close
Nuganomics

Harga Emas Produksi Antam Naik Tipis

Kilau emas dunia, pada perdagangan di pasar global, Senin, 28 April 2014, sedikit berkilau akibat krisis Ukraina makin menebarkan kemungkinan aksi kekerasan antara Blok Barat dan Blok Timur. Pengaruh langsung dari kenaikan emas dunia ini juga dirasakan di pasar domestik, Jakarta.

Dalam perdagangan hari ini, Senin pagi WIB, 28 April 2014, harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terangkat tipis sebesar Rp 1.000 per gram setelah sesi penutupan Jumat pekan lalu mengalami stagnan.

Harga jual kembali alias buyback juga ikut naik.

Harga emas batangan Antan kini berada pada harga Rp 535.000 per gram, naik dibandingkan akhir pekan yaitu Rp 534.000 per gram. Harga jual kembali atau buyback juga naik dari Rp 475.000 per gram, dibandingkan akhir pekan lalu yang Rp 474.000 per gram.

Logam Mulia Antam menjual emas dalam berbagai ukuran. Dari yang besar hingga yang kecil. Untuk emas ukuran 500 gram Antam menjualnya dengan harga Rp 247.800.000, 250 gram : Rp 124.000.000, 100 gram : Rp 49.650.000, 50 gram : Rp 24.850.000, 10 gram : Rp 5.010.000, 5 gram : Rp 2.530.000 dan 1 gram : Rp 535.000

Untuk mereka yang transaksi pembelian emas batangan datang langsung, PT Antam Tbk Jakarta membatasi nomor antrean hingga 150 saja.

Di perdagangan global harga emas naik ke level tertinggi dalam satu minggu terakhir ini, karena ekuitas lemah dan yang semakin meningkatnya ketegangan geopolitik di Ukraina. Emas menguat, seiring perannya sebagai safe haven.

Mengutip kantor berita “Reuters,” Senin pagi ini, “nuga.co,” mencatat emas jenis Spot naik tipis 76 sen ke USD1.303,60 per troy ons. Sementara emas berjangka Amerika Serikat, Comex Gold, naik USD3,3 atau 0,25 persen ke USD1.304,1 per troy ons.

Presiden AS Barack Obama menyerukan Amerika dan Eropa akan bergabung untuk menerapkan sanksi yang lebih kuat terhadap Moskow. Hedge fund dan manajer uang mengangkat taruhan bullish mereka pada emas dan perak berjangka, kenaikan pertama mereka dalam lima minggu.

Premi emas di India, pasar terbesar kedua konsumen emas fisik setelah China, melonjak ke tingkat tertinggi dalam lebih dari dua setengah bulan, karena permintaan yang tipis, menjelang festival pembelian emas .

Sementara di Afrika Selatan, produsen platinum mengatakan mereka akan menaikan upah, setelah adanya pembicaraan maraton upah degan karyawannya dan untuk mengakhiri 13 minggu pemogokan

Harga emas selama dua pekan terakhir mengalami naik turun dan bertahan di level teknis. Meskipun logam rentan terhadap kerugian lebih lanjut, namun permintaan investor masih belum turun.

Logam Mulia masih dipandang sebagai tempat yang aman untuk investasi. Sebagian besar berita masih mengacu keadaan di Rusia, karena Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov menuduh Amerika Serikat berada di balik pergolakan politik di Ukraina, dia mengatakan Moskow akan merespons jika diserang.

“Dunia tidak mengupayakan untuk sanksi yang besar, dan Konflik itu tidak tumpah di mana saja. Tapi belum cukup faktor berita untuk memberikan dukungan kepada harga emas,” kata analis senior di US Bank Wealth Manajemen Private Reserve Client, Robert Haworth..

Permintaan fisik di Asia, cenderung memberikan dukungan pada tingkat harga yang lebih rendah. Namun, penurunan muncul setelah para pembeli mengharapkan penurunan harga yang lebih rendah.

Pembelian terkoreksi, lantaran yuan China melemah, dan membuatnya menjadi lebih mahal, karena dibeli dalam mata uang dolar AS. China yuan mencapai titik terendah 16 bulan terhadap dolar AS.