close
Nuganomics

Emas Ditenggelamkan Penguatan Dollar

Harga emas global, hari ini, Rabu WIB, 23 September 2015, atau Selasa malam waktu New York, mengalami tekanan berat atas penguatan dollar dan tenggelam selama dua hari terakhir di pasar komoditi logam mulia.

Terhempasnya emas global ini berdampak pada harga jual emas domestic yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk, Pagi ini, Rabu, 23 September 2015, harga jual emas Antam terjengkang Rp 2.000 per gram. Dan selama dua hari ini harga jual emas Antam sudah luluh Rp 4.000 per gram

Di New York, harga emas berjangka memperpanjang pelemahan terhadap dollar di sesi sebelumnya.

Emas kembali diperdagangkan dengan melemah setelah dolar bergerak lebih kuat.

Dolar bergerak lebih tinggi terutama karena ada kemungkinan baru bahwa kenaikan suku bunga Fed masih dapat dilakukan pada tahun ini, tetapi sementara itu secara bersamaan ECB akan terus berupaya melakukan pelonggaran moneter lebih lanjut

Harga emas turun satu persen pada Rabu pagi WIB karena dolar Amerika Serikat menguat dipicu ekspektasi baru bahwa Bank Sentral AS atau Federal Reserve akan menaikkan suku bunga AS untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.

Harga Emas sempat bergerak rally pada pekan lalu setelah The Fed kembali mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sangat rendah.

Emas gagal mempertahankan keuntungan setelah beberapa pejabat Fed menyatakan bahwa kenaikan suku bunga hanya ditunda.

Dolar kembali menyentuh level tertinggi hampir dua minggu terhadap mata uang utama setelah pernyataan dari pejabat the Fed kembali menghidupkan spekulasi bahwa suku bunga AS akan tetap dinaikkan pada akhir tahun ini.

Kebijakan moneter yang diberikan ECB berfungsi untuk melemahkan mata uang euro sehingga memberikan kesan bahwa dolar kembali menguat.

Peter Praet, kepala ekonom ECB mengatakan jika harga minyak dan komoditas lainnya kembali berada di bawah tekanan maka ECB akan secara “tegas bereaksi” jika target inflasi kembali terancam.

Dan itu berarti bahwa ada kemungkinan ECB akan memperluas program QE dan mencetak lebih banyak mata uang euro jika tekanan disinflasi masih terus bertahan.

Jika kita lihat dengan pernyataan dari pejabat The Fed yang terus-menerus berbicara mengenai kenaikan suku bunga yang mungkin hampir pasti tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini maka ada divergensi kebijakan moneter yang dilakukan oleh kedua bank sentral dimana momen tersebut akan menjadi peluru kuat bagi pergerakan emas selanjutnya.

Selain emas, harga komoditas jatuh ke level terendah dalam dua minggu Begitu juga dengan perdagangan saham yang turun tajam dan imbal hasil obligasi menurun.

Emas tidak dipandang sebagai aset safe haven, tapi ditekan karena dolar AS menguat ke posisi tertinggi hampir dua minggu.

“Emas tertekan oleh dolar yang lebih kuat didasarkan pada keyakinan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga tahun ini, mungkin Oktober,” kata Dan Heckman, Konsultan Investasi Senior dari US Bank Wealth Management di Kansas City.

Pasar saham di seluruh dunia menguat di tengah harapan langkah-langkah stimulus lebih di China dan data perdagangan Jerman yang kuat.

Emas telah gagal untuk menarik minat investor yang kuat sebagai safe haven meskipun kelemahan baru-baru di saham karena kekhawatiran atas perekonomian China, menunjukkan bahwa logam sedang berjuang untuk menemukan arah luar kebijakan moneter AS.

Sementara itu di pasar dalam negeri, harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 569 ribu per gram pada perdagangan Rabu pagi WIB.

Pada perdagangan sebelumnya, emas Antam dibandrol di level Rp 571 ribu per gram.

Harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback” logam mulia Antam juga turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 501 ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual emas yang dimiliki maka Antam akan membelinya di harga Rp 501 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual ukuran emas dari satu gram hingga 500 gram. Tingginya animo masyarakat terhadap transaksi pembelian emas batangan membuat Antam membatasi pembeli hingga seratus lima puluh nomor antrean per hari.