close
Nuganomics

Emas Global Naik Menutup Akhir Bulan

Emas global, terutama di Comex New York, hari ini, Sabtu,30 Januari 2016, naik sebagai hadiah akhir bulan untuk para pedagang logam mulia.

Setelah ambruk sehari sebelumnya, emas berjangka bergeral naik pada hari Jumat atau Sabtu pagi WIB, untuk menyelesaikan kenaikan bulanan terbaik mereka dalam satu tahun, ketika kerugian pada bulan Januari untuk pasar saham yang paling di seluruh dunia memikat investor untuk keamanan yang dirasakan dari logam mulia.

Tetapi prospek emas pasti setelah keputusan Bank of Jepang untuk mengadopsi suku bunga negatif, pengakuan dianggap kekhawatiran yang luas tentang perlambatan ekonomi global, memicu reli dalam dolar AS.

Emas untuk pengiriman April naik. Harga, berdasarkan kontrak teraktif, untuk bulan Januari, mewakili kenaikan bulanan terbaik sejak Januari 2015

Bank Sentral Jepang mengejutkan pasar dengan mengadopsi suku bunga negatif pada beberapa deposito untuk membendung deflasi ketakutan.

Dolar dan emas cenderung bergerak dalam arah berlawanan karena uang kuat membuat aset yang dihargakan dalam dolar lebih mahal dalam mata uang lainnya.

Naeem Aslam, kepala analis pasar di AvaTrade, mengatakan pasar diperdagangkan di “wilayah yang belum dipetakan terhadap suku bunga negatif.

” Efek upaya stimulus BOJ telah di mengembalikan selera investor untuk aset berisiko akan menjadi kunci untuk outlook pada emas, katanya seperti dilansir dari Marketwatch, Sabtu pagi WIB.

Meski begitu, Ken Ford, presiden di Warwick Valley Financial Advisor, mengatakan langkah BOJ menyoroti gejolak dalam ekonomi global dan dapat membuat hampir tidak mungkin bagi Federal Reserve, yang menaikkan suku bunga pada bulan Desember, untuk terus menormalkan kebijakan moneter di AS anugerah, uang merupakan anugerah untuk emas dan logam lainnya, yang tidak membaawa yield.

“Pedagang menyadari apa yang ada di masa depan untuk emas dan bahwa Fed mungkin telah mengacaukan dengan menaikkan suku seperempat poin bulan lalu,” kata Ford.

.Bank sentral Amerika Serikat mengakui ekonomi global kini sangat menantang.

Sinyal itu tidak terhalang dari kenaikan suku bunga pada 2016.

Pernyataan bank sentral AS yang kurang agresif itu membebani pergerakan harga emas. Sebelumnya ketidakpastian ekonomi global dari China hingga Eropa mempengaruhi pasar.

“Investor mengambil keuntungan dari emas setelah naik baru-baru ini. Saya pikir daya tarik emas agak memudar, dan investor mencari tempat investasi relatif aman seperti yen Jepang,” kata Ang seperti dikutip dari Reuters.

Sebelum pertemuan kebijakan pertama bank sentral AS pada tahun ini, harapan untuk kenaikan suku bunga AS pada Maret telah surut di tengah ekonomi global bermasalah.

“Meski komentar bank sentral AS tidak agresif seperti yang diharapkan. Akan tetapi ada harapan kalau suku bunga akan naik melambat dan bertahap. Ini mendukung penguatan harga logam,” ujar MKS Group Trader James Gardiner.

Mengutip laporan www.fortisasiafutures.com, harga emas berbalik positif dan naik ke posisi tertinggi dalam dua belas minggu pada perdagangan Rabu pekan ini.

Hal itu didorong sentimen bank sentral AS menyatakan sedang memantau perkembangan ekonomi dan keuangan global. Selain itu, bank sentral AS mempertahankan suku bunga tetap.

Sehari sebelumnya, Kamis, 28 Januari 2016, emas melanjutkan penguatan harganya bersamaan dengan minat safe haven setelah saham Cina kembali terpukul lagi tadi malam dan harga minyak kembali tertekan

Emas memperpanjang pergerakan ke atas dengan membangun level tertinggi selama dua belas minggu terakhir dengan kisaran harga USD 1120 per toy ounce.

Bulan lalu, lembaga pemeringkat kredit S&P memperingatkan bahwa lima puluh persen dari obligasi energi yang berkategori junk berada pada risiko default.

Pada saat itu harga minyak mentah masih diperdagangkan cukup menarik dan sejak itu harga minyak telah jatuh sebanyak dua puluh lima persen hingga mencapai harga. Pasar memperkirakan bahwa risiko bawaan akan terus meningkat.

Pengutan harga emas ini dipicu oleh pejabat Federal Reserve menyatakan kekhawatiran tentang gejolak ekonomi global yang terjadi baru-baru ini.

Pernyataan The Fed memicu spekulasi jika Bank Sentral AS ini akan tetap mempertahankan suku bunga rendahnya lebih lama.

Pedagang emas terus mengikuti keputusan kebijakan moneter The Fed karena logam mulia ini tidak membayar bunga dan sulit bersaing dengan aset yang memberikan imbal hasil seperti obligasi treasury.

Logam mulia yang juga diperdagangkan dalam dolar akan menjadi lebih murah untuk pembeli asing ketika mata uang AS melemah terhadap mata uang lainnya.

Dalam laporan sebelumnya, para pejabat The Fed menyoroti kewaspadaan mereka atas perkembangan ekonomi dan keuangan global dan penilaian berkelanjutan tentang implikasi potensial pada ekonomi AS.

Ini membuat The Fed mengakui peningkatan gejolak pasar atau perlambatan pertumbuhan global bisa mendorong pihaknya mengubah rencana kebijakan dalam beberapa bulan ke depan.

“Pernyataan kebijakan Rabu sedikit dovish dan membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih sedikit,” kata James Cordier, Presiden OptionSellers.com di Tampa, Florida.

The Fed pada bulan Desember menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.

Kenaikan tarif awalnya diprediksi akan kembali dilakukan pada 2016