close
Nuganomics

Emas Dunia Kembali Rebound Hari Ini

Harga emas di tingkat global, terutama di Comex Merchantil Exchange, New York, hari ini, Jumat, 06 Januari 2017, kembali bergerak naik bersamaan pelehan dollar.

“Harga emas mendekati level tertinggi dalam satu bulan terakhir dan  pada penutupan perdagangan hari ini mengalami kenaikan,” tulis media ekonomi terkenal “bloomberg,” Jumat pagi WIB.

Selain itu Wall Street Journal, Jumat pagi juga menulis harga emas untuk pengiriman Februari ditutup naik hampir satu setengah persen  untuk setiap troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Untuk dicatat, harga emas telah naik lebih dari dua persen sejak awal tahun atau dalam sepekan terakhir setelah sebelumnya mengalami tekanan yang cukup dalam akibat aksi jual investor.

Di akhir tahun lalu, harga emas tertekan dalam dan menghapus keuntungan sepanjang tahun setelah Bank Sentral Amerika Serikat memastikan menaikkan suku bunga acuan.

Kenaikan suku bunga tersebut memberikan tekanan kepada harga emas.

Sedangkan untuk tahun ini, emas sedikit kembali bersinar karena dolar AS melemah.

Pelemahan dolar AS ini biasanya menjadi tenaga bagi emas untuk meraih kenaikan harga karena lebih terjangkau bagi investor yang memegang mata uang di luar dolar AS.

“Januari biasanya menjadi bulan yang positif bagi harga emas dan mudah-mudahan pada tahun ini juga terjadi,” jelas Analis Marex Spectron, London, David Govett.

Dalam rilis pertemuan The Fed yang berlangsung pada Desember lalu menyatakan bahwa terdapat ketidakpastian yang merupakan dampak terpilihnnya Donald Trump.

Dengan adanya ketidakpastian tersebut memberikan kekuatan bagi harga emas untuk merangkak naik

Selain karena pelemahan dollar, emas juga mendapatkan dorongan dari naiknya permintaan emas fisik di China dan India, serta melambatnya aliran uang yang keluar dari bursa ETF emas.

Selain itu impor emas ke Turki naik  pada bulan Desember yang merupakan tingkat bulanan tertinggi dalam lebih dari dua tahun.

Pembelian tersebut naik lebih besar dibanding  periode yang sama di tahun sebelumnya

Emas cenderung akan mendapatkan dorongan musiman sepanjang tahun ini dari pembeli Asia menjelang Tahun Baru Imlek.

Tekanan pada mata uang yuan lebih lanjut dapat memperkuat permintaan emas. Cina dan India adalah dua negara konsumen terbesar emas di dunia.

Selain itu, upaya baru-baru ini di India untuk menggerakan ekonomi telah mengakibatkan kekurangan uang yang dapat berkontribusi untuk kenaikan harga emas.

Pada akhir dua tahun lalu, pemerintah Modi juga telah berusaha untuk mengontrol lebih besar atas pasar emas, dengan memberlakukan cukai dan mendorong pemanfaatan skema gold monetisation dan membuat pemerintah menerbitkan obligasi emas.

Ada rumor di akhir tahun itu, pemerintah India akan berusaha untuk membatasi kepemilikan emas rumah tangga.

Hampir semua pembuat kebijakan Federal Reserve berpikir bahwa ekonomi AS akan bertumbuh lebih cepat karena penggunaan stimulus fiskal di bawah pemerintahan Trump dan tingkat suku bunga yang akan terus dinaikkan menurut meeting minute the Fed pada pertemuan pertama di awal tahun ini.

Sementara itu, harga emas di dalam negeri terutama yang diperdagangkan  PT Aneka Tambang Tbk atau Antam justru  turun Rp 1.000 per gram menjadi Rp 586 ribu per gram pada perdagangan Jumat pagi WIB

Pada Kamis kemarin, Antam menjual harga emas di posisi Rp 587 ribu per gram.

Harga emas ini merupakan harga patokan di butik emas Logam Mulia Antam Pulogadung, Jakarta. .

Antam menjual emas dengan ukuran 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.40 WIB, sebagian ukuran emas Antam tidak tersedia.

Ukuran emas Antam yang tidak tersedia antara lain ukuran 1 gram, 2 gram, 3 gram, 25 gram, 100 gram dan 250 gram.