close
Nuganomics

Emas Dunia Ambruk, Lokal Alami Kenaikan

Harga emas global hari ini, Selasa 22 Mei, kembali terjungkal  karena dipicu oleh  pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin bahwa  jika perang dagang antara China dan Amerika Serikat kemungkinan akan tertunda.

Hal ini mendorong kenaikan permintaan aset, seperti saham.

Seperti ditulis laman “bloomberg,”  Selasa pagi WIB,  harga emas di pasar spot jatuh ke level terendah sejak akhir Desember.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni  juga turun.

“Penguatan dolar dan imbal hasil treasury AS ini terjadi sepuluh tahun  menembus di atas tiga  persen untuk pertama kalinya sejak tujuh tahun lalu,, ” kata analis Mitsubishi Jonathan Butler.

Penguatan Dolar membuat harga aset dalam mata uang ini menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara kenaikan imbal hasil telah menambah tekanan pada emas.

“Dengan berita perdagangan China, investor internasional memutuskan untuk menjual emasnya,” kata Michael Matousek, Kepala Pedagang Global Investor AS.

Diketahui bila dua negara dengan ekonomi terbesar dunia yakni AS dan China memutuskan untuk mundur dari kemungkinan terjadinya perang dagang global. Kedua negara sepakat untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut ditujukan untuk meningkatkan ekspor AS ke China.

Adapun harga emas minggu lalu turun di bawah tingkat psikologinya US$ 1.300 per ounce.

Harga logam kuning juga sedang dibebani harapan jika Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya kembali pada bulan depan.

Suku bunga yang lebih tinggi membuat aset yang tidak menghasilkan imbal hasil seperti emas kurang menarik bagi investor.

Kepala Analis Pasar Think Markets, Naeem Aslam, mengatakan investor saat ini terus mencermati rencana pertemuan Komite Pasar Terbuka The Fed pada pekan ini, terkait penetapan tarif.

Pada akhir pekan lalu harga emas sempat menguat karena pelemahan dolar AS akibat adanya ketegangan politik di Italia.

Aksi jual di pasar obligasi Italia membuat investor mencari instrumen penyelamat yaitu emas.

Namun jika dihitung secara mingguan, harga emas masih mengalami tekanan. Harga logam mulia ini membukukan penurunan terbesar sejak awal Desember tahun lalu atau turun hampir dua persen jika dibandingkan dengan pekan lalu.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup naik

“Emas mendapat tenaga dari adanya ketegangan geopolitik di Italia termasuk juga aksi jual obligasi Italia,” jelas analis komoditas RJO Futures, Josh Graves.

“Krisis utang di Italia akan memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada di Yunani. Emas akan untung sebagai hasilnya,” kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Sementara itu harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam justru mengalami kenaikan 3.000 per gram menjadi Rp 655 ribu per gram pada perdagangan Selasa pagi WIB

Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam sebesar Rp 652 ribu per gram.

Sementara untuk harga pembelian kembali atau buyback emas Antam berada di posisi Rp 585 ribu per gram.

Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 585 ribu per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hinggadiang WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.