close
Nuganomics

Emas Menguat Dipicu Ketidakpasti The Fed

Setelah tersumgkur oleh keperkasaan dollar selama pekan lalu, hari ini, Selasa, 27 November, harga emas kembali berkilau karena  ketidakpastian atas laju kenaikan suku bunga AS

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Selasa pagi WIB,, harga emsa di pasar spot  tidak berubah  Harga emas berjangka AS stabil .

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping diharapkan untuk membahas sengketa perdagangan mereka di KTT G20 di Argentina, yang dimulai pada hari Jumat.

“Jika Trump dan Xi tidak bisa mencapai kesepakatan pada pertemuan G20, saya pikir Anda akan melihat jeda dalam kenaikan suku bunga Federal Reserve AS tahun depan, yang pada gilirannya akan membantu harga emas menjadi lebih tinggi,” kata Walter Pehowich, Wakil Presiden Eksekutif Dillon Gage Metals.

Ketidakpastian terkait Brexit dan Italia juga membantu membangun basis untuk emas, yang dibantu oleh sedikit penurunan dalam dolar AS pada awal sesi, tambahnya.

Euro menguat terhadap dolar AS dipicu tanda-tanda Italia akan memangkas target defisit anggaran untuk memenuhi permintaan Uni Eropa, sementara pound sterling naik setelah Uni Eropa dan Inggris menyegel kesepakatan Brexit.

Namun, para analis tetap berhati-hati, karena kesepakatan Brexit menghadapi oposisi keras di parlemen Inggris.

Arah emas dalam waktu dekat akan ditentukan pergerakan dolar AS, yang dapat ditekan jika The Fed mengambil pendekatan yang lebih hati-hati untuk pengetatan kebijakan di masa depan di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi tahun depan, kata analis.

Harga emas telah kehilangan sekitar sepuluh persen dari titik tertinggi di April dan turun enam persen sepanjang tahun ini.

“Mengingat bahwa posisi (spekulatif) berada pada level terendah sejak 2002, kami merasa sulit untuk melihat emas bergerak lebih rendah dan mengharapkannya untuk rebound segera setelah tren dolar yang kuat mulai memudar,” kata analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

Di antara logam mulia lainnya, perak stabil dan platinum naik  Selain itu paladium juga  naik

Kemarin, pada pembukaan perdagangan pekan ini,  harga emas masih “tunggu dan lihat” di hari pertama pecan ini, Senin, 26 November,  setelah pada penutupan perdagangan Sabtu pekan lalu ambruk bersamaan dengan penguatan dollar Amerika Serikat.

Seperri ditulis laman keuangan terkenal “bloomber,” pagi ini, harga emas berjangka melemah pada perdagangan singkat pekan ini.

Harga emas turun dari level tertinggi dalam dua minggu sebelum perayaan Thanksgiving.

Pelaku pasar tetap fokus pada rencana kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat  atau the Federal Reserve selama beberapa bulan mendatang.

Selain itu juga respons terhadap pergerakan dolar AS dan perkembangan pembicaraan perang dagang antara AS dan China.

Volatilitas bursa saham akibat perang dagang juga menjadi sentimen terhadap pergerakan harga emas sebagai safe haven. Harga emas untuk pengiriman Desember turun  hingga nol koma empat  persen per ounce.

Selama sepekan, harga emas naik nol koma satu persen.

“Pergerakan harga emas menarik dalam hadapi perang dagang yang membayangi dan kemungkinan perubahan kebijakan the Fed yang akan dorong dolar AS melemah lebih signifikan,” tutur Stephen Innes, Head of Asia Pacifik Oanda, seperti dikutip dari laman Marketwatch,

The Federal Reserve akan diharapkan menaikkan suku bunga acuan sekali lagi pada Desember ini

Rencana kenaikan suku bunga itu merupakan keempat kali sepanjang tahun berjalan.

Namun, investor juga khawatir berapa banyak kenaikan suku bunga bank sentral pada tahun depan tanpa memicu resesi domestik. Ini di tengah munculnya tanda-tanda pelemahan ekonomi global. The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tiga kali lagi

Adapun bagian dari ketidakpastian ekonomi bertumbuh seiring perang dagang. China menolak tuduhan baru AS soal praktik perdagangan yang tidak adil. Selain itu, China meminta AS berhenti membuat provokasi karena kedua pihak juga akan bertemu pada KTT G20 pekan depan.

Harga emas turun didorong indeks dolar AS naik nol koma empat persen.

Selama sepekan, indeks dolar AS menguat hampir setengah  persen pada pekan ini sedangkan selama sebulan naik nol koma sembilan persen.

Harga emas bergerak berbalik terhadap dolar AS. Dolar AS yang lebih kuat dapat membuat emas kurang menarik bagi pengguna mata uang lainnya.