close
Nuganomics

Emas Antam Hari Ini Berada di Posisi Stabil

Hari ini, Senin, 27 November, harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam berada di posisi stabil  dan bertengger di posisi Rp 624 ribu per gram

Hasrga ini sama dengan harga emas Antam pada perdagangan Sabtu pekan kemarin.

Namun untuk harga pembelian kembali atau buyback emas Antam justru naik ke posisi Rp 558 ribu per gram.

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram. Hingga menjelang siang  WIB, sebagian besar ukuran emas Antam ludes terjual.

Sementara itu harga emas global pekan lalu, kembali tergelincir meski dolar Amerika Serikat tertekan.

Investor yang sebelumnya alami kenaikan harga emas merealisasikan keuntungannya sehingga pengaruhi harga emas.

Harga emas untuk pengiriman Desember turun hampir vsetengah  persen  per ounce.

Usai bergerak volatile dalam sepekan, harga emas susut  selama sepekan. Penurunan ini pertama dalam tiga minggu terakhir.

Indeks dolar AS melemah juga melmah

Indeks dolar AS itu dekati level terendah dalam dua bulan. Selama sepekan, indeks dolar AS merosot satu persen. The Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat  memberikan sinyal untuk berhati-hati menaikkan suku bunga pada tahun mendatang  pengaruhi pergerakan dolar AS.

Analis Insignia Consultans, Chintan Karnani menuturkan, volume perdagangan juga rendah usai perdagangan libur di Amerika Serikat. Ini juga mendorong penurunan harga emas.

“Tidak ada volume perdagangan, dan tidak ada berita ganggu pasar,” ujar Karnani seperti dikutip dari laman Marketwatch.

Pada pekan ini, harga sempat sentuh kenaikan solid pada Rabu seiring dolar Amerika Serikat melemah.

Hal itu usai bank sentral AS memberikan sinyal tidak terlalu agresif menaikkan suku bunga pada tahun depan. Namun, kenaikan suku bunga pada Desember sudah diantisipasi pasar.

Kini yang menjadi sorotan yaitu pembuat kebijakan yang menunjukkan kekhawatiran terhadap inflasi rendah.

Mengingat inflasi juga jadi pertimbangan bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga. Dengan inflasi masih rendah, timbul pertanyaan apakah bank sentral AS masih akan naikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun depan.

Selain itu, Karnani menuturkan, harga emas juga belum mampu kembali tembus level signifikan di US$ 1.300 mempengaruhi investor.

Dia juga beri catatan soal yen Jepang yang dianggap sebagai mata uang aman juga melemah terhadap pesaingnya dolar AS. ini pengaruhi pergerakan harga emas. Yen dan emas dinilai bergerak sama seiring sebagai aset lebih aman.

“Langkah yen Jepang mendikte harga emas,” kata Karnani.

Akan tetapi, kebijakan bank sentral AS soal suku bunga masih menjadi perhatian. Analis percaya kondisi kenaikan suku bunga bank sentral AS belum pasti mempengaruhi pergerakan harga emas.

“Penurunan dolar AS yang kami lihat menunjukkan pelaku pasar mengantisipasi proses kenaikan suku bunga bank sentral AS lebih lambat dalam menanggapi risalah rapat the Federal Reserve,” kata Analis Senior Oanda Craig Erlam.