close
Nuganomics

Emas Mencapai Harga Tertinggi Hari Ini

Setelah mengalami kelesuan di awal pekan, hari ini, Selasa, 29 Agustus, harga emas dunia mengalami lompatan dahsyat dengan menguat ke posisi tertinggi dalam sepuluh bulan bulan terakhir  di tengah pelemahan dolar.

Berlainan dengan dollar, mata uang Europa, euro, justru naik setelah Kepala Bank Sentral Eropa  menjelaskan tentang pemulihan ekonomi zona euro pada pertemuan para bankir sentral.

Pada pertemuan di Jackson Hole, Wyoming, Kepala ECB Mario Draghi mengatakan kebijakan moneter ultra-longgar sedang berjalan di Eropa dan pemulihan ekonomi zona euro terus berlanjut.

Hal ini mendorong euro ke level tertinggi dalam lebih dari 2,5 tahun terhadap dolar AS, sementara indeks dolar turun terendah sejak Mei tahun lalu.

Seperti ditulis “reuter” di halaman ekonominya dan keuangannya,  Selasa pagi WIB,  harga emas di pasar spot naik satu setengah persen

Harga ini merupakan  tertinggi sejak Awal November  tahun silam

Sementara emas berjangka AS berakhir naik satu koma tiga  persen

“Draghi tidak menyebut penguatan euro sebagai rem normalisasi kebijakan. Inilah yang memicu reli  laju Euro dan reaksi harga emas,” ujar Analis ​​Carsten Menke, Julius Baer.

Di Jackson Hole, Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen juga tidak memberikan acuan tentang kebijakan moneter AS, namun berfokus pada peraturan keuangan.

Pedagang mengharapkan kenaikan suku bunga akan lebih lambat.

“Saya pikir itu mungkin membuat investor lebih nyaman. Kemudian soal inflasi juga membuat keraguan apakah The Fed akan menaikkan suku bunga, “kata Ryan McKay dari TD Securities.

Sebelumnya memang sudah diperkirakan harga emas bakal naik.

Banyak analis dan ekonom memperkirakan pertemuan para gubernur bank sentral di Wyoming, AS, akan sangat mempengaruhi harga emas.

Namun kenyataannya tidak sama sekali.

Harga emas masih mampu bertahan.

Dalam Sepekan terakhir atau jelang pertemuan, harga emas terus terombang-ambing dengan kecenderungan tertekan.

Mereka  menyatakan bahwa emas akan kehilangan kemilaunya usai pidato Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen di Wyoming.

“Emas mampu bertahan usai pertemuan tersebut. Anda bisa melihat, harga emas tetap terkendali,” jelas analis logam mulai Mark Mead Baillie dikutip dari investing

Memang, harga emas meluncur di bawah US$ 1.300 per ounce para pekan lalu. Namun kemungkinan besar harga emas akan kembali menuju US$ 1.300 per ounce pada pekan ini.

Terlihat pada akhir pekan lalu sinyal positif sudah mulai terlihat.

Ada satu sentimen yang cukup memberikan tenaga kepada emas yaitu gangguan geopolitik.

Beberapa kali harga emas sempat terdorong naik karena adanya ketegangan geopolitik seperti perseteruan AS dengan Korea Utara dan juga Kebijakan Gedung Putih yang selalu kontroversial.

Sentimen paling baru yang mampu mendorong harga emas adalah ancaman dari Presiden AS Donald Trump untuk menutup pemerintahan, kecuali dia mendapatkan pendanaan untuk membangun dinding perbatasan dengan Meksiko.

Risiko geopolitik tersebut mempengaruhi harga emas karena investor langsung mengoleksi instrumen safe haven.