close
Nuganomics

Harga Emas Global Kembali Terbenam

Sehari setelah didatangi kabar gembira, kenaikan harga, hari ini, Rabu, 09 Agustus,  harga emas global di Comex Mercantil Exchange, New York, kembali terbenam ke level terendah dua pekan terakhir.

Tekanan harga emas kali ini datang dari  data tenaga kerja Amerika Serikat  yang cukup baik. Data tersebut mendorong penguatan dolar AS dan menekan harga emas.

Seperti ditulis kantor berita “reuter,” hari ini, Rabu pagi WIB,  harga emas di pasar spot turun tipis untuk tiap  ounce.

Sebelumnya  harga emas sempat jatuh ke level lebih rendah  per ounce yang merupakan angka terendah sejak 26 Juli.

Sedangkan harga emas berjangka AS juga  turun.

“Kami melihat data tenaga kerja yang membaik membuat dolar AS melonjak sehingga memberikan tekanan ke pasar logam mulia,” jelas broker senior dari RJO Futures, Chicago, AS, Philip Steible.

Data tenaga kerja AS untuk Juni lalu menunjukkan rekor tertinggi.

Keluarnya data tersebut pada akhir pekan lalu langsung mendorong nilai tukar dolar AS ke posisi yang lebih tinggi.

Penguatan dolar AS membuat minat investor atau pelaku pasar yang menggunakan mata uang lain sedikit turun karena harga emas menjadi lebih mahal.

Namun harga emas mampu sedikit bertahan usai pemerintah Jepang mengeluarkan pernyataan bahwa kemungkinan besar Korea Utara terus mengembangkan hulu ledak nukir.

Padahal, negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut telah mendapat sanksi dari Persatuan Bangsa-Bangsa

“Pemerintah Korut melihat sanksi tersebut sebagai pelanggaran keras terhadap kedaulatan yang disebabkan rencana AS untuk mengisolasi dan Korut,” sebut pernyataan resmi Pemerintah Korea Utara.

Pyongyang pun memastikan sanksi tersebut tidak akan ampuh membuat mereka mau bernegosiasi terkait program senjata nuklir.

Bukan cuma itu, dengan dijatuhkannya sanksi baru ini, dipastikan tidak bisa menghentikan rencana penguatan kemampuan atom yang sudah direncanakan.

Sehari sebelumnya harga emas  sempat naik di tengah melemahnya dolar Amerika Serikat seiring investor yang terus mencermati kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Harga emas dipengaruhi dolar yang beringsut lebih rendah, karena investor konsolidasi sebelum data inflasi keluar pekan ini yang menjadi sinyal turnaround dolar di tahun ini.

Biasanya melemahnya dolar AS mendukung harga komoditas seperti emas. Sebab pelemahan greenback, menurunkan biaya pembelian emas di luar Amerika Serikat.

Di sisi lain, investor juga tetap mewaspadai data pekerjaan yang tak terduga menguat pada hari Jumat lalu.

“Kami pikir laporan pekerjaan cukup baik bagi Fed tapi pasar tetap skeptis bahwa akan ada kenaikan tarif di tahun ini, “kata Rob Haworth, Senior Strategi Investasi Bank Wealth Management.

Dalam minggu mendatang, harga emas bisa mendapatkan dorongan jika AS memilih untuk meningkatkan pengurangan plafon utang, tanpa menghubungkan ke belanja atau pajak, menurut Analis ICBC Standard Bank, Tom Kendall.