close
Nuganomics

Emas Berada di Posisi Paling Mahal

Harga emas, baik lokal maupun global, hari ini, Jumat, 04 Maret 2016, berada di posisi paling mahal bersamaan dengan kekhawatiran terhadap ekonomi global yang gonjang ganjing dan para pemodal mencari pilihan pada investasi paling aman, emas.

Di tingkat global, terutama bursa logam mulia di New York, Comex, harga emas melonjak dan bertengger di level tertinggi di atas USD 1260 per troy ounce.

Logam emas bergerak positif didukung oleh rilis data ekonomi AS terbaru, yang memberikan rincian beberapa risiko downside pertumbuhan ekonomi

Sedangkan di tingkat lokal, harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam kembali naik Rp 4.000 per gram pada perdagangan Jumat, 04 Maret 2016 menjadi Rp 574.000 per gram.

Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam juga naik Rp 2.000 per gram. Dan kini harga emas benar-benar berada di posisi mahal.

Harga emas dunia terus bergerak positif didukung oleh rilis data ekonomi AS terbaru, yang memberikan rincian beberapa risiko downside pertumbuhan ekonomi.

Data beige book the Fed memberikan penilaian yang agak suram pada ekonomi AS tetapi perhatian khusus dengan melihat kenaikan klaim pengangguran dan terjunnya indeks kerja ISM jasa pada bulan Februari.

Harga Emas sebagian besar didorong oleh meningkatnya minat safe haven pada tahun ini.

Hari ini, emas bereaksi terhadap pesimisme pasar dan membuat daya tarik investasi safe haven meningkat.

Bank-bank sentral telah menjadi pembeli emas selama delapan tahun terakhir berturut-turut, menurut perkiraan IMF.

Negara-negara di dunia telah membeli emas hampir 590 metrik ton pada tahun lalu. World Gold Council memperkirakan. gubernur bank sentral menggunakan logam untuk diversifikasi dari mata uang, terutama dolar.

Sementara itu, permintaan emas fisik telah nasik secara konsisten ketika kebijakan moneter dunia menggunakan NIRP yang sangat proteksi.

Harga emas sudah tujuh belas persen pada tahun ini ketika volatilitas di pasar saham meningkat di tengah kekhawatiran ekonomi global.

Kebijakan moneter yang bergerak dalam mode pelonggaran di Cina, Jepang dan zona Eropa pada tahun ini telah membuat spekulasi yang berkembang bahwa the Fed akan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Kebijakan ini mendorong beberapa investor untuk mencari emas sebagai alternative investasi ketika terjadi tekanan pada ekonomi global.

The Federal Reserve melaporkan pada Rabu lalu, menawarkan nada lebih pesimistis tentang aktivitas ekonomi pada akhir Februari. Laporan ekonomi Kamis menunjukkan kelemahan, mengangkat daya tarik investasi logam mulia ini.

“Jika logam dapat mempertahankan penguatannya dan bergerak di atas level Februari 2015 untuk berada di sekitar US$ 1.263, maka bulls mungkin membidik level lebih tinggi dari Januari 2015,” ujar analis dari Forex.com, Fawad Razaqzada, seperti dilansir dari Marketwatch, Jumat pagi WIB.

Buku laporan the Fed pada Rabu kemarin menawarkan sesautu yang lebih muram pada ekonomi AS, meningkatkan harapan bahwa bank sentral akan lambat untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

Data Kamis tampaknya mendukung pandangan tersebut, dengan klaim pengangguran naik dalam seminggu terakhir.

Laporan yang menunjukkan bahwa sektor jasa AS tumbuh lebih lambat pada bulan Februari dan Januari pesanan pabrik naik kurang dari yang diharapkan membantu memberikan dorongan emas untuk naik.

Di pasar lokal, harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam kembali naik Rp 4.000 per gram pada perdagangan Jumat pagi menjadi Rp 574.000 per gram.

Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam naik Rp 2.000 per gram.

Begitu pula harga pembelian kembali menguat Rp 4.000 menjadi Rp 525 ribu per gram.

Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 525 ribu per gram.

Tags : slide