close
Nuganomics

Emas Antam Anjlok Rp 1.000 Per Gram

Harga emas batangan yang dijual Logam Mulia, anak perusahaan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, yang sejak penutupan perdagangan, Jumat, 20 Februari 2015 lalu, hingga Senin, 23 Februari 2015, hari ini, Selasa, 24 Februari 2015, anjlok Rp 1.000 per gram dan berada di posisi Rp 543.000 per gram.

Berlainan dengan harga jual, yang melorot Rp 1.000 per gram, harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback,” mengalami penurunan sebesar Rp 2.000 per gram, dari Rp 487.000 per gram menjadi Rp 485.000 per gram

Seperti dikutip “nuga” dari situs resmi Logam Mulia Antam, Senin pagi, harga emas Antam tercatat Rp 544.000 per gram. Tidak bergerak dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.

Penurunan harga ini menyebabkan seluruh pecahan emas yang dijual Antam menyesuaikan dengan harga baru Berikut daftar harga emas Antam hari ini.

Untuk pecahan 500 gram Antam menjualnya dengan patokan harga Rp 251.800.000, 250 gram Rp 126.000.000, 100 gram Rp 50.450.000, 50 gram Rp 25.250.000, 25 gram Rp 12.650.000 dan 10 gram Rp 5.090.000.

Untuk ukuran atau pecahan yang lebih, seperti 5 gram dijual Rp 2.570.000, 4 gram Rp 2.056.000, 3 gram Rp 1.551.000, 2,5 gram Rp 1.297.500, 2 gram Rp 1.046.000 dan 1 gram Rp 543.000

Di pasar global kilau harga emas masih t memudar sehingga membuat harga logam mulia ini kembali terjerembab. Emas sedang menunggu hasil pembicaraan Yunani untuk mencapai rancangan kesepakatan dengan pihak kreditur.

Harga Emas telah naik sebanyak delapan koma empat persen pada bulan lalu di London ketika pembuat kebijakan di Eropa dan Asia mengisyaratkan bahwa stimulus akan kembali diberlakukan untuk memerangi perlambatan pertumbuhan ekonomi dan spekulasi investor terhadap Yunani yang mungkin akan terpaksa keluar dari Eropa.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande menegaskan harapan mereka terhadap Yunani agar tetap menjadi bagian dari masyarakat ekonomi Eropa ketika muncul laporan bahwa ECB sedang mempersiapkan proposal ‘Grexit’.

The Wall Street Journal mengatakan bahwa sebenarnya Yunani memiliki kemampuan untuk membayar utang-utangnya. Perjanjian bailout akan membutuhkan pengendalian fiskal yang ketat yang disebut sebagai ‘penghematan’.

Apapun definisinya, partai Syriza yang menang di Yunani mempunyai platform kampanye untuk mengakhiri penghematan sehingga menempatkan Yunani pada krisis utang yang mungkin akan memicu krisis politik baru.

Rusia yang merupakan pemegang kelima terbesar dunia, terus menambah cadangan emas bahkan ketika sanksi internasional atas konflik Ukraina dan jatuhnya harga minyak telah menyebabkan melemahnya mata uang rubel.

Pembelian emas digunakan untuk diversifikasi cadangan devisa dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan likuiditas rubel, menurut pernyataan Gubernur bank sentral, Elvira Nabiullina.

Logam emas telah menyumbang sekitar dua belas persen dari total cadangan devisa Rusia, menurut World Gold Council yang berbasis di London. Dengan membandingkan sekitar 70 persen dari cadangan emas Amerika Serikat dan Jerman.

“Secara keseluruhan, emas lebih rendah karena pasar tumbuh semakin optimistis tentang resolusi yang positif, maka minat investasi ke safe haven tersebut berkurang,” kata analis BMO Capital Markets di New York, Tai Wong.

Penurunan juga terjadi karena trader fokus pada kebijakan Federal Reserve AS, khususnya kebijakan moneter untuk petunjuk pada suku bunga.

Di sisi lain, likuiditas di perdagangan emas tipis di Asia, seperti China dan beberapa negara Asia lainnya akibat liburan Tahun Baru Imlek. Namun, harga emas sebelumnya telah menguat akibat pembelian yang masif dari China menjelang liburan. Di mana emas dibeli untuk pemberian hadiah.