close
Nuganomics

Emas Global Alami Kenaikan Pekan Ini

Harga emas di Comex Merchantil Exchange, New York, hari ini, Kamis, 29 Juni, mengalami kenaikan  akibat melemahnya dollar dal dua hari terakhir.

Pelemahan dollar ini akibat adanya serangan Cyber global dan juga penundaan pengesahan Undang-Undang Kesehatan AS yang memicu keraguan mengenai kemampuan Presiden Donald Trump untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Mengutip Reuters, hari ini, harga emas di pasar spot naik tipis.

Dolar AS melemah ke level terendah sejak November sementara nilai tukar euro mencapai level tertinggi salam satu tahun ini setelah Presiden Bank Sentral Eropa Maria Draghi pada Selasa kemarin mengisyaratkan akan memangkas stimulus pada tahun ini.

Pelemahan dolar AS ini membuat harga emas menjadi lebih murah bagi mereka yang melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang di luar dolar AS. Permintaan pun meningkat sehingga mendorong kenaikan harga emas.

“Untuk sisa tahun ini, kami perkirakan harga emas akan turun secara perlahan tetapi jika dolar AS melemah maka akan menjadi dorongan bagi emas,” jelas analis ABN Amro Georgette Boele.

Ia melanjutkan, dalam hitungan jangka panjang, harga emas akan berada di kisaran US$ 1.300 per punce untuk tahun ini dan naik menjadi US$ 1.400 per ounce di tahun berikutnya atau di 2018.

Kekuatan dolar AS bakal lebih perkasa juga setelah adanya perkiraan bahwa dana-dana dari pasar modal akan keluar dari bursa saham dan masuk ke emas.

Hal tersebut dipicu oleh pernyataan dari Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen yang menyatakan bahwa kenaikan industri pasar modal sudah terlalu tinggi dan berada di atas harga yang sesungguhnya

Harga emas mendaki untuk tiga sesi berturut-turut pada perdagangan akhir pekan lalu

Namun demikian kenaikan harga emas tak mampu mendorong harga logam ini di level tinggi secara mingguan.

“Harga emas konsolidasi dari penurunan sebelumnya, tapi tetap koreksi,” kata Nico Pantelis, Kepala Riset Secular Investor seperti dilansir dari Marketwatch.

“Kita harus mendekati dasar koreksi pada pekan depan atau dua pekan lagi, di mana kenaikan yang lebih tinggi akan terjadi. Kita rasa Agustus akan menjadi bulan yang ideal untuk memulai tren kenaikan emas yang akan berlangsung hingga akhir musim gugur,” tuturnya.

Gubernur Federal Reserve AS Janet Yellen mengatakan bahwa dia tetap berpegang pada rencana menaikkan suku bunga secara bertahap meski inflasi terus berjalan di bawah sasaran the Fed.

“Mungkin emas mengantisipasi sikap yang jauh lebih sulit dari Janet Yellen dan karena itulah kami reli sedikit melanjutkan penjualannya,” kata Phillip Streible, Broker Komoditas Senior RJO Futures di Chicago.

Permintaan jual yang mencapai yang naik mendorong emas ke level terendah dalam enam minggu pada hari Senin, meskipun logam mulia itu gagal menembus di bawah harga rata-rata pergerakan 200 hari.

Adapun indeks dolar AS turun satu persen dan Wall Street melemah lebih jauh, setelah pemungutan suara undang-undang kesehatan tertunda di Senat AS.

“Dolar sangat lemah, yang juga memberi dukungan bagi pasar emas yang masih senang di level US$ 1.250,” jelas dia.

Dolar sudah melemah terhadap euro setelah Presiden Bank Sentral Eropa mengatakan bahwa dia mungkin akan mulai mengurangi stimulus ekonomi.

Dolar yang lemah membuat harga emas dolar lebih murah untuk investor non AS.