close
Nuganomics

Harga Emas di Sesi Asia Naik Tipis

Harga emas global, terutama untuk perdagangan di sesi Asia, Senin, 04 Januari 2016, mengalami kenaikan tipis ketika investor melihat ketegangan geopolitik yang menyebabkan Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

Langkah ini diikuti yang dikarenakan penyerbuan kedutaan Saudi di Teheran dalam menanggapi eksekusi seorang ulama Syiah terkemuka.

Sementara itu, harga emas di dalam negeri, terutama yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, masih tak bergerak dari harga sebelumnya, Rp 545.000 per gram

Pada pekan lalu lalu, emas berjangka bergerak ke harga yang lebih tinggi pada hari Kamis yang merupakan hari terakhir tahun 2015.

Harga emas sempat mencatat kerugian tahunan ketiga ketika awal dari siklus kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve telah mendukung dolar dan menekan harga logam emas.

Faktor kunci dalam kerugian emas pada tahun 2015 adalah keyakinan bahwa awal sebuah siklus kenaikan suku bunga oleh The Fed terkait hubungannya dengan kebijakan moneter yang longgar dari Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan akan terus mendukung permintaan dolar AS.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung akan membuat dolar lebih menarik untuk menghasilkan keuntungan yang dicari investor. Dolar yang lebih kuat akan membebani harga emas terhadap denominasi mata uang AS dan menjadi lebih mahal bagi pembeli ketika dolar naik.

Sentimen emas terlihat bearish dan banyak investor berpikir logam emas akan melemah sebanyak lima puluh persen selama tahun lalu.

Sementara itu harga emas turun sebelas persen terhadap dolar AS.

Tetapi harga emas justru naik di sebagian besar mata uang utama selama tahun lalu. Dari tujuh belas mata uang utama yang sering diperdagangkan, emas menguat terhadap sepuluh mata uang dan hanya melemah tujuh mata uang.

Emas menguat di terhadap dolar Kanada dan Australia dan meroket tinggi di peso Argentina, real Brasil dan naik lebih tinggi terhadap peso Meksiko, Rubel Rusia, Afrika Selatan Rand, Lira Turki, Ukraina.

Emas mengalami keuntungan lebih besar didorong oleh inflasi yang tinggi di setiap mata uang di atas dan mata uang stabil selama tahun 2015.

Penurunan terbesar untuk emas terlihat pada dolar AS dan franc Swiss, keduanya turun sebelas persen.
Kerugian terbesar berikutnya ada pada yen Jepang yang turun 10% untuk tahun ini.

Di pasar lokal, harga emas emas Antam yang dijual PT Aneka Tambang Tbk masih stagnan. Emas Antam ukuran satu gram pada awal 2016, dibanderol dengan harga Rp545.000.

Namun, melansir Logammulia, Senin, o4 Januari 2015, harga beli kembali atau dikenal dengan “buyback” mengalami kenaikan Rp1.000 menjadi Rp471.000 per gram.

Sementara itu, harga emas 2 gram dibanderol Rp1.050.000 atau Rp525.000 per gram. Emas ukuran 2,5 gram dijual Rp1.302.500 per bar, dengan harga per gram Rp521.000. Emas 3 gram dihargai Rp1.557.000 per bar, dengan harga per gram Rp519.000.

Emas ukuran 4 gram dijual Rp2.064.000 per bar, dengan harga per gram Rp516.000. Emas 5 gram dibanderol Rp2.580.000 per bar atau Rp516.000 per gram.

Selanjutnya, emas 10 gram dijual Rp5.110.000 per bar atau Rp511.000 per gram. Emas 25 gram dijual Rp12.700.000 atau Rp508.000 per gram. Emas 50 gram Rp25.350.000 per bar atau Rp507.000 per gram.

Untuk emas ukuran 100 gram dibanderol Rp50.650.000 per bar atau Rp506.500 per gram. Emas 250 gram Rp126.500.000 atau Rp506.000 per gram. Lalu emas ukuran 500 gram dijual Rp252.800.000 atau Rp505.600 per gram.

Selanjutnya, harga emas batik 10 gram dibanderol Rp 5.560.000 dengan harga per gram Rp 556.000. Kemudian ukuran 20 gram, dijual Rp10.725.000 dengan harga per gram Rp 536.250.

Antam juga merilis harga emas kemasan edisi Natal. Harga emas kemasan edisi natal 5 gram dijual Rp2.605.000 per bar dengan harga per gram Rp521.000. Untuk ukuran 2 gram dijual Rp1.075 per bar dan Rp537.500 per gram