close
Nuganomics

Emas Melambung di Awal Pekan

Harga emas dunia untuk pengiriman Agustus, kontrak paling aktif, melambung tinggi di penutupan sesi perdagangan divisi Comex New York Mercantile Exchange, Rabu pagi WIB, 03 Mei 2015

Melansir laman Wall Street Journal, Rabu pagi, emas bergerak sedikit lebih tinggi, didukung oleh aksi retrace pada dolar.

Penguatan ini menanggapi kerugian dalam dolar setelah data ekonomi AS yang mengecewakan dan ketidakpastian baru mengenai apakah pertemuan tingkat tinggi tentang krisis utang Yunani mungkin akan menyebabkan terobosan yang signifikan

Penguatan harga emas ini dipicu adanya kemungkinan kesepakatan antara Yunani dan kreditor yang mendorong penguatan euro terhadap dolar, di mana mata uang tunggal ini naik ke level tertinggi dalam hampir dua minggu.

Dilaporkan pemerintah Yunani tampaknya mengajukan tawaran terbaik pada pihak kreditur tetapi pasar menduga bahwa kedua belah pihak masih terpisah, dengan masing-masing menawarkan keinginan masing-masing.

Risiko default masih membantu dan menjaga harga emas pada saat ini.

Presiden Eurogroup, Dijsselbloem memberikan pernyataan dengan mengatakan bahwa kedua belah pihak masih jauh dari kesepakatan pada minggu ini.

Yunani harus melakukan pembayaran sebanyak € 300 juta kepada IMF pada hari Jumat ini. Kegagalan untuk melakukan pembayaran akan menghasilkan huru-hara di pasar uang.

Tetapi setelah terbetik spekulasi rencana dengan jaminan bahwa kesepakatan pada akhir pekan ini akan terjadi sehingga mengirim mata uang euro naik tajam.

Data ekonomi soal harga konsumen di Zona Euro yang menguat dari perkiraan pada Mei ikut mendorong euro memperpanjang kenaikannya.

Memang, pelemahan dolar menjadi kabar baik tersendiri bagi harga emas. Sebab, harga logam mulia ini dalam mata uang AS menjadi lebih terjangkau bagi pembeli asing ketika greenback melemah.

“Dolar jatuh telah menjadi penggerak utama harga emas hari ini,” kata George Gero, Wakil Presiden Senior RBC Capital Markets Futures Global.

Dia menilai akan ada potensi yang baik terkait kesepakatan utang Yunani di pekan ini, yang akan menandakan kekuatan euro semakin banyak untuk emas.

Demikian pula, ketidakpastian tentang ekonomi AS dan waktu kenaikan tarif suku bunga Federal Reserve ikut mendukung harga emas dalam beberapa pekan terakhir.

Data terakhir menunjukkan pemulihan ekonomi AS tidak merata, di mana manufaktur meramping namun inflasi terus jatuh dari target the Fed.

Harga emas diprediksi akan naik pekan ini. Data produk domestik bruto Amerika Serikat kuartal I 2015 yang menunjukkan pelambatan ekonomi AS kemungkinan menjadi penopang kenaikan harga emas di awal pekan ini.

Kemungkinan ada revisi negatif untuk GDP AS pada Q2. Gubernur The Fed, Brainard menyatakan keprihatinan bahwa perlambatan mungkin akan terlihat lebih signifikan dari yang diperkirakan.

Dia menyarankan periode “menunggu dan waspada” sehingga kenaikan suku bunga harus dipertimbangkan matang.
Sepertinya menjadi semakin jelas bahwa kenaikan suku bunga AS pertama sejak 2006 tidak mungkin akan terjadi pada tahun ini, dolar harus melemah dan akhirnya mengangkat emas.

Selain itu, ada gemuruh genderang untuk masuk mode on pada QE. Jika risiko pertumbuhan ekonomi terus meningkat, maka diperkirakan fase pencetakan dolar dan pembelian obligasi akan meningkatkan juga.

“Selain itu, kekhawatiran terhadap negosiasi dana talangan Yunani yang belum menemukan kesepakatan juga menopang harga emas,” terang Head Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dalam ulasannya.