close
Nuganomics

Harga Emas Merosot ke Level Terendahnya

Harga emas hari, Selasa, 05 Maret, ambruk lagi dan mencatat penurunan terburuk selama lima pekan terakhir.

Seperti ditulis laman keuangan terkenal “bloomberg,” Selasa pagi WIIB,  merosotnya harga emas  ini karena dolar Amerika Serikat dan harga saham naik ditopang optimisme tentang kemungkinan kesepakatan perdagangan antara AS dan China,

Selain  emas, harga  platinum juga  merosot  tiga persen karena investor mengambil keuntungan dari reli baru-baru ini.

AS dan China, dua ekonomi terbesar dunia mendekati kesepakatan yang akan menurunkan tarif AS atas barang-barang China senilai setidaknya  dua ratus miliar dollar, kata sebuah sumber yang diberi penjelasan tentang perundingan, Minggu.

Harga emas di pasar spot turun tengah persen  per ounce.

Selama sesi, harga emas turun dan merupakan yang terendah sejak akhir Januari.

Harga emas berjangka AS jatuh untuk sesi keenam berturut-turut, turun hampir satu persen per ounce.

“Ada sentimen risiko di pasar dengan pembicaraan positif AS-China, sehingga emas secara alami menarik kembali pada ekuitas yang kuat, dolar yang kuat dan berita geopolitik yang baik,” kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dapat mencapai kesepakatan perdagangan formal pada pertemuan puncak sekitar akhir aret, Wall Street Journal melaporkan pada hari Minggu.

Pasar global menyambut kesepakatan potensial, karena investor menuju ke aset berisiko, mengurangi permintaan untuk emas.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap mata uang lainnya naik ke level tertinggi sepuluh hari. Imbal hasil AS yang meningkat mendorong permintaan untuk mata uang tersebut.

“Tampaknya selera investor terhadap emas tiba-tiba lenyap,” kata kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa dalam sebuah catatan. “Dari sudut pandang teknis, penurunan harga emas di bawah USD 1.300 membuat ruang untuk penurunan lebih lanjut.”

Pada hari Jumat, kepemilikan SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, turun satu setengah persen, persentase penurunan harian terbesar sejak Desember tiga tahun silam.

Platinum merosot dua setengah persen . Logam tetap naik lebih dari lima persen untuk tahun ini.

Kedua logam melihat koreksi teknis, dengan paladium masih di wilayah overbought, kata para analis, menambahkan kenaikan dolar AS juga membebani.

Bank of America Merrill Lynch menaikkan perkiraan paladium, memperkirakan akan mencapai level kuncinya pada tahun ini dan harga platinum rata-rata  untuk periode yang sama.

Sementara harga perak turun nol koma delapan persen

Sehafri sebelumnya para pengamat memang telah memprediksi bahwa harga emas akan mengalami penurunan sepanjang pekan ini.

“Harga emas diperkirakan masih akan berada di bawah harga standarnya,” tulis laman “bloomberg,” Senin pagi WIB, 04 Maret.

Di bulan baru ini atau di Maret ini, harga emas jatuh hingga  Kejatuhan tersebut karena aksi jual yang dilakukan oleh investor.

Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh level tertinggi dalam sepuluh bulan.

Menurut beberapa analis, pada pekan ini harga emas akan diperdagangkan di level yang kritis. “Belum ada dukungan kepada emas. Kami melihat emas masih akan mengalami tekanan,” jelas analis IG, Joshua Mahony.

Pelemahan ini didukung data ekonomi AS yang menunjukkan lebih kuat dibanding yang diperkirakaan. Meskipun ada beberapa data yang masih di bawah prediksi.

Analis teknikal dari City Index, Fawad Razaqzada, mengatakan baahwa dengan data ekonomi yang ada tersebut menjadi momentum penguatan dolar AS sehingga menekan harga emas.

Sepanjang pekan lalu harga  emas  turun mendekati level terendah dalam dua minggu

Penurunan itu karena dipicu penguatan dolar Amerika Serikat  dan data ekonomi AS yang lebih kuat dari prediksi. Ini membuat harga emas di jalur penurunan bulanan pertama dalam lima bulan terakhir.

Harga emas di pasar spot turun hampir setengah persen atau pasnya nol koma empat  per ons, setelah mencapai titik terendah  sejak  pertengahan Februari.

Adapun emas berjangka AS turun nol koma empat persen per ounce.

“Emas lebih banyak didorong oleh data saat ini. Kami memiliki data produk domestik bruto yang lebih baik dan itu adalah pendorong terbesar untuk mundurnya emas. Emas terluka oleh kenaikan dolar setelah rilis data,” kata Phil Streible, Ahli Strategi Komoditas Senior RJO Futures di Chicago.

Dolar menguat versus enam mata uang utama lainnya, setelah laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan kenaikan tahunan sebesar dua koma enam  persen dalam produk domestik bruto untuk kuartal keempat.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PDB akan tumbuh dua koma tiga persen di kuartal keempat.

Tags : slide