close
Nuganomics

Gairah Emas Jelang Hari Raya Imlek

Harga emas dalam dua pekan mendatang ini akan dibantu oleh datangnya hari raya imlek yang memungkinkannya mengalami kenaikan di pasar Asia.

Dalam penutupan perdagangan kemarin, atau hari ini, Rabu pagi WIB,, harga emasnaik ke level tertinggi dalam enam pekan terakhir

Dan pendorong kenaikan harga emas adalah permintaan emas perhiasan yang lebih besar menjelang Hari Raya Imlek.

Seperti ditulis Wall Street Journal, Rabu pagi, 11 Januari 2017, harga emas untuk pengiriman Februari ditutup naik untuk setiap  troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Penutupan tersebut merupakan penutupan tertinggi sejak November tahun lalu.

“Emas sepertinya bergerak dengan benar pada Januari ini dengan mengalami kenaikan permintaan menjelang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada d28 Januari nanti,” jelas Kepala Perdagangan Logam Mulia di Marex Spectron, David Govett.

Selain itu, kenaikan harga emas juga didukung oleh pelemahan dolar AS. Dengan dolar AS yang melemah membuat logam mulia lebih murah bagi mereka yang membeli dengan mata uang di luar dolar AS.

“Kami memperkirakan bahwa dolar AS akan terus berkonsolidasi dan memberikan dukungan untuk menjaga harga emas,” jelas analis logam mulia UBS, Joni Teves.

Pada perdagangan sebelumnya, harga emas juga menguat karena pelemahan dolar AS. Indeks Dolar WSJ baru-baru ini tercatat turun

Harga emas menjadi lebih murah untuk pembeli asing seiring pelemahan dolar AS.

James Steel, Kepala Analis Logam Mulia di HSBC, mengatakan penurunan harga emas telah memicu permintaan fisik di pasar negara berkembang termasuk China. “Beberapa bertahan dengan permintaan fisik yang moderat ,” kata Steel.

Namun, emas dapat terus menghadapi tantangan dari penguatan dolar AS, kenaikan suku bunga dan ketidakpastian atas implikasi politik dan ekonomi dari pemerintahan Donald Trump.

Harga emas bergerak ke level tertinggi dalam lima pekan terakhir karena didukung oleh dolar yang melemah dan pasar saham yang menolak untuk di validasi indeks Dow

Tampaknya ada beberapa keraguan besar terkait kebijakan the Fed yang akan menaikkan suku bunga tiga kali pada tahun ini.

Emas turun lebih dari dua belas persen pada kuartal terakhir tahun laluketika kemenangan pemilu AS oleh Trump telah mendorong ekspektasi bahwa pajak dan kebijakan belanja akan meningkatkan dolar dan inflasi sehingga mendorong kenaikan suku bunga the Fed lebih lanjut.

Presiden Fed Boston Rosengren mengatakan bahwa waktu kenaikan suku bunga akan tergantung pada data yang masuk, kondisi global dan kebijakan fiskal.

Presiden Fed Atlanta Lockhart mengatakan terlalu dini untuk memperkirakan kemungkinan dampak dari kebijakan fiskal apapun terhadap GDP tetapi saat ini Lockhart hanya melihat pertumbuhan berada di kisaran dua persen.

Hal ini menunjukkan bahwa risiko pertumbuhan masih tetap ada dan penggunaan kebijakan pengetatan moneter tidak membantu untuk meringankan risiko yang akan muncul.

Kebijakan fiskal dari presiden AS terpilih Trump mungkin hanya memiliki sedikit dampak perekonomian dan ketidakpastian karena tercermin dalam pidato Lockhart.

Pertanyaan penting berikutnya darimana sumber keuangan pengeluaran fiskal yang akan dilakukan dimana kemungkinan jawabannya adalah utang

Sementara itu, [agi ini, Rabu,   Aneka Tambang Tbk atau Antam  tetap atau tak berubah di level Rp 585 ribu per gram

Di hari sebelumnya, harga emas Antam juga berada di level Rp 585 ribu per gram.

Sementara harga buyback emas Antam ditetapkan di posisi Rp 507 ribu per gram. Itu berarti, jika Anda menjual emas yang Anda miliki, maka Antam akan membayar Rp 507 ribu per gram.

Harga ini merupakan harga patokan di butik emas Logam Mulia Antam Pulogadung, Jakarta. Sedangkan harga di butik emas logam mulia lainnya bisa berbeda.

Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga di hari transaksi.