close
Nuganomics

Gairah Harga Emas Hari Ini Mengendur

Libur “Hari Buruh” di berbagai belahan dunia menurunkan gairah perdagangan emas di bursa komoditi New York, Jumat WIB, 01 Mei 2015, lewat permintaan emas berjangka yang terperosok seiring kenaikan imbal hasil US treasury dan penurunan klaim pengangguran di Amerika Serikat.

Hal itu memicu permintaan investasi untuk logam.

Harga emas untuk pengiriman Juni turun ke level US$ 1.182,40 per ounce.

Rilis data ekonomi Amerika Serikat mempengaruhi gerak harga emas. Harga emas jatuh kembali ke posisi terendah setelah data klaim untuk tunjangan pengangguran AS turun lebih dari yang diharapkan ke level terendah dalam lima belas tahun.

“Harga emas terpukul tidak hanya dengan peningkatan angka pengangguran tetapi juga klaim pengangguran masuk level terendah dalam lima belas tahun.”

“ Ini menarik untuk dicatat karena tingkat pengangguran pada waktu terakhir ini terjadi pada April 2000. Itu juga menandai puncak gelombang dot.com,” kata Ross Norman, Chief Executive Officer Sharps Pixley, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Jumat, 01 Mei 2015.

Meski dolar AS masih di bawah tekanan, hal itu tidak mendukung penguatan harga emas.

“Akan tetapi pelemahan dolar AS bisa menjadi positif bagi harga komoditas dalam unit AS. Hal itu lantaran membuat harga komoditas itu lebih murah dalam hal mata uang lainnya,” kata Eugen Weinberg, Commodity Strategist Commerzbank.

Ia menambahkan, kenaikan imbal hasl US treasury juga telah menahan penguatan harga emas. Apalagi bursa saham AS tertekan juga tidak membantu harga emas untuk kembali berkilau.

Tentang kejatuhan harga eams ini, Head Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menuturkan, harga emas sempat menguat ke area US$ 1.213 per ounce semalam, setelah data GDP AS kuartal I 2015 AS dirilis di bawah ekspektasi pasar

“Harga emas hingga siang ini bergerak di kisaran US$ 1.203 per ounce dan support terdekat di kisaran US$ 1.200 per ounce,” kata Ariston.

Selama bisa bertahan di atas area support ini, lanjut dia, harga masih berpeluang menguat. Penembusan ke atas area resisten US$ 1.206 per ounce, berpotensi mendorong penguatan mendekati area US$ 1.215 per ounce.

“Hari ini yang bisa menjadi market mover adalah data Penjualan Ritel Jerman, data CPI Zona Euro dan data Klaim Tunjangan Pengangguran AS,” ungkap Ariston.

Sekadar informasi, harga emas menyusut didorong Federal Reserve AS mengisyaratkan untuk mengambil pendekatan pertemuan guna membahas rencana kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006.

Namun setelah menggelar pertemuan dua hari, Federal Reserve menunjukan masih melemahnya ekonomi AS dan ini menjadi tanda mereka harus berjuang untuk menaikkan suku bunga di tahun ini.

Harga spot emas untuk pengiriman Juni turun US$ 3,90 menjadi US$ 1.210,00 per ounce usai pernyataan The Fed.

cnbc, reuter dan bloomberg