close
Nuganomics

Emas Antam Menguat di Awal Pekan Ini

Harga emas yang menguat di awal pekan keempat Januari ini membuat harga jualnya di pasar domestik, terutama yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 3.000 per gram dan bertengger diangka Rp 547.000 ribu per gram

Hari ini pula, Selasa, 26 Januari 2015, harga pembelian kembali atau dikenal dengan istilah “buyback” emas Antam juga naik Rp 4.000 menjadi Rp 491.000 per gram.

Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 491 ribu per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram.

Hingga berangkat siang WIB seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.

Dipasar global, harga emas menguat seiring harapan kalau bank sentral Amerika Serikat memiliki kesempatan lebih sedikit untuk menaikkan suku bunga pada 2016.

Semalam, harga emas berjangka bergerak rally ketika harga minyak dunia kembali tertekan, mata uang dolar AS yang melemah di beberapa mata uang utama dan kerugian di pasar saham global yang terus mendukung permintaan untuk investasi emas yang dianggap lebih aman pada saat ini.

Minyak Dunia Tertekan

Pasar saham global kembali bergerak turun karena harga minyak kembali tertekan dan membuat sentimen bearish pada pasar.

Investor sedang menunggu rilis pernyataan kebijakan Federal Reserve pada minggu ini untuk mencari indikasi kemungkinan bank sentral sedang mempertimbangkan peningkatan atau pelambatan kenaikan suku bunga pada tahun ini.

The Fed diperkirakan tidak akan mengambil tindakan kebijakan apapun di akhir pertemuan kebijakan selama dua hari pada hari Rabu, tetapi pasar akan tetap mengawasi setiap perubahan nada pernyataan ekonomi atau kenaikan suku bunga di masa depan.

Pertemuan bank sentral di AS, Jepang dan Selandia Baru akan dilakukan pada pekan ini, dengan spekulasi bahwa suku bunga Reserve Bank of New Zealand akan dipotong sebelum akhir Juni pada tahun ini.

Pasar terus mengantisipasi laju kenaikan suku bunga AS di masa mendatang di tengah kekhawatiran atas tekanan pertumbuhan ekonomi global dan indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi AS kemungkinan akan terhenti pada kuartal keempat.

Emas menguat karena investor memusatkan perhatian pada logam emas sebagai investasi safe haven dikarenakan gejolak di pasar saham global yang telah membuat minat beli emas semakin meningkat pada akhir-akhir ini.

Hal itu mengingat ekonomi global yang goyah.

Sentimen itu menjadi pertanda baik untuk emas.

Di pasar spot, harga emas naik setelah menguat hampir satu persen pada pekan lalu.

Sebelumnya harga emas telah turun lebih dari sepuluh persen setelah bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade pada Desember 2015.

Pada pekan ini, bank sentral AS melakukan pertemuan dan diharapkan suku bunga akan tetap.

“Mengingat turbilensi di pasar keuangan, bank sentral AS mungkin tidak dapat menaikkan suku bunga terlalu banyak pada 2016,” ujar Mark To, Kepala Riset Hong Kong’s Wing Fung Financial Group seperti dilansir dari Reuters.

Ia menambahkan, bila harga emas dapat bertahan di atas US$ 1.100 dalam beberapa hari mendatang maka mendorong sinyal kenaikan harga emas lebih lanjut.

“Bahkan mungkin level US$ 1.200 dalam beberapa bulan mendatang,” kata To.

Mengutip laporan www.fortisasiafutures.com, harga emas melemah tipis pada Jumat pekan lalu seiring reli di pasar minyak dan saham global semakin mengurangi minat investor di logam mulia.

Namun harga masih mampu mengakhiri pekan dengan penguatan seiring ekspektasi tidak ada kejutan dari pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS pada pekan terakhir Januari 2016.

Perdagangan emas berbanding terbalik dengan perdagangan saham global dalam hampir sepanjang bulan ini seiring persepsi kerugian pasar saham akan meningkatkan daya tarik emas sebagai salah satu aset safe haven.

Sinyal kuat adanya stimulus tambahan dari bank sentral Eropa membebani Euro dan mengangkat valuasi dolar Amerika Serikat .

Ini juga jadi beban tambahan untuk emas.

Tags : slide