close
Nuganomics

Emas Dunia Bergerak ke Atas Sangat Tipis

Harga emas dunia, hari ini, Rabu pagi WIB, berhasil mengatasi tekan penguatan dollar selama sepekan terakhir,  dan rebound tipis di Merchantil Exhange New York.

Penguatan ini merupakan upaya yang bagus untuk mengembalikan emas sebagai pilihan investasi.

Sehari sebelumnya, harga emas juga mengalami tekanan hingga jatuh ke level terendah dalam lima bulan terakhir.

Mengutip Forbes, Rabu, 16 November 2016,  harga emas untuk pengiriman Desember ditutup naik  di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Kenaikan harga emas terjadi karena dolar AS telah bergerak stabil pada perdagangan Selasa kemarin setelah sebelumnya terus mengalami penguatan.

Penguatan dolar AS menjadi tekanan bagi harga emas.

The Bank of International Settlements telah mengingatkan bahwa penguatan nilai tukar dolar AS yang terlalu besar tidak berdampak positif bagi ekonomi global.

Sedangkan Wall Street Journal menulis, harga emas kembali mencari posisi setelah terus-menerus mengalami tekanan akibat Donald Trump terpilih menjadi presiden AS.

Kemenangan Trump membuat pasar saham, harga komoditas dan juga nilai tukar dolar AS melonjak.

Namun tidak dengan emas. Kemenangan Trump membuat kepastian sehingga pelaku pasar kembali memburu aset-aset yang berisiko.

Emas yang merupakan instumen safe haven pun ditinggalkan.

“Sekarang saatnya emas kembali. Mengapa, yang lainnya telah berlari maka emas harus ikut mengejarnya,” jelas analis Societe Générale, London, Robin Bhar.

Pada perdagangan kemarin, harga emas tertekan karena penguatan dolar AS. The Wall Street Journal Indeks Dollar, yang membandingkan dolar terhadap sekeranjang mata uang lainnya

Dolar yang lebih kuat membuat bearish harga emas.

Sebab logam mulia ini akan menjadi lebih mahal bagi investor asing ketika dolar AS naik.

“Emas masih menghadapi angin, dolar AS terus mempengaruhinya,” kata analis di Commerzbank.

Optimisme atas pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan Trump telah mendorong investor membuang aset safe haven seperti emas, dan membeli aset berisiko lainnya.

Pergerakan emas rebound dari level terendah pada hari Selasa setelah imbal hasil bagi Treasury AS berhenti melonjak dan reli dolar AS mulai sedikit tenang.

Emas masih terus berkonsolidasi di dekat harga terendah setelah rilis data ekonomi AS sedikit optimis dan mengalahkan ekspektasi. Emas masih berada di dekat harga penutupan pada sesi sebelumnya.

Penjualan ritel AS untuk bulan Oktober, data impor dan ekspor serta indeks NY Empire State dirilis membaik.

Federal Reserve dijadwalkan akan membuat pengumuman kebijakan moneter pada tanggal 14 Desember.

Penjualan ritel khususnya akan menjadi data pendorong untuk proyeksi GDP Q3 dan Q4 yang akan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember dapat dilakukan.

Jika ekonomi AS membaik maka hal tersebut akan menyebabkan emas sedikit tertekan, terutama jika Federal Reserve memaksa untuk meningkatkan suku bunga yang telah berada di level terendah selama delapan tahun dalam upaya untuk menghidupkan kembali pertumbuhan.

Indeks dolar masih terus berada di atas, dekat level tertinggi satu tahun ketika tren saham AS masih terus bergerak naik lebih tinggi.

Namun, pers AS dan media sosial penuh dengan kata-kata seperti ketidakpastian, kekhawatiran dan keraguan. Kata-kata tersebut secara tradisional akan membuat investor berpikir untuk mencari investasi safe haven seperti emas.

Semua spekulasi terhadap ketidakpastian akan membuat investor cerdas beralih untuk melakukan hedging ke logam emas.

Sementara itu emas lokalyang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk  atau Antam  naik Rp 1.000 menjadi Rp 594 ribu per gram

Pada Selasa kemarin, harga emas Antam berada di level Rp 593 ribu per gram.

Sementara harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga naik Rp 1.000 menjadi Rp 525 ribu per gram.

Itu artinya, jika Anda menjual emas yang Anda miliki, maka Antam akan membayar Rp 525 ribu per gram.

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram  akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.