan angka yang sama, nol koma tiga persen per ounce.

Harga emas berkilau usai indeks dolar AS tergelincir terhadap sekeranjang mata uang dan ekuitas global meningkat seiring meredanya kemungkinan perang dagang AS dengan Cina, meskipun pedagang masih tampak berhati-hati.

Kedua negara telah saling mengancam satu sama lain dengan rencana kebijakan tarif puluhan miliaran dolar.

Namun kemudian pejabat Presiden Donald Trump menekankan belum ada rencana kenaikan tarif dan perselisihan masih bisa diselesaikan melalui pembicaraan.

Adapun Presiden China Xi Jinping diketahui akan menyampaikan pidatonya pada Selasa di Forum Boao di provinsi Hainan.

“Jika [pidato] menunjukkan bahwa ketegangan perang perdagangan terjadi deeskalasi, kita bisa melihat langkah terbalik besar untuk harga emas,” kata Kepala Analis Pasar Think Markets, Naeem Aslam.

Pasar juga mencermati digelarnya rapat komite Federal Open Markets dan data CPI terbaru.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung membuat emas kurang menarik karena tidak memberikan imbal hasil.

Adapun harga perak naik  naik lebih tinggi, satu koma tiga  persen per ounce. Sementara platinum meningkat dua koma empat persen

Sebelumnya, harga emas sempat melandai karena isu perang dagang Amerika melawan Cina terus bergulir kencang.dan menjadi berita utama diberbagai media ekonomi dan keuangan.

Sebagai salah satu instrumen safe haven emas amat peka dengan isu perang dagang ini.

Dengan berkurangnya kekhawatiran pelaku pasar akan adanya perang dagang membuat investor kembali mengoleksi instrumen investasi dengan risiko tinggi seperti saham dan mulai melepas emas.

Selain itu, kembalinya investor mengoleksi saham membuat nilai tukar dolar AS menguat dan berdampak kepada harga emas. Dengan penguatan dolar AS, harga logam mulia tersebut akan lebih mahal bagi mereka yang bertransaksi dengan menggunakan mata uang di luar dolar AS.

“Ketegangan perdagangan AS-China yelah mereda sehingga ekuitas mulai kembali bergairah. Hal tersebut membuat logam mulia tertekan,” jelas Chris Gaffney, analis di Everbank.

Pada perdagangan pekan lalu,  harga emas menguat usai China mengatakan akan memberlakukan tarif hingga dua puluh lima persen untuk seratus enam  kategori produk Amerika Serikat  termasuk kedelai.

Ini meningkatkan ketegangan konflik perdagangan antara AS dan China.

Sentimen tersebut membuat emas sebagai portofolio aset yang cenderung menarik di tengah ketidakpastian global.

Tags : slide