close
Nuganomics

Emas Antam Hari Ini Kembali Bergerak Naik

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk  au Antam, hari ini, Senin, 09 Juli, naik Rp 1.000 per gram menjadi Rp 651 ribu per gram

Di perdagangan  akhir pekan lalu, harga emas Antam Rp 650 ribu per gram.

Adapun untuk harga pembelian kembali atau buyback emas Antam dipatok Rp 579 ribu per gram.

Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 579 ribu per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram.

Hingga menjelang siang WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.

Sementara itu, harga emas global kembali turun di tengah pelemahan dolar Amerika Serikat  karena investor khawatir jika Federal Reserve akan menaikkan kembali tingkat suku bunga acuannya.

Seperti ditulis laman keuangan dan ekonomi “Bloomberg,” pagi Jumat WIB, harga emas di pasar spot turun nol koma dua persen per ounce.

Harga logam mulia ini sempat menyentuh posisi tertinggi dalam satu minggu

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus naik tipis, nol koma satu  persen  per ounce.

Harga emas turun meski dolar melemah.

Indeks dolar jatuh ke level terendah dalam seminggu, sementara euro naik setengah persen mendekati posisi tertinggi tiga minggu setelah data ekonomi Jerman menunjukkan kuat.

“Emas tidak membuat kemajuan besar meskipun saat ini dolar sedikit melemah. Pasar masih memantau menjelang risalah Fed, “kata Jonathan Butler, Analis Komoditas Mitsubishi di London.

Risalah rapat Juni bank sentral AS dijadwalkan akan dipublikasikan pada jam 2 siang di hari jumat ini.

The Fed telah memproyeksikan dua kenaikan suku bunga akan kembali terjadi pada tahun ini. Bila ini terjadi maka kenaikan suku bunga menjadi empat kali dalam setahun.

Butler menilai, risalah dapat menunjukkan kekhawatiran tentang inflasi atau adanya anggota yang menginginkan kebijakan moneter untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi.

“Sentimen seperti itu ketika mereka keluar bisa menimbang emas dan bisa memberi dolar sedikit dorongan,” jelas dia.

Memang, harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, karena ini meningkatkan peluang bagi investasi yang memberikan imbal hasil.

Investor juga tengah keluarnya data gaji non-pertanian dan pengangguran AS. “Saya tidak ingin membuat taruhan bullish pada emas di tengah tren penguatan pasar tenaga kerja,” kata Analis ThinkMarkets chief market Naeem Aslam.

Di sisi lain, permintaan emas menurun di India. Negara ini merupakan konsumen emas terbesar kedua setelah China, menurut Commerzbank.

“Pedagang Cina juga hanya membeli emas dalam jumlah kecil saat ini, harga emas tidak menemukan dukungannya,” Commerzbank menambahkan dalam catatannya.