close
Nuganomics

Emas Antam Masih Seperti Pekan Lalu

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam tak bergerak atau tetap di angka Rp 583 ribu per gram pada perdagangan Senin, 30 Januari 2017

Pada Sabtu kemarin, Antam juga menjual emas di harga Rp 583 ribu per gram.

Berbeda, harga pembelian kembali atau buyback naik Rp 1.000 menjadi Rp 512 ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual emas yang Anda punya, Antam akan membayar Rp 512 ribu per gram.

Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menyediakan emas ukuran 1 gram sampai 500 gram. Hingga menjelang siang WIB sebagian besar ukuran emas Antam tersedia.

Hanya ukuran 3 gram, 50 gram dan 250 gram yang tak tersedia.

Harga emas cenderung stabil pada perdagangan akhir pekan lalu  mengikuti pelemahan bursa saham Amerika Serikat , namun emas mencetak kerugian mingguan pertama tahun ini.

Nilai tukar dolar AS meningkat melawan sekeranjang mata uang, meskipun data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat

Penguatan dolar AS menekan harga emas dan meletakkannya di jalur untuk mengakhiri penguatan empat minggu berturut-turut.

Harga emas tercatat turun  satu koma enam  persen dalam mingguan.

Bank Sentral AS atau Federal Reserve dijadwalkan untuk merilis sebuah pernyataan pada Rabu setelah pertemuan dua hari.

Analis telah memangkas prediksi harga emas pada tahun setelah terjadinya perlambatan ekonomi AS, dengan prospek kenaikan suku bunga AS lebih lanjut dari The Fed membebani sentimen.

Selain itu, harga emas merosot di tengah dolar AS tertekan.

“Investor antusias dengan level  indeks saham Dow Jones, dan ini mempengaruhi harga logam,” ujar Kepala Riset ThinkMarkets, Naeem Aslam, seperti dikutip dari laman Marketwatch

Aslam menuturkan, apa yang dibutuhkan pasar saat ini kejelasan dari presiden AS Donald Trump yang menuturkan dolar AS terlalu kuat.

Harga emas telah menguat dalam empat minggu ini seiring pernyataan dari Trump, serta pemilihan kabinet sehingga mendukung dolar AS.

Selain itu, harga emas juga mendapatkan untung dari volatilitas mata uang usai Trump menyetujui untuk menarik AS dari kesepakatan perdagangan Trans-Pacific Partnership, dan kembali negosiasikan the North American Free Trade Agreement.

“Dolar AS melemah, namun kami belum melihat pengaruhnya ke harga emas. Kami melihat dolar AS akan tertekan, dan mendorong harga emas lebih tinggi,” ujar Aslam.

Sedangkan, Kepala Riset Insignia Consultants Chintan Karnani menuturkan, kalau perayaan tahun baru China pada pekan ini juga kontribusi terhadap permintaan emas.

Permintaan emas dari China diperkirakan naik pada pekan depan.