close
Nuganomics

Emas Antam Terjungkal Lagi Hari Ini

Setelah sempat naik Rp 4.000 per gram di awal pekan ini, Senin, 06 April 2015, harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, hari ini, Selasa, 07 April 2015, kembali menyusut Rp 2.000 per gram dan bertengger di angka Rp 552.000 per

Untuk harga pembelian kembali atau “buyback” logam mulia Antam juga turun Rp 3.000 per gram menjadi Rp 491.000 per gram.

Antam menjual emas dari ukuran satu gram hingga 500 gram.

Hingga pagi ini, setelah dibuka, semua ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.

Dengan penurunan harga ini maka untuk semua pecahan emas yang dijual Antam menyessuaikan dengan harga baru.

Untuk pecahan 500 gram Antam menjualnya dengan harga Rp 256.300.000, 250 gram Rp 128.250.000, 100 gram Rp 51.350.000, 50 gram Rp 25.700.000, 25 gram Rp 12.875.000 dan 10 gram Rp 5.180.000.

Untuk ukuran yang lebih kecil, 5 gram di jual Rp 2.615.000, 4 gram Rp 2.092.000, 3 gram Rp 1.578.000, 2,5 gram Rp 1.320.000, 2 gram Rp 1.064.000 dan 1 gram Rp 552.000

Di pasar global harga emas melesat tajam di perdagangan awal pekan ini karena didukung dari laporan data tenaga kerja Amerika Serikat yang melemah secara mengejutkan pada Maret 2015.

Harga emas untuk pengiriman Juni naik US$ 17,70 menjadi US$ 1.218,60 per ounce.

Harga komoditas juga dipengaruhi data dari Institute for Supply Management. Indeks non manufaktur turun menjadi 56,5 persen pada Maret 2015 dari Februari.

Data itu menunjukkan sektor jasa tumbuh melambat. Pasar baru merespons negatif rilis data tenaga kerja AS di awal pekan ini karena bursa saham AS libur pada akhir pekan lalu.

Investor melihat kalau data ekonomi AS melemah ini akan mencegah kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve. Langkah itu akan menaikkan harga emas karena logam sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

“Dengan kekhawatiran tentang jumlah cadangan emas dan ditambah harapan permintaan emas di Asia, serta pasar saham AS maka emas sekarang cenderung murah.

Ke depan harga emas bisa menguat,” tulis Kira Brecth seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa, 07 April 2015.

CEO Hedgeye Risk Management, Keith McCullough menambahkan, kalau kenaikan harga emas dapat menandakan emas sudah overbought dalam jangka panjang.

Morgan Stanley memprediksi harga berbagai jenis logam termasuk emas akan mulai bangkit di kuartal II 2015.

Harga emas terus tertekan pada kuartal sebelumnya akibat cerahnya ekonomi Amerika Serikat (AS) sehingga mendongkrak dolar AS.

Dilansir dari Gold Investing News, dalam laporannya Morgan Stanley menilai masih akan ada titik balik untuk harga logam muliayang disebabkan beberapa aktivitas di Benua Eropa. Perdebatan mengenai utang Yunani menjadi salah satu senjata harga emas untuk dapat bangkit sesekali waktu.

Tidak hanya kondisi Eropa, tingkat konsumsi masyarakat India juga akan menopang naiknya harga emas dunia mengingat konsumsi emas di negara tersebut cukup tinggi di dunia. Hal itu ditopang dengan adanya musim pernikahan di India antara Maret hingga Juni dalam setiap tahunnya.

Prediksi harga emas oleh Morgan Stanley tersebut merupakan prediksi harga emas paling pesimis jika dibandingkan dengan prediksi-prediksi laporan lainnya.

Misalnya, CPM Group memperkirakan meski harga emas akan masih cenderung melemah. Namun, secara rata-rata akan berada di angka US$ 1.208 per ounce, lebih tinggi dibandingkan prediksi Morgan Stanley.

Sementara itu, Mac Neil Curry melihat kemungkinan harga emas jauh lebih tinggi dari kedua laporan sebelumnya yaitu sekitar US$ 1.300 per ounce. Dan harga emas akan mulai bangkit mulai bulan Mei nanti