close
Nuganomics

Harga Emas Global Terkoreksi Lagi

Harga emas global memperpanjang koreksi menjadi penurunan keempat beruntun pada hari ini, Senin, 07 September 2015, hingga mendekati level terendah selama dua setengah pekan terakhir setelah data tenaga kerja Amerika Serikat gagal memberikan kejelasan mengenai waktu kenaikan suku bunga Federal Reserve

Pengaruh penurunan harga emas dunia ini langsung berimbas pada harga penjualan emas yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, yang hari ini melanjutkan goncangan harga hingga Rp 1.000 per gram dan bertengger pada angka Rp 557.000 per gramnya.

Sebelumnya, pekan lalu, harga emas domestik pernah mencapai harga Rp 564.000 per gram dan pekan lalu oleng ke tingkat bawah kembali.

Dalam beberapa hari terakhir para pedagang emas yang mengalami keuntungan intraday pada pekan sebelumnya, tidak bisa mempertahankannya.

Di tengah kekhawatiran bahwa the Fed masih akan menaikkan suku bunga pada akhir bulan ini, emas kembali tergelincir ke harga terendah baru tetapi masih dalam batas-batas kisaran terbaru.

US nonfarm payrolls untuk bulan Agustus dirilis lebih lemah jauh di bawah ekspektasi. Namun, tingkat pengangguran merosot merupakan level terendah sejak tujuh tahun terakhir.

Pasar tampaknya tidak yakin apakah data hari ini akan mendukung kenaikan suku bunga The Fed.

Pergerakan indeks saham Dow Jones turun sekitar tiga ratus poin ketika kekhawatiran yang sedang berlangsung di China terus menekan.

Pasar China akan dibuka kembali pada hari Senin setelah libur perayaan selama dua hari dalam memperingati akhir Perang Dunia II. Sementara itu, pasar AS akan ditutup karena Hari Buruh.

Data yang bersifat hawkish akan menjadi dorongan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga ketika tingkat pengangguran AS berada di level yang lebih rendah dan laporan penghasilan per jam rata-rata naik.

Sedangkan data dovish akan terus diperhatikan ketika pertumbuhan ekonomi masih tertekan, tidak adanya data inflasi yang lengkap, dan volatilitas ekstrim di pasar global.

Kebijakan moneter bank sentral Eropa terbaru telah mendorong indeks dolar kembali naik ke level tertinggi dua belas setengah tahun dan tampaknya Fed tidak mengkonfirmasi divergensi kebijakan pada saat ini.

Langkah tersebut akan menjadi momen pertama dalam hampir satu dekade, tetapi akan menjadi pencetus resesi berikutnya dan the Fed sangat menghindari momen tersebut.

Dikutip dari Reuters, emas di pasar spot turun menjadi USD1.118,73 per troy ons pada pukul 08.40 WIB. Logam mulia telah jatuh pada Jumat pekan lalu, terendah sejak 19 Agustus 2015, penurunan mingguan kedua.

Di dalam negeri, harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam turun Rp 1.000 ke level Rp 557.000 per gram pada perdagangan Senin, 07 September 2015.

Sementra harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback” logam mulia Antam stagnan Rp 498 ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual emas yang dimiliki maka Antam akan membelinya di harga Rp 498 ribu per gram.