close
Nuganomics

Emas Pekan Ini Diprediksi Alami Kenaikan

Para analis memperkirakan harga emas pada pekan ini akan kembali naik.

Penyebab kenaikan harga emas adalah kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat  dengan China ditambah kasus serangan ke Suriah.

Pada pekan lalu, harga emas terombang-ambing karena beberapa sentimen.

Pertama adalah kekhawatiran perang dagang dan kedua adalah data tenaga kerja yang tidak begitu bagus.

Para analis dan ekonom terlibat dalam survei yang hasilnya, memperkirakan harga emas akan naik pada pekan ini.

“Data tenaga kerja yang mengecewakan akan melemahkan dolar AS. Dampaknya tentu saja akan memberikan tenaga kepada harga emas,” jelas analis senior Price Futures Group Phil Flynn.

Ia melanjutkan, masalah geopolitik juga akan membayangi harga emas. Rusia dan negara-negara barat saling menjatuhkan sanksi. “Terkadang ketika dunia menjadi gila, harga emas menjadi lebih baik,” kata dia.

Managing Director RBC Wealth Management George Gero juga mengatakan bahwa emas akan lebih berkilau. “Masalah perang datang antara AS dengan China masih menjadi pendorong,” kata dia.

Akhir  pekan lalu,  harga emas di pasar Spot naik untuk tiap ounce.

Adapun emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup juga naik

Harga emas di  pasar spot juga naik lebih setengah persen sejak Jumat lalu.

Wall Street jatuh, dengan Dow turun, setelah Trump mengancam kembali untuk mengenakan tarif impor terhadap China senilai seratus miliar dollar

Ancaman ini kemudian dibalas Beijing yang menjanjikan adanya serangan balik yang lebih sengit.

Kejatuhan harga saham menyeret dolar terhadap yen dan euro.

Hal penekan dolar adalah data yang menunjukkan perekonomian AS pada Maret menciptakan pekerjaan paling sedikit dalam enam bulan.

Hal ini kemungkinan mendorong Federal Reserve untuk lebih lambat menaikkan suku bunga.

Harga emas terus berfluktuasi seiring munculnya kekhawatiran perang perdagangan antara AS-Cina.

“Kami kembali ke skenario risk-off hari ini, tapi tetap saja terjebak dalam kisaran perdagangan antara USD 1.300 dan USD 1.360,” kata RobHaworth, Ahli Strategi Investasi Senior U.S. Bank WealthManagement.

Setelah menikmati kenaikan harga selama tiga hari berturut-turut di awal pekan,  harga emas dunia, terutama di Comex Mercantil Exchange, sempat tersungkur bersamaan dengan ancaman Amerika Serikat menghancurkan Suriah lewat penembakan rudal.

Menurut tulisan terbaru “bloomberg” hari ini, Jumat pagi WIB, harga emas ambruk dari posisi terteingginya, sebelas  minggu.

“Pemicunya ketegangan militer di Suriah dan kekhawatiran berkepanjangan dari perang dagang Amerika Serikat  dan China,” tulis “bloomberg.”

Di pasar spot harga emas  tergelincir lebih dari satu persen   per ounce, atau pasnya satu koma satu persen

Dan untuk harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni terperosok malah terperosok lebih dalam, satu koma tiga  persen .

Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama menguat sehingga menekan harga emas dunia.

Harga perak susut nol koma delapan persen  ounce setelah mencapai harga tertinggi hampir dua bulan.

“Ada profit taking atau aksi ambil untung dan sedikit pemulihan di pasar saham,” kata Presiden Pasar Dunia dari EverBank, Chris Gaffney.

“Karena konflik geopolitik Suriah dan perang dagang AS dengan China, saya pikir harga emas bisa sekitar US$ 1.340,” dia menambahkan.

Pergerakan harga emas juga dipengaruhi rencana Inggris bergabung dengan pasukan sekutu, AS, dan Prancis atas kemungkinan aksi militer di Suriah yang bisa membawa konfrontasi langsung antara pasukan Barat dan Rusia.

Aksi militer itu terkait tuduhan penggunaan senjata kimia oleh rezim Bashar Al Assad dalam serangan di Douma, Suriah pada akhir pekan lalu.