close
Nuganomics

Emas Benar-benar Sudah Sangat Murah

Senin pertama di bulan November 2014, atau tepat tanggal 03- ditandai dengan ambruknya harga emas dunia ke titik paling rendah selama empat tahun terakhir. Ambruknya harga emas global ini disebabkan menguatnya nilai tukar mata uang US Dollar dan stimulus dari Bank of Japan.

Di tingkat lokal, seperti yang dibertakan situs Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, dinyatakan, harga jual emas batangan milik mereka turun sebesar Rp 1.000 per gram dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Untuk harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback” pun ikut melemah.

Seperti dikutip “nuga” dari situs resmi Logam Mulia Antam, Senin pagi, harga emas Antam tercatat Rp 522.000 per gram. Turun dibandingkan akhir pekan lalu yaitu Rp 523.000 per gram.

Sementara harga buyback emas Logam Mulia Antam juga turun dari Rp 467.000 per gram menjadi Rp 456.000 per gram.

Dalam rilis situs Antam itu juga disebutkan harga emas batangan yang mereka jual untuk semua ukuran. Untuk ukuran 500 gram Antam menjualnya Rp 241.300.000, 250 gram Rp 120.750.000, 100 gram Rp 48.350.000, 50 gram Rp 24.200.000 dan 25 gram Rp 12.125.000.

Dalam ukuran yang lebih kecil, seperti 10 gram dijual Rp 4.880.000, 5 gram Rp 2.465.000, 4 gram Rp 1.972.000, 3 gram Rp 1.488.000, 2,5 gram Rp 1.245.000, 2 gram Rp 1.004.000 dan satu gram Rp 522.000

Di pusat perdagangan komoditi logam mulia, harga emas dan perak turun, dan terpuruk di level terendahnya sejak tahun 2010. Hal ini akibat nilai dolar Amerika Serikat yang melonjak terhadap yen Jepang dan mata uang lainnya.

Harga emas turun di bawah USD 1.180 per ons. Sedangkan emas lantak sudah dua kali melepas pada Juni dan Desember tahun lalu. Ini memberikan tanda untuk penurunan sampai awal bulan.

Seperti dilansir dari Reuters, harga emas bisa merosot lebih dalam lagi karena nilai dolar bisa kembali meningkat dalam jangka dekat. Harga emas memang sangat terpengaruh oleh gejolak ekonomi.

Harga emas di pasar spot turun sebanyak tiga persen di USD 1,161.25 per ons. Sedangkan di pasar berjangka ada di level USD1.180.

Penjualan logam mulia ini otomatis mengalami penurunan empat koma delapan persen minggu ini. Ini adalah penurunan mingguan terbesar berada sejak tahun 2013.

Sebelumnya, harga emas di pasar spot sempat menyentuh US$ 1.161,25 per troy ons. Ini merupakan level terendah.

Penyebab utama penurunan harga emas adalah menguatnya dolar AS terhadap yen Jepang. Bank sentral Jepang melanjutkan stimulus dengan menyuntikkan likuiditas begitu deras sehingga yen pun melemah.

“Faktor utama penurunan harga emas adalah begitu kuatnya dolar AS setelah upaya bank sentral Jepang untuk memperlemah yen agar ekspor mereka kompetitif,” sebut Jeffery Sica, President Sica Wealth Management.

Menurut Sica, harga emas masih bisa terkoreksi lagi dalam waktu dekat seiring potensi penguatan dolar AS lebih lanjut. “Namun emas tetap bisa menjadi investasi paling aman ketika ekonomi masih tidak pasti seperti ini,” katanya.