close
Nuganomics

Emas Antam Terpelanting Rp 14 Ribu Per Gram

Setelah “mabuk” di hari-hari menjelang Imlek, dua pekan lalu, hari=hari ini, terutama selama dua hari terakhir, harga emas batangan milik Pt Aneka tambang Tbk, atau Antam itu terpelanting sebesar Rp 14.000 per gram, dan berada di posisi Rp 560.000 per gram

Terpelantingnya harga emas Antam ini disebabkan merosotnya harga emas global.

Hari ini, Rabu, 17 Februari 2016, setelah Selasa kemarin turun Rp 8.000 per gram, harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk turun lagi sebesar Rp 6.000 per gram

Dalam dua hari ini, harga emas Antam telah turun Rp 14 ribu per gram.

Sementara itu, harga pembelian kembali atau “buyback” emas Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 501 ribu per gram.

Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 501 ribu per gram.

“Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kg akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi,” tulis manajemen Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram. Hingga menjelang siang WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.

Di pasar emas New York, Comex, pagi ini, WIB, harga emas turun lagi karena investor lebih percaya diri dengan pertumbuhan ekonomi global di tengah penguatan pasar saham dan pernyataan dari bank Sentral Eropa.

Mengutip Wall Street Journal, Rabu, 17 Februari 2016, harga emas untuk pengiriman April, yang merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan, ditutup turun

Penurunan harga emas ini terjadi setelah pada pekan lalu harga emas sempat reli tajam.

Kenaikan harga emas pada pekan lalu terjadi karena pelaku pasar melihat bahwa risiko pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia sangat besar sehingga mereka menyimpan dananya di aset yang aman.

“Investor kembali ke emas karena logam mulai tersebut merupakan instrumen investasi safe haven,” kata Kepala Penelitian ETF Securities James Butterfill.

Namun pada perdagangan kemarin bursa saham di Amerika Serikat dan Eropa menunjukkan level yang positif yang menandakan adanya keyakinan kembali dari pelaku pasar bahwa penurunan ekonomi seperti yang diperkirakan tidak akan menjadi kenyataan.

Selain itu, pada Senin kemarin Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengeluarkan pernyataan bahwa Bank Sentral Eropa tidak akan ragu-ragu untuk mengeluarkan stimulus lagi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Tags : slide