close
Nuganomics

Emas Mengalami Kenaikan Tipis Hari Ini

Setelah ambruk pada dua hari, Jumat dan Sabtu, di ujung pekan lalu, hari ini, harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam kembali bergerak naik sebesar Rp 2,000 per gram dan berada di posisi Rp 595 per gram

Pada Sabtu kemarin, harga emas Antam ada di angka Rp 593 ribu per gram.

Sementara harga pembelian kembali atau buyback emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 526 ribu per gram.

Itu artinya, jika Anda menjual emas yang Anda miliki, maka Antam akan membayar Rp 526 ribu per gram.

Harga jual dan pembelian kembali ini merupakan harga patokan di butik emas Logam Mulia Antam Pulogadung, Jakarta. Sedangkan harga di butik emas Logam Mulia lainnya bisa berbeda.

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram  akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Menjelang siang WIB hari ini, Senin, beberapa ukuran emas beberapa ukuran yang tidak tersedia tersebut adalah 1 gram dan 250 gram.

Sejak berakhirnya pemilihan presiden di Amerika Serikat, harga emas terus  turun pada sesi sebelumnya.

Saat ini berada di level terendah sejak bulan Juni di kisaran USD 1216 per troy ounce.

Perkiraan yang tumbuh terkait kenaikan suku bunga Federal Reserve di bulan depan telah memicu emas berada dalam fase penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari tiga tahun.

Pergerakan Emas, pada dasarnya telah menjadi korban kenaikan tajam mata uang dolar dan harga saham yang merespon hasil pemilu AS.

Pada hari Jumat, Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengisyaratkan dukungannya untuk menaikan suku bunga secara bertahap, dengan mengatakan dalam sebuah pidato “untuk menghapus akomodasi secara bertahap.”

Opini yang berkembang di antara beberapa pakar di Wall Street menyatakan bahwa kebijakan ekonomi Donald Trump dapat mendukung pertumbuhan dan inflasi.

Opini tersebut menjadi berita besar untuk pergerakan emas yang sering dipandang sebagai investasi safe haven ketika pertumbuhan melambat di saat waktu yang tidak menentu.

Trump sebelumnya telah mengusulkan belanja infrastruktur besar-besaran dan kemandirian energi di seluruh dunia.

Hal tersebut memberikan sinyal bahwa GDP AS dan inflasi berpotensi akan naik sehingga menambah pertumbuhan ekonomi AS yang semakin kuat.

Tetapi, kita harus melihat bahwa tingkat suku bunga pada saat ini dalam konteks yang lebih besar bahwa jika the Fed menaikkan suku bunga dari nol koma lima persen menjadi nol koma tujuh lima persen maka hal tersebut masih jauh di bawah target inflasi pada saat ini.

Meskipun ada kenaikan suku bunga yang akan memberikan kesempatan untuk memiliki aset yang memberikan keuntungan dibanding emas, maka masih banyak aset yabg memberikan keuntungan akan kehilangan hasil dengan tingkat inflasi yang masih jauh dari target.