close
Nuganomics

Harga Emas Hari Ini Kembali Terjungkal

Hari ini, Jumat, 18 Mei, harga emas kembali “keok” usai sehari sebelumnya sempat melambung akibat tekanan yang dialami dollar.

Dalam penutupan perdagangan di Comex harga emas berada di posisi  mendatar setelah tersungkur ke level terendah  pada hari Kamis seiring kenaikan imbal obligasi Amerika Serikat  dan kekhawatiran atas risiko politik di Italia yang membawa indeks dolar dekat puncak tahun ini

Seperti ditulis laman ekonomi dan keuangan “bloomberg,” pagi ini WIB,  harga logam mulia telah jatuh lebih dari dua persen minggu ini akibat penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor sepuluh tahun yang mendekati level tertinggi dalam tujuh tahun.

Imbal hasil yang tinggi membuat investor meninggalkan emas. Namun emas mendapat dukungan dari perselisihan geopolitik di Korea Utara.

Harga emas di pasar spot cenderung mendatar, setelah sempat menyentuh level terendah dalam empat setengah bulan ini.

Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup turun nol koma dua persen.

Dolar telah naik hampir empat persen pada kuartal ini.

Penguatan ini akan terus berlanjut dan diprediksi bakal makin menekan harga emas.

Euro masih di bawah tekanan, mendekati level terendah dalam lima bulan disebabkan kekhawatiran bahwa perkembangan politik di Italia dapat menyebabkan gangguan yang lebih luas ke seluruh mata uang umum di dunia.

Pengamat pasar, tidak yakin apakah Federal Reserve AS akan mampu menaikkan suku bunga secara agresif dan khawatir tentang politik ketidakpastian, bisa memberikan dukungan untuk harga emas.

Kemarin, Kamis,  baik harga emas lokal maupun global mengalami kenaikan

Harga emas global berhasil rebound pada perdagangan Kamis pagi WIB setelah jatuh ke level terendah dalam empat setengah  bulan.

Penguatan ini didorong sedikit pelemahan dolar Amerika Serikat.

Seperti ditulis laman ekonomi dan keuangan “Bloomberg,”  Kamis pagi WIB  harga emas di pasar spot diperdagangkan lebih tinggi nol koma dua persen  per ounce.

Harga tersebut naik setelah sempat berada di level terendahnya

Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni juga mengalami kenaikan tipis nol koma satu persen per ounce.

Harga emas tidak terpengaruh dengan pernyataan pemerintah Korea Utara  yang mengatakan tidak akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi  pada 12 Juni mendatang jika AS bersikeras secara sepihak mengharuskan Korut menghentikan program senjata nuklirnya.

Di sisi lain, penguatan harga emas terkerek pelemahan dolar AS mengimbangi kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor sepuluh tahun yang mendekati level tertinggi pada Selasa kemarin.

Harga emas jatuh satu koma tujuh persen pada perdagangan Selasa kemarin.

“Harga emas diperkirakan akan merosot  pada akhir Juni dan USD 1.250 per ounce pada akhir tahun ini karena penguatan imbal hasil obligasi AS dan dolar AS,” kata Analis, Georgette Boele.

Selain harga emas, harga perak pada terkerek naik setelah turun ke level terendah dua minggu

Sebelumnya, harga emas tertekan usai data ekonomi Amerika Serikat menguat.

Sentimen itu juga dorong imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melompat ke level tertinggi dalam tujuh tahun.

Faktor tersebut mendorong harga emas turun ke bawah posisi USD 1.300 yang level terendah dalam setahun.

Harga emas membukukan kerugian keenam dalam tujuh sesi seiring laporan-laporan itu menunjukkan penjualan di ritel AS naik pada April.

Hal ini menambah bukti ekonomi melaju usai melambat pada awal  tahun ini

“Kebanyakan berita positif secara data ekonomi. Semuanya menekan harga emas. Penjualan ritel, jumlah empire state yang baik menambah harapan kenaikan suku bunga pada  tahun ini”

“ Dorong kenaikan suku bunga dalam jangka pendek mendorong dolar AS menguat,”kata Jeff Wright, Wakil Presiden Eksekutif Gold Mining Inc, seperti dikutip dari laman Marketwatch

Nilai tukar dolar AS naik pada perdagangan Senin dan menghapus kerugian yang telah dicetak sebelumnya.

Pelemahan dolar AS sebelumnya terjadi karena investor mempertanyakan apakah dolar AS akan kembali reli seperti yang terjadi apda pekan sebelumnya.

“Harga emas memang sangat sensitif terhadap nilai tukar dolar AS,” jelas analis senior RJO Futures, John Caruso.

Tags : slide