close
Nuganomics

Euforia Harga Emas Global dan Lokal

Hari ini, Kamis, 21 Januari 2016, pasar emas global bergerak ke level tertinggi di pusat perdagangan logam mulia, Comex, New York, karena kuatnya dukunganh volatilitas pasar saham.

Selain itu, penurunan harga minyak dan data CPI AS yang dirilis di sesi sebelumnya juga ikut menambah daya dorong pergerakan emas.

Tawaran safe haven telah mendorong emas kembali berada di atas USD 1100 per troy ounce.

Volatilitas yang sering terjadi akhir-akhir ini dimulai dari bursa saham Cina dan data GDP yang dirilis juga ikut menambah investor untuk kecewa karena tidak adanya respon dari pemerintah.

Beberapa spekulasi bahwa stimulus akan dilakukan telah menjadikan daya dorong pasar.

Pergerakan saham global kembali terpukul lagi dan bursa Wall Street ikut memproses kerugian ketika indeks Dow Jones turun lebih dari lima ratus poin.

Investor terlihat keluar dari pasar saham dan mencari investasi safe haven seperti emas.

Dukungan lain dari membaiknya harga emas datang dari data perumahan AS yang lemah dan penurunan inflasi konsumen pada bulan Desember lalu.

Ini menambah bukti bahwa ekonomi AS belum banyak bergerak.

Pasar tidak tahu, apakah kenaikan suku bunga lanjutan oleh the Fed akan dilakukan minggu depan ?

Tetapi masih ada spekulasi yang berkembang bahwa the Fed akan mampu menaikkan suku bunga pada bulan Maret.

BoJ dan ECB tidak mempunyai kemampuan untuk berbuat lebih banyak, terutama di ranah QE. Kenaikan suku bunga the Fed pada bulan Desember telah merusak kredibilitas.

Perhatikan, sementara ini, emas menerima dukungan dengan menguat lebih lanjut ketika harga minyak terus merosot tajam, dolar melemah dan kerugian di pasar saham global telah mendukung permintaan untuk investasi yang dianggap lebih aman.

Naiknya harga emas di atas US$ 1.100 per ounce, hari ini, merupakan yang tertinggi sejak dua pekan terakhir

Emas untuk kontrak Februari naik di bursa Comex. Ini adalah harga yang paling tinggi sejak 7 Januari 2015 menurut Factset seperti dilansir dari Marketwatch, Kamis, 21 Januari 2016.

Emas berjangka naik kembali di atas US$ 1.100 per ounce pada hari Rabu untuk menetap pada tingkat tertinggi dalam hampir dua minggu, karena harga minyak baru kemerosotan mereka dan menyeret pasar saham global bersama dengan untuk naik, mengangkat daya tarik investasi logam.

Meningkatnya permintaan untuk aset ini dianggap sebagai investasi yang lebih aman, sementara investor tampak untuk menghindari sesuatu yang dipandang berisiko seperti ekuitas, membantu mengangkat emas dan surat berharga haven lainnya.

“Orang -orang berlari ke sesuatu yang aman. Emas bisa berakhir menjadi satu aset untuk lindung nilai terhadap penurunan saham,” ujar Presiden Libertas Wealth Management Group, Adam Koos.

Sebagai aset keras dan bernilai, mereka khwatir jika suatu saat ada gejolak di bursa saham maka larinya akan ke emas, instrumen tunai, dan semua investasi yang pasti lainnya,” imbuhnya.

Kenaikan harga emas global juga mengangkat harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam.

Pagi ini, Kamis, 21 Januari 2016, situs Antam, “Logam Mulia.Com, menulis tentang kenaikan harga jual emas batangan mereka sebesar Rp 2.000 per gram atau menjadi Rp 547.000 per gram

Sementara harga pembelian kembali “buyback” emas Antam naik Rp 3.000 per gram ke level level Rp 489 ribu per gram.

Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 489 ribu per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.20 WIB, semua ukuran masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.