close
Nuganomics

Emas Antam Terus Mengalami Kenaikan

Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk  atau Antam, hari ini, 12 Oktober,  kembali naik dan berada diposisi Rp 623.562 per gram Pada perdagangan Rabu kemarin, harga emas Antam berada di posisi Rp 621.544 per gram.

Sementara untuk harga pembelian kembali atau buyback berada di posisi Rp 558 ribu per gram.

Harga buyback ini mengalami kenaikan Rp 1.000 dari perdagangan Rabu kemarin di posisi Rp 557 ribu per gram.

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram  akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga  menjelang siang WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia.

Sementara itu, harga emas dunia kini dibayangi oleh rapat The Fed.

Hasil risalah rapat the Federal Reserve membayangi harga emas. Hasil rapat itu rilis usai harga emas stabil.

Dari hasil rapat menunjukkan sejumlah pejabat the Federal Reserve mempertanyakan apakah perlu menaikkan suku bunga lagi pada Desember.

“Hasil rapat the Federal Reserve mengkonfirmasikan kalau konsensus untuk menaikkan suku bunga pada Desember belum kuat.”

“ Ini menambah keraguan apakah suku bunga the Federal Reserve akan naik pada Desember dan membantu harga emas berbalik arah,” ujar Brien Lundin Editor Gold Newsletter seperti dikutip dari laman Marketwatch, hari ini, Kamis, 12 Oktober.

Akan tetapi, komitmen menaikkan suku bunga mendorong kenaikan indeks dolar AS. Kenaikan suku bunga dan menguatnya dolar AS akan menekan harga emas.

Namun usai rilis risalah rapat the Federal Reserve, indeks dolar AS bergerak melemah nol koma tiga persen.

“Saya percaya pertemuan the Federal Reserve pada Desember akan mendorong harga emas reli. Ini modelnya seperti kenaikan suku bunga pada tahun lalu. Ada pergerakan besar untuk berbalik arah pada harga emas,” ujar Lundin.

Ia menambahkan, jika the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada Desember, bisa jadi peluang akumulasi emas bila harga emas alami tekanan jangka pendek.

“Jika the Federal Reserve tidak menaikkan suku bunga akan mendorong harga emas lebih tinggi,” ujar dia.

Pimpinan the Federal Reserve Chicago Charles Evans menuturkan, kalau menaikkan suku bunga pada Desember belum ada kata sepakat.

Sementara itu, Pimpinan the Federal Reserve Kansas City Esther George menuturkan, menunggu inflasi sesuai target dua persen sebelum menaikkan suku bunga juga dapat menjadi kesalahan.

Selain sentimen the Federal Reserve, risiko geopolitik termasuk kekhawatiran ketegangan antara Korea Utara dan AS, serta ketidakstabilan di Eropa juga berdampak ke harga emas.