close
Nuganomics

Emas Global Mantap, Lokal Oleng

Harga emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, hari ini, Selasa, 07 Juni 2016, oleng ditengah  keberhasilan emas globall mempertahankan keuntungan setelah laporan pekerjaan AS untuk bulan Mei dirilis sangat mengecewakan.

Emas Antam turun Rp 3.000 per gram dan bertengger di angka  Rp 583 ribu per gram pada perdagangan Selasa pagi WIB.

Pada perdagangan Senin, 6 Juni 2016, harga emas Antam berada di Rp 586 ribu per gram.

Untuk harga pembelian kembali atau harga buyback turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 528 ribu per gram.

Itu artinya jika Anda ingin menjual emas, makaAntam akan menghargainya di Rp 528 ribu.

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.12 WIB, stok emas Antam masih tersedia.

Di pasar global, harga emas mencatatkan penguatan ke level tertinggi dalam dua minggu ini pada perdagangan awal pekan ini.

Sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat  atau the Federal Reserves  dan data tenaga kerja AS mempengaruhi harga emas.

Akan tetapi, harga emas sempat berbalik arah setelah catatkan level terbaik ketika pimpinan bank sentral Janet Yellen belum dapat memastikan kenaikan suku bunga pada Juni ini.

Harga emas sempat diperdagangkan di level harga tertinggi. Penguatan harga emas ini tertinggi sejak 23 Mei.

Pada awal pekan ini, pimpinan bank sentral AS Janet Yellen mengharapkan kalau ekonomi AS dapat terus meningkat.

Selain itu, kenaikan suku bunga bank sentral AS dilakukan secara bertahap, dan menyesuaikan kondisi ekonomi. Namun dia tidak menunjukkan sinyal kenaikan suku bunga.

“Yellen mempengaruhi dan bermain dengan pelaku pasar. The Fed akan dipaksa membuat keputusan, apakah menaikkan atau tidak,” ujar Adam Koos, Presiden Direktur Libertas Wealth Management Group, seperti dikutip dari laman Marketwatch,.

Pelaku pasar mempertimbangkan prospek dan waktu untuk kenaikan suku bunga bank sentral AS.

Kenaikan suku bunga bank sentral AS mempengaruhi harga emas sehingga kurang menarik bagi investor yang mencari keuntungan lebih baik di seluruh aset.

Di pasar global, dolar tetap di bawah tekanan walaupun hanya mata uang pound yang melemah karena kasus Brexit semakin menguat sehingga menawarkan fondasi bagi emas.

Logam emas naik lebih dari USD 35 pada hari Jumat setelah data nonfarm payrolls AS dirilis jauh dari perkiraan di kisaran + 38k.

Dolar mendapat tekanan tipis setelah gubernur Federal Reserve Janet Yellen berpidato dengan menghilangkan referensi waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya setelah secara mengejutkan data tenaga kerja AS melemah pada minggu lalu.

Sebagian besar pidato Yellen lebih banyak menjelaskan ketidakpastian ekonomi global dengan mencatat headwinds ekonomi China telah memudar karena yuan telah stabil dan arus uang keluar dari China telah mereda dalam beberapa bulan terakhir.

Potensi Brexit juga dapat membawa “dampak yang signifikan,” bagi perekonomian.

Yellen juga menegaskan dan mengharapkan inflasi jangka panjang Fed sesuai dengan arah tujuan dua persen dalam satu sampai dua tahun ke depan, selama harga minyak dunia tidak mengalami penurunan lebih lanjut dan dolar terhindar dari guncangan tak terduga.

Investor emas tampaknya melihat data pekerjaan AS sebagai sinyal untuk membeli dan membuat emas masuk ke dalam fase bullish.

Namun, naiknya  harga emas tidak mencerminkan situasi harga emas fisik.

Trader emas sebenarnya telah menimbang prospek dan waktu kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi karena dapat meningkatkan biaya penyimpanan emas, sehingga kurang menarik bagi investor yang mencari keuntungan.