close
Nuganomics

Harga Emas Masih Seperti Pekan Lalu

Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam pada perdagangan pagi ini, Senin, 09 Juni 2014, mengambil jeda setelah Jumat, akhir pekan lalu, sempat naik Rp 2.000 per gram dan bertengger pada harga dijual di Rp 530.000 per gram.

Seperti dikutip “nuga.co” dari situs Antam, “Logammulia,” Senin pagi, untuk harga beli kembali atau “buyback” juga mengalami stagnan di angka Rp 470.000 per gram.

Hari ini harga jual emas Antam ukuran satu gram dihargai Rp 530.000. Dengan harga yang stagnan, maka harga pecahan emas yang dijual Antam juga sama dengan pekan lalu. Untuk emas batangan 500 gram Antam menjual Rp 245.300.000, 250 gram Rp 122.750.000, 100 gram Rp 49.150.000 dan 50 gram Rp 24.600.000.

Sedangkan ukuran yang lebih kecil lagi, seperti 25 gram di banderol Rp 12.325.000, 10 gram Rp 4.960.000, 5 gram Rp 2.505.000, 4 gram Rp 2.004.000, 3 gram Rp 1.512.000, 2,5 gram Rp 1.265.000, 2 gram Rp 1.020.000 dan 1 gram Rp 530.000.

Di pasar global, seperti di kutip “nuga.co” dari “bloomberg,” harga emas berada di atas USD1.250 per ounce, setelah data pekerjaan Amerika Serikat yang dirilis sesuai dengan harapan. Namun, rally saham menahan daya tarik logam sebagai investasi lindung nilai.

Senin pagi WIB, emas jenis Spot diperdagangkan flat di USD1.252,51 per ounce, setelah turun 0,1 persen pada akhir pekan kemarin. Sedangkan emas berjangka AS, Comex Gold, berada di USD1.252 per once.

Data tenaga kerja AS menunjukkan sudah kembali ke puncak pra-resesi pada Mei, dengan kecepatan yang solid dan memberikan konfirmasi bahwa ekonomi telah rebound dari pelemahan pada musim dingin kemarin.

Dengan tidak adanya data utama pada Senin ini, pasar cenderung menanti dan melihat ke arah investasi dan permintaan konsumen untuk isyarat lebih lanjut.

Menurut data dari Komoditi Komisi Perdagangan Berjangka, hedge fund dan manajer investasi memotong taruhan bullish mereka dalam emas berjangka dalam seminggu, hingga tingkat terendah sejak pertengahan Januari,

Dalam penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, harga emas global harus turun seiring dengan menguatnya dolar Amerika Serikat. Penguatan dolar didukung oleh data ketenaga kerjaan yang menunjukkan peningkatan.

“Tidak mungkin ada rebound harga yang cukup besar tanpa beli konsumen. Investor Eropa akan menginvestasikan uangnya ke saham blue-chip, sedangkan dengan meningkatkan sentimen risiko maka akan sedikit orang yang berinvestasi di emas,” kata analis VTB Capital Andrey Kryuchenkov.

Di antara logam mulia lainnya, platinum berhasil naik setelah presiden serikat AMCU Afrika Selatan mengatakan 12.500 rand atau setara USD1.200 per bulan untuk upah serikat pekerja tambang adalah “non-negotiable”, dan itu adalah resolusi cepat yang dilakukan untuk menghentikan pemogokan yang sudah terjadi selama lima bulan.