close
Nuganomics

Emas Lokal dan Global Ambruk Hari Ini

Harga emas dunia hari ini, Rabu, 11 Mei 2016, kembali meliuk usai mendapat tekanan dari pelambatan pertumbuhan ekonomi global dan berdampak langsung pada penjualan emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam.

Harga emas Antam turun Rp 1.000 per gram menjadi Rp 582 ribu per gram pada Rabu pagi WIB setelah sehari sebelumnya berada di angka Rp 583 ribu per gram.

Hal ini juga diikuti harga pembelian kembali atau buyback emas Antam yang juga turun Rp 1.000 per gram menjadi Rp 527 ribu per gram.

Artinya jika Anda hendak menjual emas Antam maka akan dihargai Rp 527 ribu per gram.

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.

Gerak harga emas Antam ini berseberangan dengan harga emas dunia.

Pada penutupan perdagangan Selasa kemarin, harga emas berjangka untuk pengiriman Juni yang merupakan kontrak teraktif diperdagangkan turun  di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram dan hingga menjelang siang WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia. Hanya ukuran 10 gram dan 25 gram yang telah habis terjual.

Sementara itu di pasar global, New York Exhange Comex emas bergerak sedikit mengalami tekanan pada awal sesi perdagangan dengan menyentuh harga terendah dua minggu terbaru

Data produksi industri Jerman dan Perancis akan tetap membuat ECB masih menggunakan mode pelonggaran moneter lebih lanjut untuk menaikkan pertumbuhan.

Driver pergerakan emas telah mengangkat harga masih tetap positif, termasuk forwards guidance dari the Fed terkait suku bunga AS yang membuat ketidakpastian dalam pola pikir investor yang cenderung mendukung logam emas.

Secara terpisah, Federal Reserve Bank of Atlanta menginformasikan pada hari Selasa bahwa model prakiraan GDPNow sekarang terlihat mengalami peningkatan

Anggota dewan BoJ, Nakaso mengakui bahwa risiko penurunan ekonomi Jepang terlihat kuat dan BoJ cenderung menunggu dan melihat bagaimana dampak kebijakan NIRP terhadap ekonomi. BoJ akan tetap untuk melakukan akomodasi lanjutan jika diperlukan.

National Bureau Statistik China merilis indeks harga konsumen tahunan untuk bulan April sedikit lebih rendah dari perkiraan

Inflasi konsumen bulanan Cina juga terlihat sedikit nasik. Secara keseluruhan indeks menerima dorongan dari lonjakan harga pangan dibanding tahun lalu.

Semua faktor fundamental masih mendukung pergerakan harga emas.

Pertumbuhan ekonomi yang rendah, realitas inflasi yang rendah pada negara industri telah menyebabkan pelonggaran moneter dan sikap kebijakan bank sentral utama dunia yang tampaknya tidak mungkin berubah.

Dalam waktu dekat, ketika harga emas bergerak ke bawah sehingga member kesempatan beli di harga murah.

Penurunan harga emas pada perdagangan Selasa ini melanjutkan pelemahan di hari sebelumnya yang mencapai dua  persen.

Penurunan harga emas dalam dua hari ini merupakan terbesar dalam tiga bulan terakhir.

Meski telah kehilangan kekuatan cukup besar, jika dihitung emas masih membukukan keuntungan sembilan belas persen untuk tahun ini.

Investor memang terus memburu emas di awal tahun karena adanya ketidakpastian kondisi ekonomi global dan juga pelemahan dolar AS.

Pelemahan dolar AS membuat investor yang memburu emas dalam mata uang lain mendapatkan keuntungan yang besar.

Ekspektasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat masih akan menahan suku bunga di awal tahun juga menjadi pendorong kenaikan harga emas.

Alasannya, kenaikan suku bunga akan memberikan kekuatan kepada dolar AS.

Dengan tertundanya rencana tersebut maka dolar AS tak jadi bergerak menguat dan membantu kenaikan harga emas.

“Kondisi pasar saat ini memang sudah cederung stabil. Namun memang masih ada tekanan meskipun tak besar,” jelas analis logam mulia HSBC Securities Inc, James Steel.

Pada perdagangan selasa, bursa saham di AS menguat terdorong oleh sentimen kenaikan harga minyak dan penguatan saham Amazon.com.