close
Nuganomics

Harga Emas Dunia Makin Melemah

Harga emas berjangka di pasar global melemah untuk sesi ketiga perdagangannya secara berturut-turut dalam pekan ini. Kondisi ini disebabkan reaksi investor setelah mencerna data ketenagakerjaan sektor swasta AS.

Menurut pengamat, harga emas masih berada dalam kondisi konsolidasi di sekitar level USD 1200 per troy ounce karena investor menunggu isyarat arah lebih lanjut terkait pertemuan ECB nanti malam dan rilis data pekerjaan AS untuk Februari pada hari Jumat.

ECB diperkirakan akan merilis informasi tambahan mengenai program QE pada hari ini dengan mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang jenis aset yang akan dibeli dan kapan pembelian tersebut akan benar-benar dilakukan.

Spekulasi bahwa ECB akan memulai program pembelian aset diperkirakan akan dilakukan minggu depan.
Pelaku pasar akan mencari sinyal dari data Non-Farm Payroll yang akan memberikan petunjuk tentang kapan Fed menaikkan suku bunga.

Data pekerjaan yang kuat akan memberikan alasan bagi the Fed untuk menaikkan suku bunga lebih awal, sementara jika data melemah dapat dilihat sebagai tanda Fed akan menunggu sampai akhir tahun untuk meningkatkan suku bunga.

Meskipun demikian, di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung atas kapan waktu kenaikan suku bunga the Fed, para pelaku pasar mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan pada bulan Juni.

Gubernur Fed Chicago, Charles Evans yang mempunyai pernyataan yang dovish, mengatakan “keprihatinan serius tentang inflasi yang masih terlalu rendah,” kata Evans dan pasar diharapkan untuk terus “bersabar” dan tidak ada kenaikan suku bunga hingga tahun 2016.

Melihat pergerakan terakhir indeks dolar yang mencapai level tertinggi 11-tahun, pergerakan logam emas sebenarnya masih cukup tangguh. Walaupun penguatan dolar sedikit membatasi pergerakan emas tetapi yang harus di sadari bahwa masih ada banyak risiko di luar sana dan memberikan alasan kuat untuk membeli emas di level ini.

Seperti diberitakan Marketwatch, Kamis, 05 Maret 2015, harga kontrak emas untuk pengiriman April turun US$3,50 ke level US$1.200,90 per ounce pada penutupan perdagangan Rabu di divisi Comex New York Mercatile Exchange. Pada transaksi sehari sebelumnya, harga emas menyentuh level terendah 1.197,70.

Rilis data ADP terbaru mengenai upah mempengaruhi perdagangan di pasar saham Wall Street. Dilaporkan bahwa pembayaran gaji swasta hanya meningkat untuk 212.000 pekerja pada bulan Februari, atau lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya. Data ini menunjukkan keuntungan perusahaan berlanjut selama Februari tapi dalam laju yang lebih lambat dibanding bulan Januari.

Nilai tukar dolar AS menguat terhadap euro hingga mencapai rekor tertinggi dalam kurun 11 terakhir, mengabaikan laporan ketenagakerjaan ADP yang tidak sesuai perkiraan. Terapresiasinya kurs dolar AS kerap menyeret turun harga komoditas yang didenominasikan dalam mata uang AS, tidak terkecuali emas.

Pasar domestik

Hari ini, Kamis, 05 Maret 2015, emas batangan yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam tak bergerak dari level Rp 548.000 per gram. Sedangkan harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback” logam mulia Antam turun Rp 1.000 menjadi Rp 488.000 per gram.

Antam menjual emas dari ukuran satu gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.06 WIB, semua ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.

Untuk emas ukuran lima gram Antam melepasnya dengan harga Rp2.595.000, ukuran 10 gram Rp5.140.000, ukuran 25 gram Rp12.775.000, ukuran 50 gram Rp25.500.000, dan ukuran 100 gram dijual Rp50.950.000.

Harga emas ukuran 250 gram dipatok pada level Rp127.250.000 dan ukuran 500 gram mencapai Rp254.300.000.

sumber : bloomberg, logammulia.com dan reuter

Tags : slide