close
Nuganomics

Emas Antam Lompat Rp 6.000 Per Gram

Harga emas batangan yang dijual PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, hari ini, Jumat, 27 Maret 2017, terkena dampak kenaikan emas global akibat berita Arab Saudi menyerang militan di Yaman.

Seperti dikutip “nuga” dari situs resmi Logam Mulia Antam, Jumat pagi, harga emas Antam tercatat Rp 549.000 pergram, yang berarti naik sebesar Rp 6.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.

Sementara harga buyback juga naik sebesar Rp 3.000 per gram dari Rp 486.000 per gram menjadi Rp 489.000 per gram.

Dengan kenaikan ini makan harga emas yang dijual Antam untuk seluruh pecahan juga bergerak naik, seperti ukuran 500 gram yang dijual Rp 254.800.000, 250 gram Rp 127.000.000, 100 gram Rp 50.050.000, 50 gram Rp 25.550.000, 25 gram Rp 12.800.000 dan 10 gram Rp 5.150.000.

Uuntuk ukuran yang lebih kecil, 5 gram Antam menjual Rp 2.600.000, 4 gram Rp 2.080.000, 3 gram Rp 1.569.000, 2,5 gram Rp 1.312.500, 2 gram Rp 1.058.000 dan 1 gram Rp 549.000

Kenaikan harga emas dalam negeri tidak lepas dari lompatan harga emas internasional.

Mengutip Reuters, Jumat, 27 Maret 2015, harga emas dunia naik karena belum ada kepastian soal kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dan ketegangan di Timur Tengah.

Arab Saudi dan sekutunya melakukan serangan militer ke Yaman untuk memerangi kelompok Houti.
Akibatnya, muncul kekhawatiran soal pasokan minyak dari Timur Tengah sehingga harga minyak naik. Kenaikan harga minyak menyebabkan harga komoditas ikut melonjak.

Harga emas dunia di pasar komoditas Comex sempat menyentuh US$ 1.219,4/troy ons, posisi terkuat dalam hampir sebulan terakhir.

“Bila situasi di Timur Tengah tidak membaik, harga akan terus naik. Namun bila ada perbaikan, harga emas akan kembali ke level di bawah US$ 1.200/troy ons,” sebut Daniel Briesemann, Analis Commerzbank.

Kenaikan harga kali ini memang lebih karena sentimen, karena permintaan fisik emas justru menurun.
Harga Emas kembali mendapat keuntungan karena merupakan aset yang dipandang sebagai investasi yang berisiko rendah.

Sementara itu, bursa saham di seluruh dunia bergerak lebih rendah dan harga minyak kembali dan industri logam diperkirakan akan kembali menghangat

Aksi ambil untung pada emas terjadi ketika harga berada di area tertinggi dan menguatnya dollar telah membuat sebagian pelaku pasar melepas posisi beli dengan mengambil keuntungan.

Komentar Presiden Fed Atlanta, Dennis Lockhart yang mengatakan bahwa peningkatan suku bunga dapat dilakukan pada pertengahan tahun ini meskipun beberapa data pertumbuhan ekonomi terlihat melemah.

Harga emas terus bergerak menguat seiring dengan pelemahan indeks dolar Amerika Serikat . Data Durable Goods Orders AS pada bulan Februari yang dirilis semalam menambah tekanan pada dolar AS.

Data menunjukkan penurunan pesanan barang tahan lama dibandingkan bulan sebelumnya. Pelemahan dolar AS sebelumnya juga dipicu oleh pernyataan Bank Sentral AS usai rapat moneter pekan lalu yang mengindikasikan penundaan kenaikan suku bunga acuan.

Hari ini data Weekly Initial Jobless Claims AS bisa menjadi penggerak.

Mengutip Bloomberg, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan setiap hari sejak para pembuat kebijakan di Bank Sentral AS memangkas proyeksi mereka mengenai pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Dengan pemangkasan tersebut, kemungkinan besar kenaikan suku bunga acuan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan yang merupakan tanda bahwa pelonggaran stimulus moneter telah dihentikan jika data-data ekonomi seperti angka pengangguran dan juga inflasi sudah sesuai dengan target yang mereka tentukan.

sumber : reuter, bloomberg dan logam mulia.com