close
Nuganomics

Harga Emas Global Kembali Berkibar

Harga emas dunia, hari ini, Selasa, 01 November 2016, kembali berkibar bersamaan dengan makin dekatnya  pemilihan presiden AS yang juga diikuti penguatan dolar

Seperti ditulis “Bloomberg,”  Selasa pagi WIB, harga emas di pasar Spot naik .

Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember justru turun

Menurut Afshin Nabavi, Kepala Perdagangan di MKS, saat ini permintaan fisik emas sangat tenang.

“Semuanya terjebak, dengan pemilu di Amerika Serikat, dan non-farm payrolls pada hari Jumat. Kami telah memiliki kisaran dua puluh lima dollar setiap harinya,” ujar dia.

Harga logam mulia mencapai posisi tertinggi sejak 4 Oktober pada Jumat pekan lalu, setelah pengumuman FBI mengguncang pasar terkait langkah untuk menyelidiki lebih dalam mengenai penggunaan surat elektronik  dari calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton.

Hal ini mendorong kerugian di saham dan dolar.

“Orang-orang telah menganggap pemilu itu menjadi milik Clinton. Jika ini berarti dukungan terhadapnya berkurang, pasar emas bisa mendapatkan keuntungan dari ketidakpastian itu,” jelas Natixis, Analis Bernard Dahdah.

Sementara dolar AS juga naik terhadap sekeranjang mata uang utama, sedangkan ekuitas global stabil setelah pengumuman FBI tersebut.

Pasar tampak tenang menjelang pertemuan Federal Reserve AS pada Selasa dan Rabu, dan sebelum rilisnya data payrolls Oktober AS pada Jumat.

Namun hampir tidak ada orang yang mengharapkan Gubernur Fed Janet Yellen dan pembuat kebijakan Fed lainnya untuk menaikkan suku bunga hanya seminggu sebelum pemilu.

“Saya tidak berpikir siapa pun mengharapkan kenaikan Fed pekan ini. Itu pertemuan Fed akan memberikan kejelasan lebih lanjut untuk kemungkinan kenaikan suku bunga Desember,” kata salah seorang pedagang emas di Toronto.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya kesempatan terhadap memegang bullion non-unggul lainnya, sementara meningkatkan dolar AS.

 

Pada sesi sebelumnya, harga Emas bergerak dalam kisaran sempit terbatas setelah mengakhiri pergerakan pekan lalu dengan catatan positif. Emas berada dalam fase kenaikan mingguan kedua secara berturut-turut.

The Fed memulai pertemuan selama dua hari.

Sementara itu secara luas diantisipasi bahwa Fed tidak akan melakukan kebijakan penting pada bulan ini tetapi pasar sedang menunggu penjelasan lebih lanjut tentang prospek untuk kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember.

Pasar telah cukup banyak melihat bahwa kebijakan pengetatan akan tetap dilakukan sebelum akhir tahun ini, namun data ekonomi hari ini menunjukkan Fed masih akan memerlukan cukup banyak pemanasan di sektor inflasi.

Data PMI Chicago dan indeks Dallas Fed juga dirilis mengecewakan, walaupun ada dukungan dari ekspektasi pasar terhadap GDP AS Q3.

Pasar juga sedang menunggu laporan dari sektor pekerjaan AS untuk bulan Oktober yang akan keluar pada hari Jumat.

Penjualan perhiasan emas juga naik tiga puluh persen pada hari raya Dhanteras. Jumlah pembelian perhiasan di seluruh India terus meningkat karena di support oleh harga yang favourable dan musim monsoon yang baik.

Dhanteras dianggap hari baik untuk membeli emas dan barang-barang berharga lainnya ketika sebagian besar wilayah india di Utara dan Barat merayakan hari tersebut.

Sementara itu harga emas  PT Aneka Tambang Tbk  atau Antam juga naik Rp 1.000 menjadi Rp 602 ribu per gram pada perdagangan Selasa pagi WIB.

Kemarin, harga emas Antam berada di posisi Rp 601 ribu per gram.

Namun harga pembelian kembali  atau buyback emas Antam tetap di posisi Rp 530 ribu per gram.

Itu artinya, jika Anda menjual emas yang Anda miliki, maka Antam akan membayar Rp 530 ribu per gram.

Harga jual dan pembelian kembali ini merupakan harga patokan di butik emas Logam

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram  akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga menjelang siang WIB, hanya ukurann 2 gram yang ludes terjual