close
Nuganomics

Harga Emas Diprediksi Akan Terus Menguat

Harga emas, seperti dikemukakan para pengamat, akan terus melanjutkan tren kenaikannya pekan ini  seiring dengan tren pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat.

Harga emas menemukan momentum baru pada pekan lalu karena nilai tukar dolar AS tidak mampu menembus angka resistance dan kemudian terdorong ke level terendah dalam tiga tahun.

Menurut beberapa analis, pelemahan dolar AS menjadi tenaga yang paling signifikan bagi harga emas.

Pada penutupan pekan lalu, harga emas berjangka berada di angka US$ 1.355 per ounce, naik tiga persen jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Merupakan presentase kenaikan yang terbaik dalam dua tahun.

“Dengan adanya ketidakpastian atau bisa disebut pelemahan nilai tukar dolar AS maka sudah pasti orang akan menyukai emas,” jelas Neil Mellor, analis senior BNY Mellon, dikutip dari Kitco, Senin, 19 Februari

Mellor melanjutkan sebenarnya ada sentimen negatif pada dolar AS setelah Kongres AS menyetujui adanya aksi pemotongan pajak perusahaan maupun pribadi.

Dengan adanya pengurangan pajak tersebut besar kemungkinan defisit anggaran pemerintah semakin besar sehingga memberikan beban kepada nilai tukar dolar AS.

“Sekarang bertambah dengan adanya ancaman inflasi naik dan ekonomi melambat,” tambah dia.

Analis FXTM Jameel Ahmad melanjutkan, ke depan fokus pelaku pasar beradadi kebijakan di wilayah Eropa. Ada kemungkinan kebijakan bank sentral yang agresif sehingga berpengaruh kepada harga emas.

Namun ternyata tidak semua analis memberikan pandangan yang positif kepada harga emas. “kenaikan harga emas sudah terlalu tinggi dan kemungkinan sudah overbought,” kata Colin Cieszynski, kepala analis SIA Wealth Management.

Pada penutupan perdagangan pekan lalu, harga emas mampu bergerak positif usai dolar tertekan  Harga emas  naik signifikan selama sepekan.

Harga emas untuk pengiriman April menanjak atau naik tipis per ounce. Harga emas sentuh level tertinggi dalam hampir tiga minggu.

Sedangkan selama sepekan, harga emas naik tiga persen.Indeks dolar AS naik terhadap enam mata uang utama lainnya..

Harga logam mulia sering menguat usai dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya. Ini lantaran pelaku pasar dapat beli aset itu lebih murah dengan mata uang lainnya.

Harapan the Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada tahun ini  Apalagi usai melihat data inflasi dan bank sentral Amerika Serikat  juga prediksi inflasi menguat pada awal tahun.

“Inflasi naik dapat pengaruhi dolar AS sehingga mendorong emas kembali mendapatkan elemen pendukung,” tulis Analis INTL FC Stone, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu kemarin.

Sementara itu, imbal hasil obligasi biasanya dapat mengurangi permintaan emas lantaran logam mulia tidak hasilkan imbal hasil. Imbal hasi surat berharga AS naik ke level tertinggi.

Harga emas mampu bergerak positif usai dolar  seiring menguat usai dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya. Ini lantaran pelaku pasar dapat beli aset itu lebih murah dengan mata uang lainnya.

Harapan the Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada ini. Apalagi usai melihat data inflasi .

Data pembangunan rumah juga naik sepuluh persen pada Januari 2018. Angka ini melampaui perkiraan ekonom yang disurvei.Bursa saham AS juga menguat menjelang akhir pekan ini. Bursa saham AS cetak kenaikan selama enam hari berturut-turut.