close
Nuganomics

Emas Diperkirakan Alami Kenaikan Tipis

Setelah gonjang ganjing di pekan lalu, harga emas pekan ini diperkirakan akan mengalami kenaikan tipis meskipun dolar AS mengalami penguatan setelah data pekerjaan AS lebih lemah dari perkiraan.

Namun data pekerjaan yang melemah tersebut masih bisa mendukung kenaikan bunga lebih besar dari perkiraan awal.

Seperti ditulis laman “Bloomberg, hari ini, Senin, 07 Mei,  harga emas di pasar spot naik bisa naik nol koma dua  persen.

Jika dihitung sepanjang pekan lalu, harga emas mengalami pelemahan lebih dari setengah persen dan menuju penurunan mingguan ketiga berturut-turut.

Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup naik .

Data ketenagakerjaan AS menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada bulan April dan tingkat pengangguran turun mendekati level terendah dalam tujuh belas tahun sebesar tiga koma sembilan persen.

“Data pekerjaan ini mengecewakan dari yang kami bayangkan. Namun ini tidak cukup bagi Bank Sentral AS untuk berhenti menaikkan suku bunga.”

“ Mereka masih akan mendorong kenaikan dalam pertemuan Juni,” kata Collin Martin, analis Schwab Center For Financial Research, New York, AS.

Analis Commerzbank Daniel Briesemann menjelaskan, pada pekan depan kemungkinan harga emas akan mendapat dukungan dari kekhawatiran investor mengenai kemungkinan penarikan AS dari kesepakatan nuklir dengan Iran.

Pekerja menggunakan mesin untuk memberikan nomor seri pada emas batangan di pabrik logam mulia Krastsvetmet, Rusia, Oktober  dua tahun lalu

 

Krastsvetmet merupakan salah satu produsen terbesar di dunia dalam industri logam mulia

Pada perdagangan  Sabtu kemarin,  harga emas merangkak naik setelah keputusan Bank Sentral AS mempertahankan suku bunga acuan untuk meyakinkan investor.

Di sisi lain, ketidakpastian kondisi geopolitik yang meningkat ikut mengerek harga emas.

The Fed mengatakan, dalam periode dua belas bulan ke depan, inflasi AS diperkirakan akan berjalan mendekati target, yakni dua persen.

“Pertemuan Federal Open Market Committee kemarin meredakan kekhawatiran bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan pengetatan moneter secara bertahap,” kata Kepala Strategis Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen.

Sementara itu, Analis Komoditas di Bank Swiss Carsten Menke memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan empat kali di tahun ini, dari sebelumnya tiga kali.

Di sisi lain, kenaikan harga emas juga dipicu ketidakpastian kondisi geopolitik, seperti potensi AS menarik diri dari perjanjian nuklir Iran maupun pembicaraan perdagangan antara AS dan China.

“Perundingan (AS) tidak akan semulus yang diharapkan, ini akan jadi fokus. Tapi sekarang kita sudah melewati pertemuan FOMC,” ujar Analis ANZ Daniel Hynes.

Tags : slide